Senin, 19 Juli 2010

Petinju Klas Dunia MIKE TYSON. Dengan Umroh Hatinya Tenang dan Tenteram


Pasca melakukan umrah, Mike Tyson, akui kehidupan masalalunya yang penuh dengan kesenangan dunia itu sia-sia. Ia, yang kini hidup tenang dengan isteri ketiganya Lakiha Spicer, mengaku hidupnya dulu amburadul. Pria yang pernah mendapat sebutan Si Leher Beton itu bahkan menyebut dirinya sebagai seorang egois sejati 20 tahun lalu dalam sebuah wawancara.

Tyson, pada masa jayanya selalu ditemani wanita cantik dan bergelimang harta. Lupa daratan, ia melanjutkan kehidupan jetset ala Abang Sam yang akhirnya membuatnya bangkrut.

“Saya menyadari semua kehidupan saya adalah sia-sia,” ujar Tyson merujuk pada bagian kehidupannya sebagai seorang petinju.

Tyson menerima pukulan terakhir ketika ditinggalkan anak berusia empat tahunnya Exodus. Dalam sebuah kecelakaan, anak belia itu meregang nyawa pada 25 Mei 2009.

“Saya tergila-gila dengan kesempurnaan. Masalah dalam hidup saya adalah saya selalu tergila-gila dengan kekacauan. Kekacauan yang sempurna,” keluhnya. (tmp/Fani)

Tinjauan Medis, Dzikir Dapat Hilangkan Nyeri



Fani

Saturday, 17 July 2010

Berdzikir sejak dulu dikenal sebagai wahana mendekatkan diri kepada Allah. Kini dokter spesialis saraf dari rumah sakit Satyanegara, Sunter, Arman Yurisaldi Saleh, mengungkapkan, dzikir mampu menyehatkan saraf. Hal itu terbukti setelah ia melakukan penelitian terhadap pasien-pasien yang ia tangani. Ternyata pasien yang suka berdzikir mengalami perbaikan lebih cepat dibandingkan pasien yang tidak suka berzikir.

Misalnya, beberapa pasien yang mengalami gangguan saraf, seperti penderita alzheimer dan stroke, akan membaik kondisinya setelah membiasakan dzikir dengan mengucapkan kalimat tauhid laa ilaaha illallah dan kalimat istigfar astaghfirullah.

Menurutnya, setelah ditinjau dari sudut ilmu kedokteran kontemporer, pengucapan laa ilaaha illallah dan astaghfirullah dapat menghilangkan nyeri dan bisa menumbuhkan ketenangan serta kestabilan saraf bagi penderita. Sebab, dalam kedua bacaan dzikir tersebut terdapat huruf jahr yang dapat mengeluarkan CO2 dari otak.

Arman menemukan dalam kalimat laa ilaaha illallah terdapat huruf jahr yang diulang tujuh kali, yaitu huruf lam, dan astaghfirullah terdapat huruf ghayn, ra, dan dua buah lam sehingga ada empat huruf jahr yang harus dilafalkan keras sehingga kalimat dzikir tersebut akan mengeluarkan karbondioksida lebih banyak saat udara diembuskan keluar mulut.

Dan CO2 yang dikeluarkan oleh tubuh tidak memengaruhi perubahan diameter pembuluh darah dalam otak. Sebab, bila proses pengeluaran CO2 kacau, maka CO2 yang ke luar juga kacau sehingga menyebabkan pembuluh darah di otak akan melebar berlebihan ketika kadar CO2 di dalam otak menurun.

Sehingga, ungkap Arman, dilihat dari tinjauan ilmu saraf, terdapat hubungan yang erat antara pelafalan huruf (makharij al-huruf) pada bacaan dzikir dengan aliran darah pernapasan ke luar yang mengandung zat CO2 (karbondiokida) dan proses yang rumit di dalam otak pada kondisi fisik atau psikis seseorang.

Efeknya, ketika seseorang melakukan zikir secara intens dan khusyuk seraya memahami artinya, pembuluh darah di otak akan membuat aliran karbondioksida yang ke luar dari pernapasan menjadi lebih banyak. Kadar karbondioksida dalam otak pun akan turun secara teratur. Dengan begitu tubuh akan segera menunjukkan kemampuan refleks kompensasi.

‘‘Saya sering menyaksikan terjadinya perubahan yang cukup besar ke arah penyembuhan pada pasien-pasien yang terbiasa berdzikir dengan khusuk dibanding pasien yang tidak pernah berdzikir meskipun keduanya memiliki gejala penyakit yang sama,” ungkap Arman.

''Sebagai seorang dokter spesialis saraf, nyaris setiap hari saya bertemu dengan pasien mengeluhkan rasa nyeri atau sakit di kepalanya, atau keluhan-keluhan lain yang berhubungan dengan gangguan jaringan saraf,'' lanjutnya.

''Alhamdulillah, lewat buku Berdzikir untuk Kesehatan Saraf (Zaman: 2010), saya berhasil mengungkap keajaiban dzikir tersebut terhadap kesehatan serta penyembuhan penyakit saraf yang sering diderita pasien, seperti nyeri (nyeri kepala tipe tegang, migren, fibromialgia, nyeri sendi, nyeri neuropati akibat kencing manis kronis, nyeri pinggang akibat iritasi akar saraf atau saraf terjepit), lumpuh karena stroke, depresi pascastroke, gangguan pikiran dan emosi, serta gangguan tidur (insomnia),” tuturnya sambil menunjukkan buku yang akan diseminarkan di Makassar akhir Juli tahun ini. (rpb/Fani)

5 Relawan MER-C Berhasil Tembus Gaza

Lima relawan MER-C, Kamis (15/7) jam 4 sore atau sekitar jam 21.00 WIB akhirnya berhasil menembus Gaza melalui perbatasan Rafah di Mesir.

Kelima tim MER-C tersebut adalah; dr. Joserizal Jurnalis, SpOT., Ir. Faried Thalib, dr. Arief Rachman, Ir. Nur Ikhwan Abadi dan Abdillah Onim.

Sebelum masuk Gaza, dr. Arief Rachman, salah satu anggota Tim MER-C sempat berkirim SMS.

“Alhamdulillah, kami sudah di Imigrasi Mesir. Selangkah lagi, insya Allah akan tiba di Jalur Gaza. Allahu Akbar.," demikian isi pesannya.

Sementara 5 anggota Tim lainnya; yaitu Ir. M. Baagil dan 4 wartawan, setelah melakukan negosiasi habis-habisan dengan petugas imigrasi di perbatasan tetap belum bisa masuk ke Gaza.

Mereka harus menunggu izin dari Kementerian Luar Negeri Mesir yang hingga saat ini masih dalam proses.

MER-C berharap semua anggota tim dapat segera masuk dan berkumpul di Gaza untuk menindaklanjuti program pembangunan Rumah Sakit Indonesia.

Sementara itu, rencananya 5 relawan MER-C yang sudah masuk ke Gaza akan melakukan sejumlah pertemuan dengan pejabat dan departemen terkait untuk membicarakan mengenai program pembangunan rumah sakit.

Tim MER-C juga akan mengunjungi tanah waqaf dari pemerintah Palestina di Gaza yang terletak di Bayt Lahiya Gaza Utara yang diterima oleh Tim MER-C sejak awal tahun 2009 lalu.

Dokumen lengkap mengenai Rumah Sakit juga telah dibawa serta untuk dipresentasikan secara langsung kepada pejabat terkait mengenai bentuk dan teknis pembangunan. (hdt/Fani)

Sudah Dekatkah KIAMAT ITU...?


NEGARA-negara Arab saat ini tengah belomba-lomba membuat menara dan tower tertinggi di dunia. Seperti di Dubai awal tahun ini, telah meresmikan bangunan dengan ketinggian mencapai lebih dari 800 meter dan mengalahkan Taipei 101 di Taiwan yang sebelumnya di klaim sebagai gedung tertinggi di dunia dengan ketinggian 508 meter.

Kalau kita perhatikan, dunia mulai dipenuhi gedung-gedung pencakar langit. Orang-orang berlomba-lomba membangun gedung-gedung tinggi yang seolah-olah mencakar langit. Bahkan dalam kurun waktu 2010 hingga 2020 akan banyak dibangun proyek gedung-gedung pencakar langit lainnya, seperti Russia Tower dengan ketinggian 2009 ft, Chicago Spire dengan ketinggian 2000 ft, Meccah clock royal tower dengan ketinggian 1893 ft, direncanakan jam ini akan 5 kali lebih besar dari big ben di London

Tidak puas dengan kemegahan Burj Dubai, bahkan Dubai akan membangun kembali gedung tertinggi nomer satu di dunia, gedung ini diberi nama Nakhel Tower dengan ketinggian 3,281 fr (coba bayangkan betapa tingginya gedung itu?). Direncanakan akan selesai dikerjakan pada 2020, (http://completeada.blogspot.com). ”Informasi ini membuat kita bangga sekaligus kecewa,” ujar seorang teman saat obrolan pagi.

Teman saya merasakan, dengan berdirinya Burj Dubai di negeri Muslim satu sisi menjadi kebanggan tersendiri, karena dengan itu terbukti saat ini negeri Muslim mampu berjejer dan tak kalah hebatnya dengan negara adidaya Paman Sam yang terkenal dengan kemegahan gedung pencakar langit itu. Namun disisi lainnya, ’perlombaan’ membuat gedung pencakar langit mengusik nurani saudara-saudara muslim yang saat ini masih teraniaya. Berita terakhir disebutkan, Jalur Gaza akan dijadikan kuburan massal dengan pembangunan tembok baja oleh Mesir. ”Kenapa sih, negara-negara muslim yang kaya itu (sepertinya) menutup mata,” ungkap teman sedikit kesal.

Dia pun berandai-andai, jika dana untuk pembangunan gedung pencakar langit yang jumlahnya tak sedikit digunakan untuk dana rekonstruksi Palestina, pasti akan menggairahkan kehidupan Palestina yang kian redup atau dana itu bisa juga digunakan untuk membantu kaum muslimin dengan menggairahkan kehidupan ekonominya. Hal ini tentunya akan lebih banyak manfaatnya. ”Namun sayang kita tidak punya kuasa untuk itu,”

Kiamat Sudah Dekat?

Bisa jadi pemilik gedung di Dubai itu terinspirasi salah satu nama surat di Al Quran, Al Burj yang berarti gugusan bintang. Terlepas dari berapapun tingginya gedung-gedung diatas, coba kita lihat informasi dari Rasulullah tentang fenomena ciri-ciri akhir zaman, seperti dalam kitab hadist Arba’in karya An Nawawiyah, hadis ke-2 disebutkan, saat seseorang yang ternyata malaikat Jibril menyamar datang kepada Rasulullah SAW saat duduk-duduk bersama Umar r.a.“...Beritahu aku tentang hari kiamat...”Beliau menjawab, ...telah berlomba-lomba mendirikan bangunan...”(HR. Muslim).

Sejarah itu terus berulang, bukankah kaum terdahulu adalah kaum yang kuat, yang pandai membuat kemegahan dengan membangun gedung-gedung tinggi. Karena keangkuhan mereka maka Allah menghancurkan negeri para pembangkang itu dengan sehancur-hancurnya, namun ada juga sebagian yang masih tersisa, supaya menjadi pelajaran bagi ummat setelahnya.



Bukankah Allah SWT menggilirkan peristiwa kehidupan sesuai yang dikehendaki-Nya, agar kita sebagai manusia bisa mengambil pelajaran dari peristiwa itu. Dan inilah salah satu rahasia mengapa kandungan Al Quran banyak didominasi dengan berita sejarah.

Sebagai ummat akhir zaman, kita tidak tahu, berlomba-lomba dalam membuat gedung tertinggi ini menjadi kebanggan atau malah sebaliknya, menjadi perenungan bagi kita, bahwa fenomena ini semakin menguatkan sinyal bahwa tanda-tanda semakin dekatnya hari kiamat itu kian dekat. Wallahu’alam.***

“Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku kecerdasan dan jauhkanlah aku dari kejahatan nafsuku.” Amin

Berawal Keisengan, Kini Bisnis Jilbabnya Beromzet Puluhan Juta

Minggu, 18 Juli 2010 - 10:43 wib
text TEXT SIZE :
salah satu model kerudung Rizhani Foto: www.kerudungrizhani.com

MEMULAI sebuah usaha tak harus menunggu tua atau sudah tidak lagi berjaya di dunia kerja. Sukses menjadi seorang pengusaha juga tak harus menunggu usia senja, masih muda pun bisa.

Kutipan tersebut melekat erat pada sosok Rizki Rahmadianti. Bagaimana tidak? Di usianya yang baru 33 tahun, dia dengan leluasa menapaki serta memantapkan diri pada dunia bisnis kerudung atau jilbab. Kini, usaha yang berawal dari coba-coba tersebut mendatangkan omzet puluhan juta rupiah setiap bulannya. Maklum, jilbab buatannya laris manis dipasarkan karena sedikitnya 30 agennya tersebar di tanah air yang dirangkul secara online.

Pasarnya tersebar hingga Bontang, Batang, Bekasi, Mataram, Papua, Magetan, Magelang, Kediri, Madiun, Malang, Jember, Mojokerto dan lainnya. Lantaran pangsa pasar yang sudah mapan berikut upaya penambahan jumlah agen baru, bisnis jilbab Rizki berlabel Rizhani ini sama sekali tak terusik semakin menjamurnya usaha serupa. Sebaliknya, usahanya menggurita di mana-mana.

”Semua ini bermula dari iseng-iseng disela kesibukan saya sebagai teknisi di sebuah stasiun televisi swasta nasional. Sebelum tahun 2003, saya coba-coba membuat sesuatu yang unik, dan kebetulan saya suka menyulam, akhirnya saya coba menyulam jilbab saya,” kata Rizki saat ditemui di workshop-nya di kawasan Perumahan Rungkut Barata, Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Awalnya,jilbab yang dibeli dari Royal Plaza, Surabaya, dibongkarnya untuk dipelajari. Baik desain aplikasi pita dan benang sulamnya.

Lantas dia berupaya memasukan unsur kreasinya dalam modifikasi tersebut, dan tetap mengedepankan estetika. Dari upaya ini, Rizki yang semula hanya bisa menjahit lurus, kini semakin lihai. Beberapa kerudung modifikasi karya sendiri kerap dipakai bepergian, baik di sekitaran Perumahan Rungkut Barata VI Surabaya, dalam maupun luar kota.Tak jarang banyak orang yang menanyakan tempat pembelian jilbab, tak lama setelah melihat jilbab yang dikenakan si empunya.

Kontan saja dengan bangga Rizki bertutur, jika jilbab tersebut adalah hasil buah tangannya, termasuk kreasi serta modifikasinya. Menangkap adanya peluang bisnis, Rizki langsung saja menyanggupi pesanan perdana dari seorang kenalannya. Kala itu dia tak sebatas melayani satu pesanan saja. Berbekal modal awal Rp300 ribu, alumni Fakultas Teknik Elektro Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang ini sengaja membuat aneka jilbab dengan beragam model.

Buah tangan nonpesanan lantas ditawarkan kepada ibu-ibu pengajian di kampungnya. ”Respons ibu-ibu kelompok pengajian di kampung saya begitu menggembirakan,” ungkap sulung tiga bersaudara ini. Dan sejak tahun 2003, perempuan yang pernah mengenyam pendidikan mode di sekolah mode Suzan Budiharjo ini resmi melayani pesanan aneka kreasi jilbab.

Macam-macam sampel untuk meyakinkan mereka yang berkerudung dibuat. Hal ini dilakukan untuk menyasar semua segmen, mulai anak-anak, belia atau remaja, dewasa hingga kalangan orang tua. Rizki yang pernah tahu banyak tentang media dan menguasai penggunaan perangkat teknologi informasi, tak sebatas menerapkan promosi pemasaran secara tradisional, dari mulut ke mulut atau sebatas antar relasi.

Sebaliknya, sarana internet dimanfaatkan dengan bukti dibuatnya website www.rumahjilbabananda. com dan www. kerudungrizhani.com. Semua contoh jilbab hasil kreasinya pun di-upload. Hasilnya, luar biasa. Di awal pemanfaatan website, pesanan 200 jilbab dari seseorang di Jakarta sudah di depan mata, bahkan langsung dibayar di muka. ”Ini betul-betul kejutan bagi saya. Promosi lewat online kalau display-nya bagus memang manjur. Saya menjadikan keponakan dan saudara sebagai model. Editing photoshop-nya saya maksimalkan,” kata ibu dua anak ini.

Pesanan Naik Dua Kali Lipat saat Masuki Lebaran

Pucuk dicinta ulam tiba. Bisa jadi pepatah tersebut yang kini dirasakan Rizki Rahmadianti. Meski saat pertama kali pembuatan kerudungnya tidak memiliki tenaga kerja, tapi dia tetap berani menggarapnya.

Perlahan tapi pasti usahanya pun kini semakin tumbuh hingga akhirnya bisa mempekerjakan sekitar 80 karyawan baik tetangga, teman dan kenalan lainnya. Dari jumlah tenaga kerja itu, 30 orang di antaranya sebagai karyawan tetap, dan 50 lainnya karyawan lepas.
Bahkan, menjelang Lebaran seperti sekarang, Rizki mau tidak mau harus menambah stok bahan baku dan tenaga kerja lepasnya karena pesanan kerudungnya meningkat 100 persen bahkan hingga 200 persen.

Pada hari biasa yang jauh dari momen puasa dan Lebaran, Rizki bisa memproduksi jilbab rata-rata 3.000 potong per bulan. Seperti usaha-usaha lainnya, pada mulanya Rizki sempat kesulitan memasarkan produk karena harus memasarkan ke toko-toko dan bersaing dengan produk lain. Harga yang dipatok Rp20 ribu per potong dianggap mahal. Namun, setelah membuka keagenan dengan sistem online, kini upaya memasarkan produk bukan lagi hal yang sulit.

Dia memanfaatkan agen serta jaringan distribusi lainnya diyakini lebih menguntungkan. Meski demikian, Rizki tidak mematok harga penjualan semurah mungkin untuk setiap potong jilbabnya. Namun, dia bisa memberikan diskon jika agen atau distributor membeli produknya dengan nilai minimal Rp6 juta.”Diskonnya tidak per potong, tapi per jumlah pembelian. Misalnya kalau pembelian minimal Rp6 juta akan diberi diskon sampai 40 persen, kalau pembelian Rp200 ribu, diskonnya cuma 5 persen,” katanya.

Memanfaatkan sistem pemasaran online membuat bisnis tersebut tanpa batas. Pasar jilbab yang mampu ditembus Rizki tak sebatas pasar domestik. Dia juga pernah mengecap manisnya ekspor produk buatannya, ke Hong Kong dan Malaysia.“Permintaan ke Hong Kong sudah ada. Mungkin nanti saya akan jajaki ke Malaysia dan kantong-kantong TKI (Tenaga Kerja Indonesia) lainnya.

Untuk mengembangkan pasar ekspor, saya minta difasilitasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim melalui P3ED (Pusat Pelatihan dan Promosi Ekspor Daerah),” ujarnya. Kendati demikian, pasang surut usaha tak jarang dirasakannya. Terlebih lagi di akhir 2009 ketika semakin banyak pemain di bidang yang sama.

“Permintaannya mulai stag di 2009, bahkan awal 2010 pesanan menurun.Tapi terus saya siasati dengan membuat desain yang inovatif,” katanya. Hasilnya, kini omzet Rp60–70 juta per bulan mampu diperolehnya. Dari jumlah tersebut, 20 persen di antaranya merupakan keuntungan bersih.

Diversifikasi Usaha

Pada awal usahanya, Rizki memilih nama Ananda sebagai merek buat produk buatannya. Namun,ketika berupaya mematenkan merek tersebut, ternyata ada warga Bekasi, Jawa Barat, yang lebih dulu menggunakan dan mematenkan merek Ananda.

Karena ingin jilbab kreasinya mendapat hak paten, Rizki lalu menggunakan nama Rizhani sebagai brandbaru.

Akibatnya penjualannya sempat drop karena ganti nama. Beruntung kini omzet kerudung merek Rizhani yang sudah dipatenkan kembali meningkat. Kini Rizki juga tak sebatas membuat aneka kerudung saja.Seiring bergulirnya waktu dia juga membuat busana muslim, berupa kaos lengan panjang. Dalam sehari dia bisa memproduksi 200 kaos kreasinya. ”Obsesi saya ke depan ingin membuat seluruh busana, mulai kaki sampai kepala,” tandasnya. (adn)
(Soeprayitno/Koran SI/rhs)

Lihat Matahari Jumat Sore, Itulah Kiblat yang Benar


Lihat Matahari Jumat Sore, Itulah Kiblat yang Benar

PBNU menyatakan, Jumat (16/7) sore, merupakan waktu yang tepat bagi masyarakat awam di Indonesia mengetahui ke mana arah kiblat yang benar.

Lihat Matahari Jumat Sore, Itulah Kiblat yang Benar

JAKARTA - PBNU menyatakan, Jumat (16/7) sore, merupakan waktu yang tepat bagi masyarakat awam di Indonesia mengetahui ke mana arah kiblat yang benar.

Menurut Kepala Lajnah Falakiyah PBNU Ghazalie Masroeri, saat itu kiblat akan berada persis di atas kabah sehingga masyarakat yang ada di Indonesia mendapat tuntutan, itulah arah kiblat yang sesuai.

"Ada banyak cara untuk mengukur kiblat, yang paling mudah dengan matahari. Lebih akurat dan mudah dipergunakan oleh orang awam," ujar Ghazalie saat berbicang dengan okezone, Jumat (16/7/2010).

Menurutnya, posisi matahari sore nanti, dapat diamanfaatkan masjid-masjid, untuk memperbaiki arah kiblat masing-masing. Namun Ghazalie menandaskan, pengurus tidak perlu membongkar mihrab, untuk menyesuaikan dengan arah kiblat, ccukup dengan menarik garis shaf yang sesuai.

Menurut ahli ilmu perbintangan ini, kini banyak masjid yang arah kiblatnya melenceng. Masjid-masjid di Bintaro, Tangerang, kata Ghazalie, kemiringan terjadi antara 10 hingga 14 derajat.

"Ini tergantung akurasi di masing-masing tempat. Di Bintaro, kurang lebih 14 derajat. Ada juga yang hanya 10 derajat, tergantung pengukuran," tambahnya.

Ghazalie mengungkapkan pengukuran menggunakan kompas seperti banyak digunakan saat ini, berpotensi menimbulkan ketidakakuratan.

"Banyak kesalahan pengukuran dengan kompas. Sangat mungkin salah karena kompas sangat terpengaruh dengan magnet. Kompas kemungkinan error karena bersifat instan. Kalau mau akurat ya dengan ilmu astronomi. Tapi butuh pengetahuan untuk itu. Kalau untuk awam, ya matahari saja," ungkapnya.

Berdasarkan data hisab Lajnah Falakiyah PBNU akan terjadi roshdul kiblat kedua pada Jumat 16 Juli 2010 sekira pukul 16.26 WIB. Roshdul qiblat pertama terjadi pada bulan Mei 2010.

Peristiwa roshdul qiblat akan membantu umat Islam dalam meluruskan arah kiblat dengan cara sederhana, karena pada momen ini matahari benar-benar berada di atas Kakbah sehingga segala sesuatu yang berdiri tegak bayangannya menuju kiblat.