Senin, 18 Oktober 2010

Mbah Marijan ternyata Cukup Bijak kata-katanya

JURU kunci Gunung Merapi R Ng Surakso Hargo alias Mbah Marijan (83), belum mau bicara banyak tentang meningkatkan aktivitas Gunung Merapi.

Namun, secara ekplisit Mbah Marijan mengakui apabila saat ini ada aktivitas yang tidak biasanya di Gunung Merapi. Berikut petikan wawancara dengan Mbah Marijan di kediamannya, Dusun Kinahrerjo, Desa Umbulharjo, Cangkringan.

Bagaimana sikap Mbah Marijan dengan kondisi Gunung Merapi saat ini, terutama soal status waspada Merapi?

Menawai taken bab merapi kalih kulo, salah, mestini pun kalih BPPTK. Sebab sing ndamel status waspada merapi BPPTK niku, mboten kulo. Soal kondisi Merapi, monggo tanglet BPPTK mawon. (Jika bertanya soal Merapi dengan saya salah. Mestinya dengan BPPTK, sebab yang membuat status waspada Merapi itu BPPTK, bukan saya. Soal kondisi Merapi silakah tanya BPPTK).

Pendapat Mbah Marijan soal intensitas aktivitas Merapi?

Pancen leres Merapi sak meniko nembe mbangun. Merapi sak meniko nembe ambegan, lan ning musim udan niki ambegane luwih gedhe. Mugowaeora watuk, Sebab kebule gunung (merapi), bedo karo kebule menungso. (Memang benar, saat ini Merapi sedang bernapas. Merapi sekarang sedang menghela nafas dan di musim hujan nafasnya lebih besar. Semoga saja tidak batuk. Sebab asapnya gunung (merapi), berbeda dengan nafasnya manusia).

Imbauan Mbah Marijan kepada masyarakat terkait dengan situasi Merapi sekarang ini?

Masalah Merapi kulo mboten wantun ndisiki sing Kuasa, sebab niku sampun wonten ingkang ngatur. Saenggo kulo nyuwun para warga tenang mawon lan mboten sah panik. Lan menawi disuwun siap, nggih nurut siap. Nopo melih kulo mboten ngadahi kuasa kagem betek Merapi. (Masalah Merapi saya tidak berani mendahuli yang Kuasa. Sebab itu sudah ada yang mengaturnya. Meskipun begitu saya meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Termasuk jika ada perintah siap dari pemerintah, masyarakat juga harus mematuhinya. Apalagi saya juga tidak mempunyai kuasa untuk prediksi soal Merapi).

Menanggi soal banjir lahar dingin yang mengakibatkan sebuah truk di Gendol tertimbun?

Lahar dingin niku biasa ning wayah udan niki. Lan arahipun dateng ngowongan. Dadi mboten wonten hubunganipun kaleh Merapi. Menawi wonten kendaraan ingkang tertibun,niku salahe dewe,nopo pun ngerti ngen niku wingit kok teng mriku. (Banjir lahar dingin itu, hal biasa saat musim hujan. Dan arahnya menuju ke jurang. Sehingga lahar dingin ini tidak ada hubungannya dengan Merapi. Jika ada kendaraan yang tertimbun, itu salahnya sendiri mengapa sudah tahu tempat itu berbahaya kok tetap nekat).

Ada pesan lagi kepada masyarakat terkait dengan aktivitas Merapi ini, khususnya kepada para pendaki Merapi?

Kulo mboten wonten pesen. Nanggin saenipun sakmeniki sampun minggah rumiyen dateng puncak kawah Merapi. Bebayani. Nopo melih sak meniko kondisipun puncak kawah pun mboten datar melih,nanggin sampun runcing- runcing. (Saya tidak ada pesan. Namun baiknya sekarang jangan naik dulu ke puncak kawah Merapi. Berbahaya. Apalagi, sekarang kondisi puncak kawah sudah tidak datar lagi, tapi sudah runcing-runcing)

Musibah Buta, Belang, Botak yang Miskin..Kisah Islami

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda (yang artinya), "Sesungguhnya ada tiga orang dari Bani Israil yang belang, botak, dan buta. Allah bermaksud menguji mereka, maka Allah mengutus malaikat kepada mereka.


Malaikat itu datang kepada Si Belang dan bertanya, 'Apakah sesuatu yang paling engkau inginkan?'
Si Belang menjawab, 'Saya menginginkan paras yang tampan dan kulit yang bagus serta hilangnya penyakit yang menjadikan orang-orang jijik kepadaku.'
Maka, malaikat itu lantas mengusap Si Belang. Seketika itu hilanglah penyakit yang menjijikkan itu serta ia diberi paras yang tampan dan kulit yang bagus.
Malaikat itu bertanya lagi, 'Harta apakah yang paling engkau senangi?'
Si Belang menjawab, 'Unta (atau ia mengatakan sapi).'
Kemudian, ia diberi unta yang bunting sepuluh bulan, dan malaikat tadi berkata, 'Semoga Allah memberi berkah dan rahmat atas apa yang engkau terima.

Kemudian, malaikat itu datang kepada Si Botak dan bertanya, 'Apakah sesuatu yang paling engkau inginkan?'
Si Botak menjawab, 'Rambut yang rapi dan hilangnya penyakit yang menjadikan orang-orang jijik kepadaku ini.'
Malaikat lantas mengusap Si Botak dan seketika hilanglah penyakit dan tumbuh rambut yang rapi sebagai gantinya.
Malaikat itu bertanya lagi, 'Harta apakah yang paling engkau senangi?'
Si Botak menjawab, 'Sapi.' Kemudian ia diberi sapi yang sedang bunting, dan malaikat tadi berkata, ''Semoga Allah memberi berkah dan rahmat atas apa yang engkau terima.'

Kemudian, malaikat itu datang kepada Si Buta dan bertanya, 'Apakah sesuatu yang paling engkau inginkan?'
Si Buta menjawab, 'Allah mengembalikan penglihatanku sehingga aku dapat melihat orang-orang. Malaikat lantas mengusap Si Buta dan Allah mengembalikan penglihatannya.
Malaikat itu bertanya lagi, 'Harta apakah yang paling engkau senangi?'
Si Buta menjawab, 'Kambing.' Kemudian, ia diberi kambing yang sedang bunting.

Lama kelamaan unta, sapi, kambing yang telah diberikan kepada ketiga orang tersebut berkembang biak, dan unta tersebut memenuhi satu lapangan, begitu pula sapi dan kambing. Pada suatu waktu malaikat datang kepada Si Belang dan menyamar sebagai orang yang berpenyakit belang seperti keadaan Si Belang pada awalnya sambil berkata, 'Saya adalah seorang miskin dan telah kehabisan bekal di tengah perjalanan ini, dan sampai hari ini tidak ada harapanku kecuali hanya kepada Allah, kemudian kepadamu. Saya benar-benar meminta pertolongan kepadamu dengan menyebut Dzat yang telah memberi engkau paras yang tampan dan kulit yang halus serta harta kekayaan, saya meminta kepadamu seekor unta untuk bekal melanjutkan perjalanan saya.'
Si Belang menjawab, 'Hak-hak yang harus saya berikan masih banyak dan saya tidak bisa memberi bekal apa-apa.'
Malaikat itu berkata, 'Kalau tidak salah saya pernah kenal denganmu, bukankah kamu dulu orang yang mempunyai sakit belang dan orang-orang jijik kepadamu, dan bukankah kamu dulu orang yang miskin, lalu Allah memberi rahmat kepadamu?'
Si Belang berkata, 'Sesungguhnya saya mempunyai harta kekayaan ini dari nenek moyang.'
Malaikat berkata, 'Jika kamu berdusta, semoga Allah mengembalikanmu seperti keadaanmu semula.'

Kemudian, malaikat datang kepada Si Botak dengan menyerupai orang yang berpenyakit botak seperti keadaan Si Botak waktu itu, dan berkata seperti apa yang dikatakannya kepada Si Belang. Si Botak juga menjawab seperti Si Belang, kemudian malaikat itu berkata, 'Jika kamu berdusta, semoga Allah mengembalikanmu seperti keadaanmu semula.'

Malaikat melanjutkan perjalanannya ke tempat Si Buta dengan menyerupai orang yang buta seperti keadaan Si Buta waktu itu, dan berkata, 'Saya adalah orang yang miskin, saya telah kehabisan bekal di tengah-tengah perjalanan ini dan tidak ada lagi harapanku kecuali kepada Allah, kemudian kepadamu. Saya benar-benar minta pertolongan kepadamu dengan menyebut Dzat yang telah mengembalikan penglihatanmu, yaitu saya meminta satu ekor kambing untuk bekal di dalam melanjutkan perjalanan saya.'
Si Buta menjawab, 'Saya dulu adalah orang buta, kemudian Allah mengembalikan penglihatan saya, dan dulu saya orang miskin, kemudian Allah memberi kekayaan seperti ini. Maka, ambillah apa yang kamu inginkan. Demi Allah, sekarang saya tidak akan memberatkan sesuatu kepadamu yang kamu ambil karena Allah.'
Malaikat itu berkata, 'Peliharalah harta kekayaanmu, sebenarnya kamu hanyalah diuji dan Allah benar-benar ridha terhadap kamu dan Allah telah memurkai kepada kedua kawanmu'." (HR Bukhari dan Muslim).

Dari ketiga orang yang mendapatkan ujian dari Allah SWT itu, akhirnya hanya satu yang lulus menghadapi ujian dari Allah SWT. Adapun yang dua orang tidak lulus. Keduanya itu ialah Si Belang dan Si Botak. Keduanya tidak bersyukur setelah diberi kekayaan yang melimpah dan kesembuhan dari segala penyakitnya. Keduanya lupa bahwa awalnya tidak lain adalah orang-orang yang hidupnya sering dilecehkan dalam kehidupan bermasyarakat karena penyakit yang dideritanya. Kemudian, setelah sembuh dari penyakitnya dan harta mulai mendekatinya hingga menjadi orang yang kaya raya, mereka lupa kepada Allah SWT. Keduanya kikir atas hartanya yang melimpah ruah itu. Mereka sama sekali tidak menyadari bahwa orang yang datang meminta pertolongan itu memiliki doa yang sangat makbul. Ketika mereka tidak mamu menolongnya, keluarlah doa dari orang yang meminta pertolongan itu, yang tidak lain adalah malaikat yang diutus oleh Allah. Doa dari malaikat yang menyamar itu makbul, dan akhirnya kedua orang yang diuji itu menjadi seperti semula: berpenyakitan dan jatuh dalam kemiskinan.

Yang lulus menghadapi ujian ialah Si Buta, orang yang dengan pertolongan Allah SWT kemudian menjadi tidak buta dan diberi harta kekayaan yang melimpah. Meski sudah berubah, ia tetap bersyukur kepada Allah dan mau membantu sesama orang yang sedang kesulitan. Terbukti ketika Allah SWT mengujinya dengan didatangi malaikat yang menyamar menjadi manusia yang lemah dan meminta tolong, ia mau menolongnya dengan ikhlas karena Allah semata.

Bila Manusia sudah mulai Melupakan Tuhan nya



Entah apa yang mau aku katakan ; sulit untuk menerangkan dan butuh perenungan yang mendalam untuk menjabarkannya. Tapi akan ku coba dengan sisa nalar yang aku miliki, semoga bisa bermanfaat bagi anda dan semua pihak yang mau ikut menerawang ke arah yang sulit di jelaskan dan tidak mudah dicerna oleh mayoritas manusia.

Aku akan mulai dari awal kejadian apa saja yang masih aku ingat ketika baru saja berada di dunia ini dan sampai saat ini, dan jelas ini sangat abstrak dan sekaligus factual tergantung prespective kita kemana membawanya.

Yang bisa ku ingat adalah "Lapar" dimana kenangan indahku ketika bermain dengan perut yang kenyang karena kejadian ini sangat langka pada saat itu. Dan sebagian besar yang bisa ku ingat adalah rasa lapar yang berkepanjangan..semua berjuang mendapatkan makan saat itu...dan tidak mudah selalu ada kekacauan dan keributan.

Aku hanya terduduk disuatu pagi, memandang langit, kupandang bintang yang paling terang yang samar terlihat oleh bias cahaya mentari pagi. Apakah engkau Tuhan? atau sampaikan kepada yang mengatur hidup ini, perut kami lapar dan lingkungan kami sering kacau karena berebut ingin makan. Ya Tuhan adakah tangan Mu kan meraih perutku. dan suasana hening sekali.

Dengan perjalanan panjang yang tidak mudah..dan berbulan-bulan..sampailah Aku pada tempat yang mungkin bisa makan kenyang walau tidak semewah orang lain yang ku kenal, tapi patut ku syukuri. Tapi dengan balasan hati yang teriris dan duka berkepanjangan. Kesenangan ku pada saat itu hanyalah ketika aku terbebas dari siksa bathin walau hanya sesaat.Ketika itu sulit bagiku antara meneruskan hidupku atau berhenti sampai disitu dan berniat bertemu dengan Tuhan. Ya Tuhan..Ya. Allah. apakah ini yang seharusnya Aku jalani..katakanlah..apa yang harus ku lakukan..Tapi tiada jawaban malam makin pekat dan hari-hari makin beku menusuk tulang-tulang dingin.

Setelah perjalanan lebih sewindu lamanya..sesaat bertahap mulailah hidup bercahaya walau cahaya itu byar pet..byar ..pet..tapi setidaknya tidak menggelapkan perjalananku tapi tetap saja memberiku kegelisahan yang mengusik hati..Ku dekatkan dengan Tuhankan untuk mencari arti apa gerangan ini semua...Semakin ku dekatkan diriku..frekwensi byar pet..byar..pet Pelita semakin gencar menghantui...sampai akhirnya gelap sama sekali...

Gelappppp dan pekat, ku tak bisa lagi melihat, aku meronta pada Tuhanku..Aku bertanya pada orang sekelilingku..pada para ustad dan buku-buku yang bisa menuntunku..makin gelap dan ku merasa telanjang tidak berharga...APAKAH TUHAN ITU BENAR ADA???? KALAU ADA DOA-DOA KU JAUH DARI KENYATAAN YANG KU HADAPI???

KU sadari Aku sudah terhasut setan...pada kesulitan ini Aku tidak melihat campur tangan itu Tuhan ada..Semakin berdoa semakin terdera menghantam serta mimpi buruk selalu datang. Yang Aku lihat saat itu hanya aku..meronta..terhina dan tersia-sia dan Tuhan menghilang dari pandangan mata..

YA Tuhan.. salahkah mereka jika dengan takdirmu yang mutlak mereka jadi ingkar kepada Mu? Karena pada saat itu semua manusia, alam pun telah menghukumnya dengan dahsyat dan melihat orang lain tertawa bahagia sementara dia ter aniaya tanpa daya?? Mereka Berpikir ; Sekiranya Tuhan itu ada, sudah tentu Dia akan menurunkan malaikatnya untuk menolongnya.. tapi Dia teraniya sampai saatnya.

Ya..Tuhan.. Kenapa Engkau terlihat jauh bagi orang yang sangat ter aniaya..hidupnya dan seperti Engkau Biarkan tanpa Rahmat Mu.

Ya Tuhan.. Jika Demikian, akan makin banyaklah Manusia di bumi ini yang ATHEIS dan masuk Neraka di penghujung Dunia?? Apakah demikian Takdirmu Ya. Allah...Makin sedikit yang akan beriman kepada Mu..Ya Allah.. Subhanallah....

Ya..Allah.. Bila manusia terbelit sulit yang terlihat adalah seutuhnya dunia fana atau ingin saja mengakhiri hidupnya. Sebagian kecil memeluk Akherat dan menerima cobaan MU apa adanya dan Sebagian Besar akan memeluk Dunia sebagai sandarannya dan menyebarkan pahamnya kepada khalayak agar makin sedikit orang yang percaya pada Mu..Ya Allah..subhanalah.. Ini kah takdir Engkau pada akhir zaman ini Ya Allah, subhanalah..Ya Rohmaaaaan Ya Rohiiiiim.