Sabtu, 26 Desember 2009

~: MAHABBAH FII QOLBUN SALIM :~

Assalamuallaikum.., Sahabat Akherat-ku...

Aku copas ada artikel bagus dr internet ttg 'MAHABBAH'..
Silahkan baca bila ingin memahami arti dari "MAHABBAH FII QOLBUN SALIM " semoga dapat memahaminya. Amin. Wslm..

~: MAHABBAH FII QOLBUN SALIM :~ (Kekuatan Cinta di Dalam Hati yang Bersih)

Semua insan didunia pasti memiliki kesempatan untuk ma'rifatullah yakni (kesanggupan mengenal Allah). Dan Mahabahlillah (Kesanggupan Mencinta Allah) Kesanggupan ini Allah karuniakan kepada manusia karena manusia memiliki akal dan hati nurani yang Allah tidak berikan kepada makhluk lain. Inilah karunia Allah yang sangat besar bagi kita.

Orang-orang yang hatinya hidup, akan bisa mengenal dirinya, dan pada akhirnya akan berhasil pula mengenal Tuhannya. (Man Arofa Nafsahu faqod arofa Robuhu ) artinya : Barang siapa yang kenal dirinya maka sungguh dia akan mengenal Tuhannya) Tidak ada kekayaan termahal dunia ini dan dalam hidup ini kecuali keberhasilan mengenal diri dan mengenal Allah SWT.

Allah SWT mengingatkan kepada kita. Yang dilukiskan dalam (QS. Al-Hasr ayat :19) 'Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.'

Siapapun yang tidak bersungguh-sungguh menghidupkan hati nuraninya, dan tidak Mahabbahlillah pasti dia akan jahil, fasik, dan bermaksiat. baik dalam mengenal diri, terlebih lagi dalam mengenal Allah..

Orang-orang yang sepanjang hidupnya tidak pernah mampu mengenal dirinya dengan baik, tidak akan pernah tahu harus bagaimana menyikapi hidup ini, tidak mempunyai bekal kematian, apalagi ingin merasakan indahnya kehidupan Abadi. Karena itu, hampir dapat dipastikan bahwa yang dikenalnya hanyalah dunia belaka, dan merasa tidak ada bahaya ketika dia melakukan maksiat.

Akibatnya, semua kalkulasi /perhitungan perbuatan yang ia lakukan, tidak bisa tidak, hanya akan diukur oleh aksesoris/ hiasan dunia belaka, dan kenikmatan nafsu syahwat belaka, karena dia selalu mengukur dengan faham Hedonisme (kenikmatan sesaat).

Adapun dalam hal mencari harta, gelar, pangkat, dan jabatan dia tidak akan memperdulikan dari mana datangnya dan ke mana perginya. Sebagian orang ternyata tidak mempunyai cukup waktu dan ketangguhan untuk bisa mengenal hati nuraninya sendiri. Akibatnya menjadi tidak sabar menghadapi kehidupan duniawi yang serba singkat ini. Karena itu, hendaknya kita menyadari bahwa hati inilah pusat segala kesejukan dan keindahan dalam hidup ini.

Tengoklah sejenak, Seorang ibu yang mulia, yang telah berjuang membesarkan kita, mulai dari saat mengandung selama 9 bulan yang sangat melelahkan. kemudian saat melahirkan antara hidup dan mati, setelah melahirkan ia harus menjaga kita siang malam. Ketika tiba saatnya si buah hati berjalan, ibu pun dengan seksama membimbing dan menjaga kita ; dan sampai saat ini cinta ibu kepada kita tidak pernah pudar, (SubhanaAllah), sebuah Keajaiban Proses itu berjalan terus hingga dewasa.

Pendek kata, ketika kecil menjadi beban, sudah besar pun tak kurang pula menyusahkannya. Begitu panjangnya rentang waktu yang harus dijalani ayah dan Bunda dalam menanggung beban kita. Mengapa orang tua kita bisa bertahan dan berkorban terus-menerus demi anaknya?????...

Jawabnya karena mereka mempunyai MAHABBAHLILLAH FII QOLBUN SALIM (Cinta Allah di dalam Hati sanubari yang paling dalam) yang dari dalamnya terpancar kasih sayang yang tulus, suci. dan abadi. Tanpa pamrih. Walau tidak ada imbalan lansung dari sang anak, namun nurani yang penuh kasih sayang inilah yang membuatnya tahan terhadap segala kesulitan dan penderitaan.

Bahkan, sesuatu yang menyengsarakan pun terasa tidak menjadi beban, Allahu Akbar. Akan tetapi, hal terpenting yang harus selalu kita jaga dan kita rawat adalah kekayaan batin kita berupa hati nurani ini dan mahabbah pada Allah.

Hati nurani yang penuh dengan cahaya kebenaran akan membuat pemiliknya merasakan indah dan lezatnya hidup ini karena selalu akan merasakan kedekatan dengan Allah SWT
Sebaliknya, waspadalah bila cahaya nurani mulai redup. Apalagi sampai padam. Hal itu akan membuat pemiliknya selalu merasakan kesengsaraan lahir dan batin karena senantiasa merasa terjauhkan dari rahmat dan pertolongan-Allah SWT.

Semakin jauh.., jauh.. dan jauh dengan Allah. Mari kita tafakuri .. sejenak , Allah SWT.. menciptakan dunia beserta segala isinya dari unsur tanah, dan itu berarti senyawa dengan tubuh kita karena sama-sama terbuat dari tanah.

Karenanya, kitapun akan kembali ke tanah.. (Innalillahi wainna ilahi Rojiu’un), Artinya Ajal pasti menjemput kita. Allah SWT. Berfirman : Q.S. Arro’du : 28 (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Kita memiliki banyak kebutuhan untuk fisik kita, tapi kita pun memiliki kebutuhan untuk qalbu kita. Oleh karena itu, marilah kita mengarungi dunia ini sambil memenuhi kebutuhan fisik dengan unsur dunia, tapi hati nurani dan unsur kejiwaan kita harus tetap tertambat kepada Dzat Pemilik dunia dan segala isinya. ALLAHU ROBBY..

Dengan kata lain, tubuh kita sibuk dengan urusan dunia, tapi hati kita harus sibuk dengan Allah. Inilah tugas kita sebenarnya. Sekali saja kita salah dalam mengelola hati - tubuh dan hati sama-sama sibuk dengan urusan duniawi, apalagi urusan cinta lawan jenis.. Cinta Nafsu - kita akan dibuat gelisah dan ketidaktenteraman yang berkepanjangan. Hari-hari akan selalu diliputi kecemasan. ..

Pasti Kita takut ada yang menghalangi, takut tidak kebagian, takut tidak dapat jodoh, takut terjegal, takut dan takut, cemas dan cemas. Ini semua diakibatkan sibuknya seluruh jasmani dan ruhani kita dengan urusan duniawi, urusan cinta lawan jenis, urusan cinta nafsu, yang penuh Fitnah ..dan perangkap setan yang terkutuk.

Hal ini sangat berpotensi meredupkan hati nurani kita. Bahkan, lebih jauh memungkinkan hati kita menjadi mati. Na'udzubillah. Kita perlu meningkatkan kewaspadaan agar jangan sampai mengalami musibah semacam ini.

Bagaimana caranya agar kita mampu senantiasa membuat hati nurani tetap hidup dan bercahaya, serta Mahabbahlillah tetap berpijar..
Solusinya adalah Kita harus berjuang semaksimal mungkin agar hati ini jangan sampai terlalaikan dari mengingat Allah.

(Zdikrullah) Mulailah dengan mengenali potensi apa yang ada pada diri kita, insya Allah kita mengenal Allah. Dan semoga kita semua menjadi manusia yang senantiasa terus-menerus mengingat dan mengenal serta mencintai Allah.

Dan insya Allah kita semua menjadi Hamba-hamba Allah yang ISTIQOMAH dan meninggalkan dunia fana ini dengan khusnul khotimah serta membawa iman, amin WALLAHUALAM BISHOWAB.

'Cinta Allah, Cinta Rosul dan Cinta pada orang-orang yang di cintai Allah dan Rosul.'


'Salam cinta dari-ku..'
Ambar Sari Setiadi ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Klik Comment untuk komentar dan pertanyaan Anda. TERIMAKASIH.