Senin, 27 Desember 2010

PERTEMUAN DENGAN TUHAN




Pertemuan Dengan Tuhan,


Sebenarnya tak pantas untuk ku untuk memaparkan judul "Pertemuan dengan Tuhan" karena akan multi persepsi dan merasakan diri ini masih sangat kotor dan masih harus banyak hal yang tidak kami pahami.

Namun ini hanyalah suatu ungkapan tentang pengalaman spiritual seorang saya yang harus saya sampaikan kepada orang-orang yang merasa dirinya tercabut dari akar pokok nya dan hidup dalam ketidakpastian yang menyesakan dada.

Bermula dari penglihatanku yang melihat ada seorang wanita berambut panjang bergaun putih dan pucat mukanya, berdiri di sudut tangga ke lantai atas dan memandangiku dengan tatapan hampa, namun ku anggap itu hanyalah sebuah halusinasi dan berusaha melupakannya. Beberapa bulan kemudian sosok wanita itu muncul lagi dan makin nyata dalam alam pikiranku dan selalu mengikutiku bila aku di rumah, dan anehnya sosok tersebut tidak mengikutiku bila aku berangkat kerja. Suatu hari suatu Magrib, seperti biasa kami sekeluarga sudah mulai mendirikan sholat berjamaah di rumah, kulihat sosok tersebut selalu berdiri di sudut ruangan dan mengamati kami sedang sholat berjamaah.

Setelah sholat berjamaah, kami pun melanjutkan aktifitas lainnya seperti membantu anak-anak belajar dan mengerjakan PR, aku merasa sosok itu selalu mengikutiku langkahku dirumah dan berusaha membisikan sesuatu, namun aku selalu berusaha tidak menggubrisnya. Kira-kira bisikannya ; " Ijinkan aku ikut dan tinggal dirumahmu dan ceraikan istrimu " niscaya kamu akan selalu mudah dalam mencari rejeki"". Kejadian in cukup berlangsung lama, bahkan ada teman yang membawakan "dukun" pun tidak mampu mengusirnya. Sampai akhirnya aku memutuskan diri untuk tidak mengganggap ada sosok itu dan berdoa setiap kesempatan dan Tahajud. Akhirnya lambat laun sosok tersebut tidak lagi menggangguku. Subhanallah..wal Alhamdulillah..

Ku jalani hidupku dengan Normal lagi,, aku berjuang untuk selalu berusaha kerja keras agar cita-citaku mengangkat derajat keluarga dan kaum miskin dapat terwujud. Namun usahaku tidak berjalan mulus...satu persatu persoalan muncul..dan tidak mudah untuk segera di tanggulangi..hal tersebut menjebakku kedalam lingkaran Lintah darat dan orang-orang munafik.

Suatu ketika.. beras yang dimasak oleh istriku selalu basi..dan telah berganti beras pun tidak banyak menolong, terpaksa kami makan apa yang ada. Tekanan demi tekanan mulai meradang menerjang, debt collector, kata umpatan bergantian menerjang. Pada saat letih dan stress berkecamuk, anak pertama tidak biasanya tiba-tiba menyapaku dan bercerita tentang mimpi anehnya. Papa Aku bermimpi kita sekeluarga tenggelam di laut dan diselamatkan kapal Nabi Nuh..Anak kedua ku juga kontan bercerita bermimpi rumah kami dan sekolahnya terbakar, di lain kesempatan Anak pertama ku bermimpi, Aku pulang dengan hanya memakai pakain dalam tanpa alas kaki. Selang waktu kemudian Anaku yang pertama menceritakan mimpinya bahwa kami bersama-sama pergi tamasya dengan kendaraan yang bagus dan suasanya sangat menyenangkan "katanya".

Persoalanku makin berat, sudah tidak kuasa lagi rasanya Aku menyangga nya, sehingga kami sekeluarga harus meninggalkan rumah yang kami bangun dengan susah payah bertahun-tahun. dengan bekal seadanya kami pergi dengan tanpa tujuan. Aku merasa kami telah tercerabut dari akar kami dan terombang-ambing oleh kerasnya kehidupun. Rumah tidak punya, anak-anak putus sekolah dan tidak siap menghadapi status baru kami. hari-hari hanya penuh dengan tangisan anak dan keluhan mereka yang terdengar seperti sebilah pisah menusuk dada.

Kami menyadari, bahwa sekarang kami dihadapkan kepada " Neraka Dunia" kegelisahan, kekufuran, hidup terhina tanpa masadepan. Sampai-sampai, tidurpun rasanya tidak berani dan Aku selalu berusaha untuk tetap terjaga agar tidak menghadapi dunia mimpi yang tidak kalah menyeramkan. Ku yakinkan keluargaku bahwa ini adalah Ujian Tuhan dan Tuhan akan berkenan melepaskan kami dari derita ini Bila kita bertobat. Kami sekeluarga mulai sholat berjamaah di mesjid dan sholat malam serta zikir selalu kami kumandangkan didalam hati. Lama-kelamaan...ada perasaan berbeda di kehidupan kami..Aku merasa ada cahaya yang terang di langit walaupun dimalam pekat tanpa rembulan, beban berat terasa lebih ringan. Aku rasakan kehadiran Illahi di kehidupan kami, pertolongan-demi pertolangan Illahi senantiasa datang dengan segala misteri Nya. Kami menyadari untuk dapat merasakan ini semua hanya dapat terjadi bila hati ini Iklash menerima cobaan, sabar terhadap caci makian dan sadar bahwa yang hidup akan mati dan semuanya akan berakhir pada Nya. Pertemuan dengan Tuhan. Subhanallahi wabihamdi walhamdullilah laillaha ilallahu Allahu Akbar.....

Kamis, 09 Desember 2010

Kisah Tauladan


Kisah pertama yang mengesankan diriwayatkan oleh Salamah bin Dinar, seorang alim di Madinah, qadhi dan syaikh penduduk Madinah. Beliau menuturkan kisahnya, suatu ketika aku menemui khalifah muslimin Umar bin Abdul Aziz tatkala beliau berada di Khunashirah, tempat pemerahan susu. Sudah lama saya tidak berjumpa dengan beliau. Saya mendapatkan beliau berada di depan pintu. Pertama kali memandang, saya sudah tidak mengenali beliau lagi lantaran banyaknya perubahan fisik pada diri beliau dibandingkan dengan tatkala betemu dengan saya di Madinah. Saat di mana beliau menjadi gubernur di sana. Beliau menyambut kedatanganku dan berkata:

Umar, “Mendekatlah kepadaku wahai Abu Hazim!”

Aku, (Akupun mendekat), “Bukankah Anda amirul mukminin Umar bin Abdul Aziz?”

Umar, “Benar!”

Aku, “Apa yang menyebabkan Anda berubah? Bukankah wajah dahulu tampan? Kulit Anda halus? Hidup serba kecukupan?”

Umar, “Begitulah, aku memang telah berubah!”

Aku, “Lantas apa yang menyebabkan Anda berubah padahal Anda telah menguasai emas dan perak dan Anda telah diangkat menjadi amirul mukminin?”

Umar, “Memangnya apa yang berubah pada diriku wahai Abu Hazim?”

Aku, “Tubuh begitu kurus dankering, kulit Anda yang menjadi kasar dan wajahmu yang menjadi pucat, bening kedua matamu yang telah redup.”

Tiba-tiba saja beliau menangis dan berkata:

Umar, “Bagaimana halnya jika engkau melihatku setelah tiga hari aku di dalam kubur, mungkin kedua mataku telah melorot di pipiku…perutku telah terburai isinya…ulat-ulat tanah menggrogoti sekujur badanku dengan lahapnya. Sungguh jika engkau melihatku ketika itu wahai Abu Hazim, tentulah lebih tak mengenaliku lagi dari hari ini. Ingatkah Anda tentang suatu hadits yang pernah Anda bacakan kepadaku sewaktu di Madinah wahai Abu Hazim?”

Aku, “Saya telah menyampaikan banyak hadits wahai amirul mukminin, lantas hadits manakah yang Anda maksud?”

Umar, “Yakni hadits yang diriwayatka oleh Abu Hurairah.”

Aku, “Benar, aku masih mengingatnya wahai amirul mukminin.”

Umar, “Ulangilah hadits itu untukku, karena saya ingin mendengarnya dari Anda!”

Aku, “Saya telah mendengar Abu Hurairah berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Sesungguhnya di hadapan kalian terhampar rintangan yang terjal, sangat berbahaya, tidak ada yang mampu melewatinya dengan selamat melainkan orang yang kuat’.”

Lalu menangislah Umar dengan tangisan yang mengarukan, saya khawatir jika tangisan itu memecahkan hatinya. Kemudian beliau mengusap air matanya dan menoleh kepadaku seraya berkata, “Apakah Anda sudi menegurkan wahai Abu Hazim bila aku berleha-leha mendaki rintangan yang terjal tersebut sehingga aku berhasil menempuhnya? Karena aku khawatir jika tidak mampu menempuhnya.”

Kamis, 28 Oktober 2010

Mbah Marijan Sosok Kontroversial



MBAH MARIJAN AKHIRNYA MEMBAWA MATI PENGIKUT DAN ORANG YANG INGIN MENYELAMATKAN DIA..

Bahwa tidak ada sesuatu kekuatan di muka bumi ini yang mampu meredam amuk Gunung Merapi, apalagi menunda datangnya bencana tersebut. Tapi sungguh tidak masuk di akal kita, sebagai negara yang mayoritas Muslim ini masih ada yang mempercayai dan ingin menjadi saksi akan kesaktian Mbah Marijan dalam meredam Letusan Gunung Merapi..Astaghfirullah...

Ada yang mengatakan dia bisa menghilang dan pernah di beritakan oleh beberapa TV pada detik-detik maut menimpa Mbah Marijan dan pengikutnya.. Bahwa Mbah Marijan dikabarkan "Selamat". SUBHANNALLAH....

Bahkan Sang Sultan Jogja yang terkenal arif itu pun, masih sempat memujia-muji Mbah Marijan bahwa dia sosok yang Setia dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas. Wah..wah.. kelihatannya ini akan bakal rame di perbincangan orang ; pasalnya Mbah Marijan telah menyeret belasan pengikut setianya, wartawan dan Orang (seorang Dokter) PMI yang ingin Menyelematkannya pun ikut menjadi Korban..

Berapa air mata yang telah tumpah dan anak, istri, suami, Bapak, adik, kakak yang telah kehilangan mereka yang mati- sia-sia guna entah ingin tahu atau percaya pada keyakinan Mbah Marijan. Yang Jelas-jelas harus dipersalahkan atas kematian orang-orang tersebut....

Seperti yang telah dikutip Kompas.com sbb :


Fenomena Mbah Marijan, adalah sebuah kematian karena keyakinan. Dalam keyakinannya dan kesetiaannya dia telah wafat dalam sebuah tugas sebagai pemegang kunci Merapi. Salut untuk mbah Marijan. Namun disislain kepada siapakah seorang Marijan beriman sehingga rela mati? Inilah sebuah fenomena magis yang tidak terdefenisikan.

Kematian Mbah Marijan juga memicu kepada kematian banyak orang yang dalam berbagai alasan. Ada seorang dokter, ada yang karena ingin menevakuasinya, ada karena ingin mengabadikannya dan sebagainya dan sebagainya dan mereka semua menjadi mayat diantara Mbah Marijan. Apakah ini termasuk bagian dari keyakinan dan keteguhan hati seorang Mbah Marijan? Ternyata Marjan dengan keteguhan hatinya telah memicu banyak nyawa melayang. Lalu apakah itu yang diinginkan “Penguasa MErapi’ bersama penunggunya seorang Marijan, sang pemegang kunci merapi?


Minimal ada dua kemungkinan yang terjadi bahwa iman yang dimilki mbah Marijan membuat dia tidak peka dengan apa yang harus dia lakukan. Marijan beriman kepada kekuatan yang dia sendiri tidak memahami kekuatan itu. Jika saja dia mengenal apa dan siapa yang dia imani maka seharusnya dia dapat melihat kekuatan apa dibalik itu semua. Yang kedua, dari trend arah wedus gembel terlihat bahwa apa yang dilakukan Marijan selama ini, tempat ritualnya, tempat dia meng-ABDI dan bahkan rumahnya semua habis terbakar. Fenomena ini menunjukkan apa yang dilakukan Marijan semua menjadi binasa dan alam sekalipun tidak bersahabat dengan apa yang disembah dan diyakini oleh Marijan. Semua terbakar dan porak poranda.

Dalam arti yang luas sebagai filosfi api yang memusnahkan bahwa Marijan telah melakukan ritual dan beriman kepada kekuatan yang tidak dapat menyelamatkannya bahkan dia harus kehilangan nyawanya dan harta bendanya. Dan yang lebih parah lagi adalah dia membawa serta sejumlah orang dalam kematiannya hanya demi sebuah keyakinan yang tidak sempurna.

Bagi penulis misteri Mbah Marijan adalah contoh kebanyakan orang-orang jawa dengan ritual roh-roh yang tidak jelas, nyiroro kidul, sesembahan kejawen, gunung kawi, gunung merapi dan sebagainya.

TUHAN ingin manusia tidak terjebak kepada roh-roh lain roh-roh yang tidak dikenal, roh-roh yang membawa kematian, roh-roh yang membawa kesenangan sementara, roh-roh yang menginginkan nyawa dan darah segar…………roh kematian.

YAKINLAH HANYA TUHAN YME YANG MAMPU MENGENDALIKAN SEMUANYA, KARENA ALLAH YANG MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA, INDONESIA HARUS MENGENAL SIAPA TUHAN YANG SEBENARNYA. TUHAN TIDAK AKAN MAU DISATUKAN DENGAN roh-roh setan, roh-roh yang tidak terdefenisikan itu.

Senin, 18 Oktober 2010

Mbah Marijan ternyata Cukup Bijak kata-katanya

JURU kunci Gunung Merapi R Ng Surakso Hargo alias Mbah Marijan (83), belum mau bicara banyak tentang meningkatkan aktivitas Gunung Merapi.

Namun, secara ekplisit Mbah Marijan mengakui apabila saat ini ada aktivitas yang tidak biasanya di Gunung Merapi. Berikut petikan wawancara dengan Mbah Marijan di kediamannya, Dusun Kinahrerjo, Desa Umbulharjo, Cangkringan.

Bagaimana sikap Mbah Marijan dengan kondisi Gunung Merapi saat ini, terutama soal status waspada Merapi?

Menawai taken bab merapi kalih kulo, salah, mestini pun kalih BPPTK. Sebab sing ndamel status waspada merapi BPPTK niku, mboten kulo. Soal kondisi Merapi, monggo tanglet BPPTK mawon. (Jika bertanya soal Merapi dengan saya salah. Mestinya dengan BPPTK, sebab yang membuat status waspada Merapi itu BPPTK, bukan saya. Soal kondisi Merapi silakah tanya BPPTK).

Pendapat Mbah Marijan soal intensitas aktivitas Merapi?

Pancen leres Merapi sak meniko nembe mbangun. Merapi sak meniko nembe ambegan, lan ning musim udan niki ambegane luwih gedhe. Mugowaeora watuk, Sebab kebule gunung (merapi), bedo karo kebule menungso. (Memang benar, saat ini Merapi sedang bernapas. Merapi sekarang sedang menghela nafas dan di musim hujan nafasnya lebih besar. Semoga saja tidak batuk. Sebab asapnya gunung (merapi), berbeda dengan nafasnya manusia).

Imbauan Mbah Marijan kepada masyarakat terkait dengan situasi Merapi sekarang ini?

Masalah Merapi kulo mboten wantun ndisiki sing Kuasa, sebab niku sampun wonten ingkang ngatur. Saenggo kulo nyuwun para warga tenang mawon lan mboten sah panik. Lan menawi disuwun siap, nggih nurut siap. Nopo melih kulo mboten ngadahi kuasa kagem betek Merapi. (Masalah Merapi saya tidak berani mendahuli yang Kuasa. Sebab itu sudah ada yang mengaturnya. Meskipun begitu saya meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Termasuk jika ada perintah siap dari pemerintah, masyarakat juga harus mematuhinya. Apalagi saya juga tidak mempunyai kuasa untuk prediksi soal Merapi).

Menanggi soal banjir lahar dingin yang mengakibatkan sebuah truk di Gendol tertimbun?

Lahar dingin niku biasa ning wayah udan niki. Lan arahipun dateng ngowongan. Dadi mboten wonten hubunganipun kaleh Merapi. Menawi wonten kendaraan ingkang tertibun,niku salahe dewe,nopo pun ngerti ngen niku wingit kok teng mriku. (Banjir lahar dingin itu, hal biasa saat musim hujan. Dan arahnya menuju ke jurang. Sehingga lahar dingin ini tidak ada hubungannya dengan Merapi. Jika ada kendaraan yang tertimbun, itu salahnya sendiri mengapa sudah tahu tempat itu berbahaya kok tetap nekat).

Ada pesan lagi kepada masyarakat terkait dengan aktivitas Merapi ini, khususnya kepada para pendaki Merapi?

Kulo mboten wonten pesen. Nanggin saenipun sakmeniki sampun minggah rumiyen dateng puncak kawah Merapi. Bebayani. Nopo melih sak meniko kondisipun puncak kawah pun mboten datar melih,nanggin sampun runcing- runcing. (Saya tidak ada pesan. Namun baiknya sekarang jangan naik dulu ke puncak kawah Merapi. Berbahaya. Apalagi, sekarang kondisi puncak kawah sudah tidak datar lagi, tapi sudah runcing-runcing)

Musibah Buta, Belang, Botak yang Miskin..Kisah Islami

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda (yang artinya), "Sesungguhnya ada tiga orang dari Bani Israil yang belang, botak, dan buta. Allah bermaksud menguji mereka, maka Allah mengutus malaikat kepada mereka.


Malaikat itu datang kepada Si Belang dan bertanya, 'Apakah sesuatu yang paling engkau inginkan?'
Si Belang menjawab, 'Saya menginginkan paras yang tampan dan kulit yang bagus serta hilangnya penyakit yang menjadikan orang-orang jijik kepadaku.'
Maka, malaikat itu lantas mengusap Si Belang. Seketika itu hilanglah penyakit yang menjijikkan itu serta ia diberi paras yang tampan dan kulit yang bagus.
Malaikat itu bertanya lagi, 'Harta apakah yang paling engkau senangi?'
Si Belang menjawab, 'Unta (atau ia mengatakan sapi).'
Kemudian, ia diberi unta yang bunting sepuluh bulan, dan malaikat tadi berkata, 'Semoga Allah memberi berkah dan rahmat atas apa yang engkau terima.

Kemudian, malaikat itu datang kepada Si Botak dan bertanya, 'Apakah sesuatu yang paling engkau inginkan?'
Si Botak menjawab, 'Rambut yang rapi dan hilangnya penyakit yang menjadikan orang-orang jijik kepadaku ini.'
Malaikat lantas mengusap Si Botak dan seketika hilanglah penyakit dan tumbuh rambut yang rapi sebagai gantinya.
Malaikat itu bertanya lagi, 'Harta apakah yang paling engkau senangi?'
Si Botak menjawab, 'Sapi.' Kemudian ia diberi sapi yang sedang bunting, dan malaikat tadi berkata, ''Semoga Allah memberi berkah dan rahmat atas apa yang engkau terima.'

Kemudian, malaikat itu datang kepada Si Buta dan bertanya, 'Apakah sesuatu yang paling engkau inginkan?'
Si Buta menjawab, 'Allah mengembalikan penglihatanku sehingga aku dapat melihat orang-orang. Malaikat lantas mengusap Si Buta dan Allah mengembalikan penglihatannya.
Malaikat itu bertanya lagi, 'Harta apakah yang paling engkau senangi?'
Si Buta menjawab, 'Kambing.' Kemudian, ia diberi kambing yang sedang bunting.

Lama kelamaan unta, sapi, kambing yang telah diberikan kepada ketiga orang tersebut berkembang biak, dan unta tersebut memenuhi satu lapangan, begitu pula sapi dan kambing. Pada suatu waktu malaikat datang kepada Si Belang dan menyamar sebagai orang yang berpenyakit belang seperti keadaan Si Belang pada awalnya sambil berkata, 'Saya adalah seorang miskin dan telah kehabisan bekal di tengah perjalanan ini, dan sampai hari ini tidak ada harapanku kecuali hanya kepada Allah, kemudian kepadamu. Saya benar-benar meminta pertolongan kepadamu dengan menyebut Dzat yang telah memberi engkau paras yang tampan dan kulit yang halus serta harta kekayaan, saya meminta kepadamu seekor unta untuk bekal melanjutkan perjalanan saya.'
Si Belang menjawab, 'Hak-hak yang harus saya berikan masih banyak dan saya tidak bisa memberi bekal apa-apa.'
Malaikat itu berkata, 'Kalau tidak salah saya pernah kenal denganmu, bukankah kamu dulu orang yang mempunyai sakit belang dan orang-orang jijik kepadamu, dan bukankah kamu dulu orang yang miskin, lalu Allah memberi rahmat kepadamu?'
Si Belang berkata, 'Sesungguhnya saya mempunyai harta kekayaan ini dari nenek moyang.'
Malaikat berkata, 'Jika kamu berdusta, semoga Allah mengembalikanmu seperti keadaanmu semula.'

Kemudian, malaikat datang kepada Si Botak dengan menyerupai orang yang berpenyakit botak seperti keadaan Si Botak waktu itu, dan berkata seperti apa yang dikatakannya kepada Si Belang. Si Botak juga menjawab seperti Si Belang, kemudian malaikat itu berkata, 'Jika kamu berdusta, semoga Allah mengembalikanmu seperti keadaanmu semula.'

Malaikat melanjutkan perjalanannya ke tempat Si Buta dengan menyerupai orang yang buta seperti keadaan Si Buta waktu itu, dan berkata, 'Saya adalah orang yang miskin, saya telah kehabisan bekal di tengah-tengah perjalanan ini dan tidak ada lagi harapanku kecuali kepada Allah, kemudian kepadamu. Saya benar-benar minta pertolongan kepadamu dengan menyebut Dzat yang telah mengembalikan penglihatanmu, yaitu saya meminta satu ekor kambing untuk bekal di dalam melanjutkan perjalanan saya.'
Si Buta menjawab, 'Saya dulu adalah orang buta, kemudian Allah mengembalikan penglihatan saya, dan dulu saya orang miskin, kemudian Allah memberi kekayaan seperti ini. Maka, ambillah apa yang kamu inginkan. Demi Allah, sekarang saya tidak akan memberatkan sesuatu kepadamu yang kamu ambil karena Allah.'
Malaikat itu berkata, 'Peliharalah harta kekayaanmu, sebenarnya kamu hanyalah diuji dan Allah benar-benar ridha terhadap kamu dan Allah telah memurkai kepada kedua kawanmu'." (HR Bukhari dan Muslim).

Dari ketiga orang yang mendapatkan ujian dari Allah SWT itu, akhirnya hanya satu yang lulus menghadapi ujian dari Allah SWT. Adapun yang dua orang tidak lulus. Keduanya itu ialah Si Belang dan Si Botak. Keduanya tidak bersyukur setelah diberi kekayaan yang melimpah dan kesembuhan dari segala penyakitnya. Keduanya lupa bahwa awalnya tidak lain adalah orang-orang yang hidupnya sering dilecehkan dalam kehidupan bermasyarakat karena penyakit yang dideritanya. Kemudian, setelah sembuh dari penyakitnya dan harta mulai mendekatinya hingga menjadi orang yang kaya raya, mereka lupa kepada Allah SWT. Keduanya kikir atas hartanya yang melimpah ruah itu. Mereka sama sekali tidak menyadari bahwa orang yang datang meminta pertolongan itu memiliki doa yang sangat makbul. Ketika mereka tidak mamu menolongnya, keluarlah doa dari orang yang meminta pertolongan itu, yang tidak lain adalah malaikat yang diutus oleh Allah. Doa dari malaikat yang menyamar itu makbul, dan akhirnya kedua orang yang diuji itu menjadi seperti semula: berpenyakitan dan jatuh dalam kemiskinan.

Yang lulus menghadapi ujian ialah Si Buta, orang yang dengan pertolongan Allah SWT kemudian menjadi tidak buta dan diberi harta kekayaan yang melimpah. Meski sudah berubah, ia tetap bersyukur kepada Allah dan mau membantu sesama orang yang sedang kesulitan. Terbukti ketika Allah SWT mengujinya dengan didatangi malaikat yang menyamar menjadi manusia yang lemah dan meminta tolong, ia mau menolongnya dengan ikhlas karena Allah semata.

Bila Manusia sudah mulai Melupakan Tuhan nya



Entah apa yang mau aku katakan ; sulit untuk menerangkan dan butuh perenungan yang mendalam untuk menjabarkannya. Tapi akan ku coba dengan sisa nalar yang aku miliki, semoga bisa bermanfaat bagi anda dan semua pihak yang mau ikut menerawang ke arah yang sulit di jelaskan dan tidak mudah dicerna oleh mayoritas manusia.

Aku akan mulai dari awal kejadian apa saja yang masih aku ingat ketika baru saja berada di dunia ini dan sampai saat ini, dan jelas ini sangat abstrak dan sekaligus factual tergantung prespective kita kemana membawanya.

Yang bisa ku ingat adalah "Lapar" dimana kenangan indahku ketika bermain dengan perut yang kenyang karena kejadian ini sangat langka pada saat itu. Dan sebagian besar yang bisa ku ingat adalah rasa lapar yang berkepanjangan..semua berjuang mendapatkan makan saat itu...dan tidak mudah selalu ada kekacauan dan keributan.

Aku hanya terduduk disuatu pagi, memandang langit, kupandang bintang yang paling terang yang samar terlihat oleh bias cahaya mentari pagi. Apakah engkau Tuhan? atau sampaikan kepada yang mengatur hidup ini, perut kami lapar dan lingkungan kami sering kacau karena berebut ingin makan. Ya Tuhan adakah tangan Mu kan meraih perutku. dan suasana hening sekali.

Dengan perjalanan panjang yang tidak mudah..dan berbulan-bulan..sampailah Aku pada tempat yang mungkin bisa makan kenyang walau tidak semewah orang lain yang ku kenal, tapi patut ku syukuri. Tapi dengan balasan hati yang teriris dan duka berkepanjangan. Kesenangan ku pada saat itu hanyalah ketika aku terbebas dari siksa bathin walau hanya sesaat.Ketika itu sulit bagiku antara meneruskan hidupku atau berhenti sampai disitu dan berniat bertemu dengan Tuhan. Ya Tuhan..Ya. Allah. apakah ini yang seharusnya Aku jalani..katakanlah..apa yang harus ku lakukan..Tapi tiada jawaban malam makin pekat dan hari-hari makin beku menusuk tulang-tulang dingin.

Setelah perjalanan lebih sewindu lamanya..sesaat bertahap mulailah hidup bercahaya walau cahaya itu byar pet..byar ..pet..tapi setidaknya tidak menggelapkan perjalananku tapi tetap saja memberiku kegelisahan yang mengusik hati..Ku dekatkan dengan Tuhankan untuk mencari arti apa gerangan ini semua...Semakin ku dekatkan diriku..frekwensi byar pet..byar..pet Pelita semakin gencar menghantui...sampai akhirnya gelap sama sekali...

Gelappppp dan pekat, ku tak bisa lagi melihat, aku meronta pada Tuhanku..Aku bertanya pada orang sekelilingku..pada para ustad dan buku-buku yang bisa menuntunku..makin gelap dan ku merasa telanjang tidak berharga...APAKAH TUHAN ITU BENAR ADA???? KALAU ADA DOA-DOA KU JAUH DARI KENYATAAN YANG KU HADAPI???

KU sadari Aku sudah terhasut setan...pada kesulitan ini Aku tidak melihat campur tangan itu Tuhan ada..Semakin berdoa semakin terdera menghantam serta mimpi buruk selalu datang. Yang Aku lihat saat itu hanya aku..meronta..terhina dan tersia-sia dan Tuhan menghilang dari pandangan mata..

YA Tuhan.. salahkah mereka jika dengan takdirmu yang mutlak mereka jadi ingkar kepada Mu? Karena pada saat itu semua manusia, alam pun telah menghukumnya dengan dahsyat dan melihat orang lain tertawa bahagia sementara dia ter aniaya tanpa daya?? Mereka Berpikir ; Sekiranya Tuhan itu ada, sudah tentu Dia akan menurunkan malaikatnya untuk menolongnya.. tapi Dia teraniya sampai saatnya.

Ya..Tuhan.. Kenapa Engkau terlihat jauh bagi orang yang sangat ter aniaya..hidupnya dan seperti Engkau Biarkan tanpa Rahmat Mu.

Ya Tuhan.. Jika Demikian, akan makin banyaklah Manusia di bumi ini yang ATHEIS dan masuk Neraka di penghujung Dunia?? Apakah demikian Takdirmu Ya. Allah...Makin sedikit yang akan beriman kepada Mu..Ya Allah.. Subhanallah....

Ya..Allah.. Bila manusia terbelit sulit yang terlihat adalah seutuhnya dunia fana atau ingin saja mengakhiri hidupnya. Sebagian kecil memeluk Akherat dan menerima cobaan MU apa adanya dan Sebagian Besar akan memeluk Dunia sebagai sandarannya dan menyebarkan pahamnya kepada khalayak agar makin sedikit orang yang percaya pada Mu..Ya Allah..subhanalah.. Ini kah takdir Engkau pada akhir zaman ini Ya Allah, subhanalah..Ya Rohmaaaaan Ya Rohiiiiim.

Selasa, 07 September 2010

Allah maha mengendalikan dan mengatur


Semua Orang Saat ini termasuk para alhli dikejutkan saat Gunung Sinabung (klik untuk melihat) tiba-tiba 'batuk' setelah 400 tahun tidur. Kegiatan gunung berapi memang terkadang tak terduga, mengguncang kehidupan di sekitarnya.

seakan hanya berpindah tempat saja dari pulau jawa, Ke Sulut, Maluku lalu lompat ke Sumatera Lagi.

Jumat, 13 Agustus 2010

Bolehkah Menunaikan Zakat Fitrah dengan Beras?



Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin


Sebagian ulama berpendapat bahwa menunaikan zakat fitrah dengan beras hukumnya tidak boleh selama lima macam bahan pokok yang di-nash-kan itu ada, bagaimana pendapat Anda?

Jawaban:

Sebagian ulama berpendapat bahwa jika lima bahan pokok yang dinashkan yaitu gandum, jelai, korma, anggur kering(kismis) dan keju ada, maka membayar zakat fitrah dengan selain kelima bahan pokok itu hukumnya tidak boleh. Pendapat ini sangat bertentangan dengan pendapat yang mengatakan bahwa mengeluarkan zakat fitrah dengan kelima bahan pokok itu atau dengan bahan pokok lain hukumnya boleh hingga dengan uang sekalipun.

Yang benar bahwa mengeluarkan zakat fitrah dengan jenis makanan pokok manusia apa pun diperbolehkan, karena Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu seperti yang dijelaskan dalam Shahih Al-Bukhari berkata, "Kami mengeluarkannya pada masa Nabi shallallahu alaihi wa sallam satu sha' makanan dan makanan kami adalah korma, jelai, anggur kering (kismis), dan keju." (HR Al-Bukhari).

Dalam hadits itu tidak disebutkan gandum dan saya tidak tahu apakah gandum itu disebutkan dalam hadits shahih dan sharih tentang zakat ataukah tidak. Tetapi tidak diragukan lagi bahwa membayar zakat dengan gandum boleh hukumnya. Kemudian di dalam sebuah hadits Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu berkata, "Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari kesia-siaan dan ucapan yang kotor serta sebagai makanan bagi orang-orang miskin." (HR Bukhari).

Yang benar bahwa semua makanan pokok anak Adam boleh dikeluarkan sebagai zakat fitrah, walaupun bukan dari kelima jenis bahan pokok yagn disebutkan oleh para ulama tersebut, karena dari kelima bahan pokok itu –seperti yagn telah dipaparkan—hanya empat saja yang menjadi makanan manusia pada masa Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dengan demikian boleh mengeluarkan zakat fitrah dengan beras bahkan menurut pendapat saya beras lebih baik dari yang lainnya pada masa kita sekarang; karena beras tidak terlalu membebani dan paling disukai manusia.

Tetapi bagaimanapun keadaan di satu tempat berbeda dengan keadaan di tempat lain; bisa jadi di satu tempat korma lebih mereka sukai, maka mereka boleh mengeluarkan zakat dengan korma, dan di tempat lain gandum lebih disukai, maka lebih baik mereka mengeluarkan zakat fitrah berupa gandum, begitu juga keju dan sebagainya. Yang lebih baik adalah mana yang lebih bermanfaat bagi suatu kaum, maka itulah yang dikeluarkan sebagai zakat fitrah.

Sumber: Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin, Fatawa Arkaanil Islam atau Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji, terj. Munirul Abidin, M.Ag. (Darul Falah 1426 H.), hlm. 457 – 459.

Bagaimana Hukumnya Mengadakan Peringatan Hari Ulang Tahun Anak atau Pernikahan?



Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin


Jawaban:



Dalam Islam tidak ada hari raya selain hari Jum'at sebagai hari raya mingguan, tanggal pertama bulan Syawwal yaitu Idul Fitri setelah Ramadhan, dan tanggal sepuluh Dzulhijjah yang dikenal dengan Idul Adha. Kadang hari Arafah disebut hari raya bagi penduduk Arafah dan hari Tasyriq setelah hari raya Idul Adha.

Sedangkan merayakan hari kelahiran seseorang atau anak-anaknya atau peringatakan hari pernikahan dan sebagainya tidak disyariatkan, tetapi bila dikaitkan dengan bid'ah lebih mendekati kepada hukum mubah.

Sumber: Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin, Fatawa arkaanil Islam atau Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji, terj. Munirul Abidin, M.Ag. (Darul Falah 1426 H.), hlm. 184.

Meminta Barakah



Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin

Bagaimana hukumnya perkataan orang awam, "tabarakta 'alaina" dan "zaratna al-barakah?"

Jawaban:

Perkataan orang awam, "tabarakta 'alaina" tidak dimaksudkan kepada Allah, melainkan mereka memaksudkan bahwa kami mendapatkan barakah dari kedatanganmu dan barakah boleh dinisbatkan kepada manusia. Asyad bin Hudhair ketika turun ayat tentang tayamum karena hilangnya tali leher Aisyah dia berkata, "Ini bukanlah keberkataan pertama yang diberikan kepadamu wahai keluarga Abu Bakar." (Ditakhrij oleh Al-Bukhari dalam kitab At-Tayamum (334) dan Muslim dalam kitab Al-Haidh bab At-Tayammum (289)).

Meminta barakah tidak boleh lepas dari dua hal:

Pertama, meminta barakah kepada sesuatu yang diperintahkan oleh syariat yang dikenal, seperti Al-Qur'an. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan dengan penuh berkah." (Al-An'am: 92).

Di antara barakah Al-Qur'an adalah siapa yang mengambilnya dan bersungguh-sungguh maka dia akan mendapatkan kemenangan, lalu Allah menyelematkan dengannya umat-umat yang banyak dari syirik. Di antara barakahnya adalah bahwa membaca satu huruf diberi pahala sepuluh kebaikan sehingga hal ini mendorong manusia untuk bersungguh-sungguh dan memanfaatkan waktunya.

Kedua, merinci barakah melalui sesuatu yagn bisa diketahui secara fisik, seperti ilmu, maka orang bisa mencari berkah melalui ilmu dan seruannya kepada kebaikan. Asyad bin Hudhair berkata, "Ini bukanlah keberkatakan pertama yang diberikan kepadamu wahai keluarga Abu Bakar" karena Allah kadang menjalankan melalui tangan sebagian manusia perkara-perkara yang baik yang tidak dijalankan melalui tangan orang lain.

Namun ada pula barakah yang meragukan lagi batil, seperti keberkatan yang dianggap oleh para dajjal bahwa soerang mayit yang dianggap wali bisa memberikan barakah dan sebagainya. Ini adalah keberkatan yang batil yang tidak ada pengaruhnya. Namun kadang-kadang syetan ikut bermain di dalamnya, dia berkhadam kepada syekh itu sehingga hal itu menjadi fitnah bagi mereka.

Lalu bagaimana cara mengetahui apakah ini termasuk barakah yang batil ataukah yang benar? Hal itu bisa diketahui melalui keadaan seseorang, jika dia termasuk waliyullah yang bertakwa dan mengikuti sunah serta menjauhi bid'ah, maka Allah akan memberikan kebaikan dan barakah dari kedua tangannya yang tidak bisa dilakukan orang lain, sedangkan jika dia menentang Al-Kitab dan sunah atau menyeru kepada kebatilan, maka barakahnya diragukan, bisa jadi barakah itu dibantu oleh syetan karena kebatilannya.

Sumber: Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin, Fatawa arkaanil Islam atau Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji, terj. Munirul Abidin, M.Ag. (Darul Falah 1426 H.), hlm. 206-207.

KUBURAN..



Mungkin entah secara sengaja atau tidak sengaja, dalam berbicara dengan sesama, mungkin ada satu atau beberapa kali kita menyebut kata KUBURAN , paling tidak terselip pada suatu ucapan setiap harinya.

Atau bisa saja pada rutinitas kita sehari-hari entah itu berangkat kerja, atau Pergi ke Sawah/kebun atau ke Warung, kita melewati KUBURAN atau bertemu mayat yang sedang di gotong menuju Kuburan.

Atau pada Bulan Ramadan Orang-orang akan banyak berziarah ke Kuburan leluhurnya masing-masing.

Pendek kata ; KUBURAN itu Ada dimana-mana ; ada dimulut kita (bila diucapkan oleh kita sendiri) Ada di Kuping kita (Bila orang lain mengucap KUBURAN), ada dimata kita Bila Kita Melihat Kuburan. Kuburan juga mungkin ada di kaki kita bila kita menginjak atau melintasi Kuburan, bahwkan di pantat kita, bila kita menduduki Kuburan.

ARTINYA : Allah telah mengingatkankan kita Umat manusia, bahwa jarak kita menuju ke Kuburan adalah sangatlah Dekat....dan itu diperingatkan, di perlihatkan, ditekankan berulang-ulang baik melalui koran/tv/tabloit yang memuat orang mati di headlinenya, atau kebetulan berpas-pasan di jalan dengan Mayat, atau orang yang sedang sekarat karena kecelakaan lalu lintas, atau sedang sakit.

APAKAH KEBANyAKAN MANUSIA MENGERTI ?? Dan apa yang dibenak mereka pada umumnya bila kebetulan memiliki kesempatan bertemu, melintas, atau melihat orang mati ?


Manusia Kebanyakan akan berpikir : ; Itu Sudah takdirnya dan kesalahannya sehingga dia cepat mendekam di Kuburan"?? kasihan ya...

Sebagian manusia akan berpikir : " Yaa.. Itu lebih baik dia mati dari pada dia hidup hanya akan memperparah beban orang disekelilingnya...

Sebagian Kecil manusia akan berpikir : Akankah dia ketemu Tuhan dan mendapat sapaan dan dihajar Gada malaikat?.. mendapat kan Syorga kah untuk dirinya??? atau Apakah aku akan siap bila Allah Akan memanggilku suatu ketika di hari ini??????



Hukum Mengatakan "Wahai Jiwa Yang Tenang" Kepada Orang Meninggal Cetak halaman ini Kirim halaman ini ke teman via E-mail
Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin
Thursday, 18 December 2008

Jika orang meninggal dunia, ada sebagian orang yang berkata, "wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi mendapat keridhaan." (Al-Fajr: 27-28), bagaimana hukumnya?

Jawaban:

Perkataan ini tidak boleh diucapkan secara mutlak kepada seseorang begitu saja, karena ini adalah kesaksian yang menunjukkan bahwa dia termasuk dalam golongan ini.

Sumber: Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin, Fatawa arkaanil Islam atau Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji, terj. Munirul Abidin, M.Ag. (Darul Falah 1426 H.), hlm. 217.

Kamis, 12 Agustus 2010

PUASA ; dalam angan dan pandangan



Puasa atau kata Puasa tentu akan berbeda-beda cara orang memaknai nya, Setiap orang akan memiliki ungkapan yang berbeda-beda tentunya sesuai dengan tingkatan ekonomi, pendidikian, gender atau tingkatan umur yang berbeda, tentu mempunyai cara pandang yang berbeda pula.

PERTAMA DARI SEGI UMUR ;

Orang-Tertua /atau tidak tua tapi ditua kan karena hal tertentu ; pandangannya Tentang Puasa adalah sebagai berikut :

" Wah Bentar lagi Puasa,....Lalu HARI RAYA....Orang-orang yang kukenal, saudara atau bukan saudara akan kerumah semua, Buka Puasa, Taraweh Bersama, Hal tersebut terus berlangsung sampai Lebaran...Wah ..Lumayan Padat, tapi begitu 2 hari lebaran usai... SEPIIIIIIII...rumah seperti di Kuburan tidak ada yang lalu lalang. Bahkan pembantu pun tidak ada, saban hari cuma makan mie goreng atau nasi goreng, sampai warung pada buka atau pembantu balik lagi kerumah. Wah Penyakit Tahunan...


Orang Yang Tidak Tertua atau Tidak yang Termuda (Golongan Tengah).

Wah Puasa dah deket nih..Kangen juga pengen Taraweh bersama, Buka Puasa Bersama, Wah kira-kira Puasa sekarang kudhu sukses seperti tahun lalu, Mudah-mudahan lebih baik. Tapi Lebarannya Pulang Ke mana ya?....ke Rumah Orang Tua atau Ke Rumah Mertua..?? Wah ini bakalan agak repot dan berpotensi ribut..Atau tidak kemana-mana alias di rumah saja.

Golongan Termuda

Dengerin Mau Puasa aja dah merinding ya...Niatnya sih jangan bolong-2 Puasanya Gitu tapi prakteknya bolong lagi-bolong lagi. Akhirnya kan ada gangguan perut.. bolak-balik kebelakang..Cari makan diluar juga susahnya minta ampun,,.. rasanya sama saja dengan Puasa.....Tapi setannya nya pada gede-gede..Puasanya cuma seminggu doang sisanya nya ya GEDEBUSSSSS..Susah juga pada hal sudah diniatin sebelum puasa agar tidak jebol lagi. Ehhhhh, Ini malah lebih Buruk daripada taon kemaren. a

Mana di undang Buka Puasa melulu... Tapi jadi malu ya akhirnya..

Rabu, 11 Agustus 2010

GEJALA STROKE DAPAT DILIHAT DARI MATA KITA


Berbagai risiko penyakit seperti diabetes dan hipertensi bisa dilihat dari kondisi retina mata. Kini, metode yang sama juga bisa digunakan untuk memperkirakan kemungkinan stroke dan kerusakan yang menyertainya termasuk demensia (pikun).

Caranya adalah dengan mengamati kondisi pembuluh darah kecil di retina (biji mata), yang posisinya tampak di bagian depan bola mata. Adanya perdarahan atau kebocoran di bagian tersebut sejak lama dikaitkan dengan risiko diabetes dan hipertensi.

Sebuah penelitian di Australia mengungkap, gejala yang dikenal juga sebagai retinopathy itu ternyata berhubungan dengan mini-stroke. Seseorang yang mengalami retinopathy memiliki risiko 2-3 kali lebih besar untuk mengalami mini-stroke.

Mini-stroke merupakan penyumbatan pembuluh darah dalam area kecil di otak. Meski ringan, penyakit yang disebut juga infark otak ini dalam jangka panjang bisa memicu stroke yang sesungguhnya atau bahkan disertai kerusakan lain seperti demensia atau pikun.

Penelitian yang digagas oleh Centre for Eye Research Australia (CERA) ini tercatat terobosan penting dalam menangani mini-stroke. Sebab hingga saat ini, teknologi Magnetic Resonance Imaging (MRI) baru bisa mendeteksi kerusakan akibat mini-stroke tanpa dapat mengidentifikasi gejala awalnya.

"Mini-stroke sebenarnya merupakan peringatan awal dari kerusakan otak yang lebih parah, namun kami ingin mengetahui tanda-tandanya lebih awal lagi agar pencegahan bisa dilakukan lebih optimal," ungkap Dr Ning Cheung dari CERA, seperti dikutip dari Ninemsn, Rabu (11/8/2010).

Menurutnya, retinopathy merupakan cara yang unik dan tidak merusak (invasif) untuk melihat kondisi kesehatan otak. Karena mudah dilakukan, ia berharap cara ini bisa membantu memaksimalkan upaya pencegahan stroke dan demensia.

AGAR PUASA TETAP FIT DAN GIAT KERJA


Orang yang berpuasa disarankan tidak mengonsumsi gorengan ketika sahur, karena apa yang dimakan dan diminum ketika sahur dan berbuka menjadi faktor penting dalam menjaga kondisi tubuh selama Ramadan.

Phaidon L Toruan MM, Healthy Lifestyle Doctor, mengatakan pentingnya menghindari gorengan saat sahur, karena makanan berminyak tersebut membuat sel darah merah menggumpal seperti pacar cina.

"Akibatnya, antaran oksigen berkurang bisa hingga 20% dan akan mengantuk pada siang hari," ujarnya kemarin.

Selain waktu sahur, menurut dia, pada waktu berbuka pun makanan juga harus tetap diperhatikan. "Berbukalah dengan yang manis itu benar, tetapi idealnya dari bahan makanan alami."

Gula pasir yang terkandung di dalam berbagai makanan dan minuman, lanjutnya, akan menyebabkan lonjakan gula darah. Makanan manis ideal saat berbuka, bisa diperoleh dari gula aren, kurma, madu, gula stevia, atau buah segar.

"Jadi kalau mau berbuka dengan kolak, pastikan yang jual tidak mencampur gula pasir. Bikin sendiri, cendol juga oke. Khusus es campur, pakai gula stevia atau madu, hindari pemakaian susu kental manis," tegasnya.

Toruan menekankan tubuh harus dijaga kebugarannya selama berpuasa, di mana asupan makanan penghasil energi utama seperti karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan protein ke tubuh tidak sebanyak pada hari biasa.

"Satu kata kunci agar bugar adalah mengkonsumsi karbohidrat kompleks saat sahur. Karbohidrat kompleks lebih lambat dipecah menjadi gula darah. Dengan demikian, gula darah tidak mengalami fluktuasi yang tinggi. Gula darah stabil dan ini sangat membantu metabolisme energi tubuh,"paparnya.

Menu karbohidrat ideal ketika sahur adalah ubi, jagung, singkong, oatmeal, roti gandum dan nasi merah.

Toruan menyarankan banyak mengkonsumsi buah dan sayuran saat sahur. "Sebab puasa bagi tubuh adalah program detoksifikasi."

Usus besar diistirahatkan dan tubuh berkesempatan membuang ampas metabolisme. Sisa makanan khususnya daging yang membusuk di usus besar bisa dibersihkan.

EDISI KHUSUS MENJELANG PUASA : Hindari Makan Goreng-gorengan pada saat sahur


Orang yang berpuasa disarankan tidak mengonsumsi gorengan ketika sahur, karena apa yang dimakan dan diminum ketika sahur dan berbuka menjadi faktor penting dalam menjaga kondisi tubuh selama Ramadan.

Phaidon L Toruan MM, Healthy Lifestyle Doctor, mengatakan pentingnya menghindari gorengan saat sahur, karena makanan berminyak tersebut membuat sel darah merah menggumpal seperti pacar cina.

"Akibatnya, antaran oksigen berkurang bisa hingga 20% dan akan mengantuk pada siang hari," ujarnya kemarin.

Selain waktu sahur, menurut dia, pada waktu berbuka pun makanan juga harus tetap diperhatikan. "Berbukalah dengan yang manis itu benar, tetapi idealnya dari bahan makanan alami."

Gula pasir yang terkandung di dalam berbagai makanan dan minuman, lanjutnya, akan menyebabkan lonjakan gula darah. Makanan manis ideal saat berbuka, bisa diperoleh dari gula aren, kurma, madu, gula stevia, atau buah segar.

"Jadi kalau mau berbuka dengan kolak, pastikan yang jual tidak mencampur gula pasir. Bikin sendiri, cendol juga oke. Khusus es campur, pakai gula stevia atau madu, hindari pemakaian susu kental manis," tegasnya.

Toruan menekankan tubuh harus dijaga kebugarannya selama berpuasa, di mana asupan makanan penghasil energi utama seperti karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan protein ke tubuh tidak sebanyak pada hari biasa.

"Satu kata kunci agar bugar adalah mengkonsumsi karbohidrat kompleks saat sahur. Karbohidrat kompleks lebih lambat dipecah menjadi gula darah. Dengan demikian, gula darah tidak mengalami fluktuasi yang tinggi. Gula darah stabil dan ini sangat membantu metabolisme energi tubuh,"paparnya.

Menu karbohidrat ideal ketika sahur adalah ubi, jagung, singkong, oatmeal, roti gandum dan nasi merah.

Toruan menyarankan banyak mengkonsumsi buah dan sayuran saat sahur. "Sebab puasa bagi tubuh adalah program detoksifikasi."

Usus besar diistirahatkan dan tubuh berkesempatan membuang ampas metabolisme. Sisa makanan khususnya daging yang membusuk di usus besar bisa dibersihkan.

Senin, 19 Juli 2010

Petinju Klas Dunia MIKE TYSON. Dengan Umroh Hatinya Tenang dan Tenteram


Pasca melakukan umrah, Mike Tyson, akui kehidupan masalalunya yang penuh dengan kesenangan dunia itu sia-sia. Ia, yang kini hidup tenang dengan isteri ketiganya Lakiha Spicer, mengaku hidupnya dulu amburadul. Pria yang pernah mendapat sebutan Si Leher Beton itu bahkan menyebut dirinya sebagai seorang egois sejati 20 tahun lalu dalam sebuah wawancara.

Tyson, pada masa jayanya selalu ditemani wanita cantik dan bergelimang harta. Lupa daratan, ia melanjutkan kehidupan jetset ala Abang Sam yang akhirnya membuatnya bangkrut.

“Saya menyadari semua kehidupan saya adalah sia-sia,” ujar Tyson merujuk pada bagian kehidupannya sebagai seorang petinju.

Tyson menerima pukulan terakhir ketika ditinggalkan anak berusia empat tahunnya Exodus. Dalam sebuah kecelakaan, anak belia itu meregang nyawa pada 25 Mei 2009.

“Saya tergila-gila dengan kesempurnaan. Masalah dalam hidup saya adalah saya selalu tergila-gila dengan kekacauan. Kekacauan yang sempurna,” keluhnya. (tmp/Fani)

Tinjauan Medis, Dzikir Dapat Hilangkan Nyeri



Fani

Saturday, 17 July 2010

Berdzikir sejak dulu dikenal sebagai wahana mendekatkan diri kepada Allah. Kini dokter spesialis saraf dari rumah sakit Satyanegara, Sunter, Arman Yurisaldi Saleh, mengungkapkan, dzikir mampu menyehatkan saraf. Hal itu terbukti setelah ia melakukan penelitian terhadap pasien-pasien yang ia tangani. Ternyata pasien yang suka berdzikir mengalami perbaikan lebih cepat dibandingkan pasien yang tidak suka berzikir.

Misalnya, beberapa pasien yang mengalami gangguan saraf, seperti penderita alzheimer dan stroke, akan membaik kondisinya setelah membiasakan dzikir dengan mengucapkan kalimat tauhid laa ilaaha illallah dan kalimat istigfar astaghfirullah.

Menurutnya, setelah ditinjau dari sudut ilmu kedokteran kontemporer, pengucapan laa ilaaha illallah dan astaghfirullah dapat menghilangkan nyeri dan bisa menumbuhkan ketenangan serta kestabilan saraf bagi penderita. Sebab, dalam kedua bacaan dzikir tersebut terdapat huruf jahr yang dapat mengeluarkan CO2 dari otak.

Arman menemukan dalam kalimat laa ilaaha illallah terdapat huruf jahr yang diulang tujuh kali, yaitu huruf lam, dan astaghfirullah terdapat huruf ghayn, ra, dan dua buah lam sehingga ada empat huruf jahr yang harus dilafalkan keras sehingga kalimat dzikir tersebut akan mengeluarkan karbondioksida lebih banyak saat udara diembuskan keluar mulut.

Dan CO2 yang dikeluarkan oleh tubuh tidak memengaruhi perubahan diameter pembuluh darah dalam otak. Sebab, bila proses pengeluaran CO2 kacau, maka CO2 yang ke luar juga kacau sehingga menyebabkan pembuluh darah di otak akan melebar berlebihan ketika kadar CO2 di dalam otak menurun.

Sehingga, ungkap Arman, dilihat dari tinjauan ilmu saraf, terdapat hubungan yang erat antara pelafalan huruf (makharij al-huruf) pada bacaan dzikir dengan aliran darah pernapasan ke luar yang mengandung zat CO2 (karbondiokida) dan proses yang rumit di dalam otak pada kondisi fisik atau psikis seseorang.

Efeknya, ketika seseorang melakukan zikir secara intens dan khusyuk seraya memahami artinya, pembuluh darah di otak akan membuat aliran karbondioksida yang ke luar dari pernapasan menjadi lebih banyak. Kadar karbondioksida dalam otak pun akan turun secara teratur. Dengan begitu tubuh akan segera menunjukkan kemampuan refleks kompensasi.

‘‘Saya sering menyaksikan terjadinya perubahan yang cukup besar ke arah penyembuhan pada pasien-pasien yang terbiasa berdzikir dengan khusuk dibanding pasien yang tidak pernah berdzikir meskipun keduanya memiliki gejala penyakit yang sama,” ungkap Arman.

''Sebagai seorang dokter spesialis saraf, nyaris setiap hari saya bertemu dengan pasien mengeluhkan rasa nyeri atau sakit di kepalanya, atau keluhan-keluhan lain yang berhubungan dengan gangguan jaringan saraf,'' lanjutnya.

''Alhamdulillah, lewat buku Berdzikir untuk Kesehatan Saraf (Zaman: 2010), saya berhasil mengungkap keajaiban dzikir tersebut terhadap kesehatan serta penyembuhan penyakit saraf yang sering diderita pasien, seperti nyeri (nyeri kepala tipe tegang, migren, fibromialgia, nyeri sendi, nyeri neuropati akibat kencing manis kronis, nyeri pinggang akibat iritasi akar saraf atau saraf terjepit), lumpuh karena stroke, depresi pascastroke, gangguan pikiran dan emosi, serta gangguan tidur (insomnia),” tuturnya sambil menunjukkan buku yang akan diseminarkan di Makassar akhir Juli tahun ini. (rpb/Fani)

5 Relawan MER-C Berhasil Tembus Gaza

Lima relawan MER-C, Kamis (15/7) jam 4 sore atau sekitar jam 21.00 WIB akhirnya berhasil menembus Gaza melalui perbatasan Rafah di Mesir.

Kelima tim MER-C tersebut adalah; dr. Joserizal Jurnalis, SpOT., Ir. Faried Thalib, dr. Arief Rachman, Ir. Nur Ikhwan Abadi dan Abdillah Onim.

Sebelum masuk Gaza, dr. Arief Rachman, salah satu anggota Tim MER-C sempat berkirim SMS.

“Alhamdulillah, kami sudah di Imigrasi Mesir. Selangkah lagi, insya Allah akan tiba di Jalur Gaza. Allahu Akbar.," demikian isi pesannya.

Sementara 5 anggota Tim lainnya; yaitu Ir. M. Baagil dan 4 wartawan, setelah melakukan negosiasi habis-habisan dengan petugas imigrasi di perbatasan tetap belum bisa masuk ke Gaza.

Mereka harus menunggu izin dari Kementerian Luar Negeri Mesir yang hingga saat ini masih dalam proses.

MER-C berharap semua anggota tim dapat segera masuk dan berkumpul di Gaza untuk menindaklanjuti program pembangunan Rumah Sakit Indonesia.

Sementara itu, rencananya 5 relawan MER-C yang sudah masuk ke Gaza akan melakukan sejumlah pertemuan dengan pejabat dan departemen terkait untuk membicarakan mengenai program pembangunan rumah sakit.

Tim MER-C juga akan mengunjungi tanah waqaf dari pemerintah Palestina di Gaza yang terletak di Bayt Lahiya Gaza Utara yang diterima oleh Tim MER-C sejak awal tahun 2009 lalu.

Dokumen lengkap mengenai Rumah Sakit juga telah dibawa serta untuk dipresentasikan secara langsung kepada pejabat terkait mengenai bentuk dan teknis pembangunan. (hdt/Fani)

Sudah Dekatkah KIAMAT ITU...?


NEGARA-negara Arab saat ini tengah belomba-lomba membuat menara dan tower tertinggi di dunia. Seperti di Dubai awal tahun ini, telah meresmikan bangunan dengan ketinggian mencapai lebih dari 800 meter dan mengalahkan Taipei 101 di Taiwan yang sebelumnya di klaim sebagai gedung tertinggi di dunia dengan ketinggian 508 meter.

Kalau kita perhatikan, dunia mulai dipenuhi gedung-gedung pencakar langit. Orang-orang berlomba-lomba membangun gedung-gedung tinggi yang seolah-olah mencakar langit. Bahkan dalam kurun waktu 2010 hingga 2020 akan banyak dibangun proyek gedung-gedung pencakar langit lainnya, seperti Russia Tower dengan ketinggian 2009 ft, Chicago Spire dengan ketinggian 2000 ft, Meccah clock royal tower dengan ketinggian 1893 ft, direncanakan jam ini akan 5 kali lebih besar dari big ben di London

Tidak puas dengan kemegahan Burj Dubai, bahkan Dubai akan membangun kembali gedung tertinggi nomer satu di dunia, gedung ini diberi nama Nakhel Tower dengan ketinggian 3,281 fr (coba bayangkan betapa tingginya gedung itu?). Direncanakan akan selesai dikerjakan pada 2020, (http://completeada.blogspot.com). ”Informasi ini membuat kita bangga sekaligus kecewa,” ujar seorang teman saat obrolan pagi.

Teman saya merasakan, dengan berdirinya Burj Dubai di negeri Muslim satu sisi menjadi kebanggan tersendiri, karena dengan itu terbukti saat ini negeri Muslim mampu berjejer dan tak kalah hebatnya dengan negara adidaya Paman Sam yang terkenal dengan kemegahan gedung pencakar langit itu. Namun disisi lainnya, ’perlombaan’ membuat gedung pencakar langit mengusik nurani saudara-saudara muslim yang saat ini masih teraniaya. Berita terakhir disebutkan, Jalur Gaza akan dijadikan kuburan massal dengan pembangunan tembok baja oleh Mesir. ”Kenapa sih, negara-negara muslim yang kaya itu (sepertinya) menutup mata,” ungkap teman sedikit kesal.

Dia pun berandai-andai, jika dana untuk pembangunan gedung pencakar langit yang jumlahnya tak sedikit digunakan untuk dana rekonstruksi Palestina, pasti akan menggairahkan kehidupan Palestina yang kian redup atau dana itu bisa juga digunakan untuk membantu kaum muslimin dengan menggairahkan kehidupan ekonominya. Hal ini tentunya akan lebih banyak manfaatnya. ”Namun sayang kita tidak punya kuasa untuk itu,”

Kiamat Sudah Dekat?

Bisa jadi pemilik gedung di Dubai itu terinspirasi salah satu nama surat di Al Quran, Al Burj yang berarti gugusan bintang. Terlepas dari berapapun tingginya gedung-gedung diatas, coba kita lihat informasi dari Rasulullah tentang fenomena ciri-ciri akhir zaman, seperti dalam kitab hadist Arba’in karya An Nawawiyah, hadis ke-2 disebutkan, saat seseorang yang ternyata malaikat Jibril menyamar datang kepada Rasulullah SAW saat duduk-duduk bersama Umar r.a.“...Beritahu aku tentang hari kiamat...”Beliau menjawab, ...telah berlomba-lomba mendirikan bangunan...”(HR. Muslim).

Sejarah itu terus berulang, bukankah kaum terdahulu adalah kaum yang kuat, yang pandai membuat kemegahan dengan membangun gedung-gedung tinggi. Karena keangkuhan mereka maka Allah menghancurkan negeri para pembangkang itu dengan sehancur-hancurnya, namun ada juga sebagian yang masih tersisa, supaya menjadi pelajaran bagi ummat setelahnya.



Bukankah Allah SWT menggilirkan peristiwa kehidupan sesuai yang dikehendaki-Nya, agar kita sebagai manusia bisa mengambil pelajaran dari peristiwa itu. Dan inilah salah satu rahasia mengapa kandungan Al Quran banyak didominasi dengan berita sejarah.

Sebagai ummat akhir zaman, kita tidak tahu, berlomba-lomba dalam membuat gedung tertinggi ini menjadi kebanggan atau malah sebaliknya, menjadi perenungan bagi kita, bahwa fenomena ini semakin menguatkan sinyal bahwa tanda-tanda semakin dekatnya hari kiamat itu kian dekat. Wallahu’alam.***

“Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku kecerdasan dan jauhkanlah aku dari kejahatan nafsuku.” Amin

Berawal Keisengan, Kini Bisnis Jilbabnya Beromzet Puluhan Juta

Minggu, 18 Juli 2010 - 10:43 wib
text TEXT SIZE :
salah satu model kerudung Rizhani Foto: www.kerudungrizhani.com

MEMULAI sebuah usaha tak harus menunggu tua atau sudah tidak lagi berjaya di dunia kerja. Sukses menjadi seorang pengusaha juga tak harus menunggu usia senja, masih muda pun bisa.

Kutipan tersebut melekat erat pada sosok Rizki Rahmadianti. Bagaimana tidak? Di usianya yang baru 33 tahun, dia dengan leluasa menapaki serta memantapkan diri pada dunia bisnis kerudung atau jilbab. Kini, usaha yang berawal dari coba-coba tersebut mendatangkan omzet puluhan juta rupiah setiap bulannya. Maklum, jilbab buatannya laris manis dipasarkan karena sedikitnya 30 agennya tersebar di tanah air yang dirangkul secara online.

Pasarnya tersebar hingga Bontang, Batang, Bekasi, Mataram, Papua, Magetan, Magelang, Kediri, Madiun, Malang, Jember, Mojokerto dan lainnya. Lantaran pangsa pasar yang sudah mapan berikut upaya penambahan jumlah agen baru, bisnis jilbab Rizki berlabel Rizhani ini sama sekali tak terusik semakin menjamurnya usaha serupa. Sebaliknya, usahanya menggurita di mana-mana.

”Semua ini bermula dari iseng-iseng disela kesibukan saya sebagai teknisi di sebuah stasiun televisi swasta nasional. Sebelum tahun 2003, saya coba-coba membuat sesuatu yang unik, dan kebetulan saya suka menyulam, akhirnya saya coba menyulam jilbab saya,” kata Rizki saat ditemui di workshop-nya di kawasan Perumahan Rungkut Barata, Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Awalnya,jilbab yang dibeli dari Royal Plaza, Surabaya, dibongkarnya untuk dipelajari. Baik desain aplikasi pita dan benang sulamnya.

Lantas dia berupaya memasukan unsur kreasinya dalam modifikasi tersebut, dan tetap mengedepankan estetika. Dari upaya ini, Rizki yang semula hanya bisa menjahit lurus, kini semakin lihai. Beberapa kerudung modifikasi karya sendiri kerap dipakai bepergian, baik di sekitaran Perumahan Rungkut Barata VI Surabaya, dalam maupun luar kota.Tak jarang banyak orang yang menanyakan tempat pembelian jilbab, tak lama setelah melihat jilbab yang dikenakan si empunya.

Kontan saja dengan bangga Rizki bertutur, jika jilbab tersebut adalah hasil buah tangannya, termasuk kreasi serta modifikasinya. Menangkap adanya peluang bisnis, Rizki langsung saja menyanggupi pesanan perdana dari seorang kenalannya. Kala itu dia tak sebatas melayani satu pesanan saja. Berbekal modal awal Rp300 ribu, alumni Fakultas Teknik Elektro Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang ini sengaja membuat aneka jilbab dengan beragam model.

Buah tangan nonpesanan lantas ditawarkan kepada ibu-ibu pengajian di kampungnya. ”Respons ibu-ibu kelompok pengajian di kampung saya begitu menggembirakan,” ungkap sulung tiga bersaudara ini. Dan sejak tahun 2003, perempuan yang pernah mengenyam pendidikan mode di sekolah mode Suzan Budiharjo ini resmi melayani pesanan aneka kreasi jilbab.

Macam-macam sampel untuk meyakinkan mereka yang berkerudung dibuat. Hal ini dilakukan untuk menyasar semua segmen, mulai anak-anak, belia atau remaja, dewasa hingga kalangan orang tua. Rizki yang pernah tahu banyak tentang media dan menguasai penggunaan perangkat teknologi informasi, tak sebatas menerapkan promosi pemasaran secara tradisional, dari mulut ke mulut atau sebatas antar relasi.

Sebaliknya, sarana internet dimanfaatkan dengan bukti dibuatnya website www.rumahjilbabananda. com dan www. kerudungrizhani.com. Semua contoh jilbab hasil kreasinya pun di-upload. Hasilnya, luar biasa. Di awal pemanfaatan website, pesanan 200 jilbab dari seseorang di Jakarta sudah di depan mata, bahkan langsung dibayar di muka. ”Ini betul-betul kejutan bagi saya. Promosi lewat online kalau display-nya bagus memang manjur. Saya menjadikan keponakan dan saudara sebagai model. Editing photoshop-nya saya maksimalkan,” kata ibu dua anak ini.

Pesanan Naik Dua Kali Lipat saat Masuki Lebaran

Pucuk dicinta ulam tiba. Bisa jadi pepatah tersebut yang kini dirasakan Rizki Rahmadianti. Meski saat pertama kali pembuatan kerudungnya tidak memiliki tenaga kerja, tapi dia tetap berani menggarapnya.

Perlahan tapi pasti usahanya pun kini semakin tumbuh hingga akhirnya bisa mempekerjakan sekitar 80 karyawan baik tetangga, teman dan kenalan lainnya. Dari jumlah tenaga kerja itu, 30 orang di antaranya sebagai karyawan tetap, dan 50 lainnya karyawan lepas.
Bahkan, menjelang Lebaran seperti sekarang, Rizki mau tidak mau harus menambah stok bahan baku dan tenaga kerja lepasnya karena pesanan kerudungnya meningkat 100 persen bahkan hingga 200 persen.

Pada hari biasa yang jauh dari momen puasa dan Lebaran, Rizki bisa memproduksi jilbab rata-rata 3.000 potong per bulan. Seperti usaha-usaha lainnya, pada mulanya Rizki sempat kesulitan memasarkan produk karena harus memasarkan ke toko-toko dan bersaing dengan produk lain. Harga yang dipatok Rp20 ribu per potong dianggap mahal. Namun, setelah membuka keagenan dengan sistem online, kini upaya memasarkan produk bukan lagi hal yang sulit.

Dia memanfaatkan agen serta jaringan distribusi lainnya diyakini lebih menguntungkan. Meski demikian, Rizki tidak mematok harga penjualan semurah mungkin untuk setiap potong jilbabnya. Namun, dia bisa memberikan diskon jika agen atau distributor membeli produknya dengan nilai minimal Rp6 juta.”Diskonnya tidak per potong, tapi per jumlah pembelian. Misalnya kalau pembelian minimal Rp6 juta akan diberi diskon sampai 40 persen, kalau pembelian Rp200 ribu, diskonnya cuma 5 persen,” katanya.

Memanfaatkan sistem pemasaran online membuat bisnis tersebut tanpa batas. Pasar jilbab yang mampu ditembus Rizki tak sebatas pasar domestik. Dia juga pernah mengecap manisnya ekspor produk buatannya, ke Hong Kong dan Malaysia.“Permintaan ke Hong Kong sudah ada. Mungkin nanti saya akan jajaki ke Malaysia dan kantong-kantong TKI (Tenaga Kerja Indonesia) lainnya.

Untuk mengembangkan pasar ekspor, saya minta difasilitasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim melalui P3ED (Pusat Pelatihan dan Promosi Ekspor Daerah),” ujarnya. Kendati demikian, pasang surut usaha tak jarang dirasakannya. Terlebih lagi di akhir 2009 ketika semakin banyak pemain di bidang yang sama.

“Permintaannya mulai stag di 2009, bahkan awal 2010 pesanan menurun.Tapi terus saya siasati dengan membuat desain yang inovatif,” katanya. Hasilnya, kini omzet Rp60–70 juta per bulan mampu diperolehnya. Dari jumlah tersebut, 20 persen di antaranya merupakan keuntungan bersih.

Diversifikasi Usaha

Pada awal usahanya, Rizki memilih nama Ananda sebagai merek buat produk buatannya. Namun,ketika berupaya mematenkan merek tersebut, ternyata ada warga Bekasi, Jawa Barat, yang lebih dulu menggunakan dan mematenkan merek Ananda.

Karena ingin jilbab kreasinya mendapat hak paten, Rizki lalu menggunakan nama Rizhani sebagai brandbaru.

Akibatnya penjualannya sempat drop karena ganti nama. Beruntung kini omzet kerudung merek Rizhani yang sudah dipatenkan kembali meningkat. Kini Rizki juga tak sebatas membuat aneka kerudung saja.Seiring bergulirnya waktu dia juga membuat busana muslim, berupa kaos lengan panjang. Dalam sehari dia bisa memproduksi 200 kaos kreasinya. ”Obsesi saya ke depan ingin membuat seluruh busana, mulai kaki sampai kepala,” tandasnya. (adn)
(Soeprayitno/Koran SI/rhs)

Lihat Matahari Jumat Sore, Itulah Kiblat yang Benar


Lihat Matahari Jumat Sore, Itulah Kiblat yang Benar

PBNU menyatakan, Jumat (16/7) sore, merupakan waktu yang tepat bagi masyarakat awam di Indonesia mengetahui ke mana arah kiblat yang benar.

Lihat Matahari Jumat Sore, Itulah Kiblat yang Benar

JAKARTA - PBNU menyatakan, Jumat (16/7) sore, merupakan waktu yang tepat bagi masyarakat awam di Indonesia mengetahui ke mana arah kiblat yang benar.

Menurut Kepala Lajnah Falakiyah PBNU Ghazalie Masroeri, saat itu kiblat akan berada persis di atas kabah sehingga masyarakat yang ada di Indonesia mendapat tuntutan, itulah arah kiblat yang sesuai.

"Ada banyak cara untuk mengukur kiblat, yang paling mudah dengan matahari. Lebih akurat dan mudah dipergunakan oleh orang awam," ujar Ghazalie saat berbicang dengan okezone, Jumat (16/7/2010).

Menurutnya, posisi matahari sore nanti, dapat diamanfaatkan masjid-masjid, untuk memperbaiki arah kiblat masing-masing. Namun Ghazalie menandaskan, pengurus tidak perlu membongkar mihrab, untuk menyesuaikan dengan arah kiblat, ccukup dengan menarik garis shaf yang sesuai.

Menurut ahli ilmu perbintangan ini, kini banyak masjid yang arah kiblatnya melenceng. Masjid-masjid di Bintaro, Tangerang, kata Ghazalie, kemiringan terjadi antara 10 hingga 14 derajat.

"Ini tergantung akurasi di masing-masing tempat. Di Bintaro, kurang lebih 14 derajat. Ada juga yang hanya 10 derajat, tergantung pengukuran," tambahnya.

Ghazalie mengungkapkan pengukuran menggunakan kompas seperti banyak digunakan saat ini, berpotensi menimbulkan ketidakakuratan.

"Banyak kesalahan pengukuran dengan kompas. Sangat mungkin salah karena kompas sangat terpengaruh dengan magnet. Kompas kemungkinan error karena bersifat instan. Kalau mau akurat ya dengan ilmu astronomi. Tapi butuh pengetahuan untuk itu. Kalau untuk awam, ya matahari saja," ungkapnya.

Berdasarkan data hisab Lajnah Falakiyah PBNU akan terjadi roshdul kiblat kedua pada Jumat 16 Juli 2010 sekira pukul 16.26 WIB. Roshdul qiblat pertama terjadi pada bulan Mei 2010.

Peristiwa roshdul qiblat akan membantu umat Islam dalam meluruskan arah kiblat dengan cara sederhana, karena pada momen ini matahari benar-benar berada di atas Kakbah sehingga segala sesuatu yang berdiri tegak bayangannya menuju kiblat.

Sabtu, 05 Juni 2010

Etika Kepada Allah Swt.


Orang Muslim melihat dalam dirinya nikmat-nikmat Allah Ta'ala yang tidak bisa dikalkulasikan sejak ia masih berupa sperma di perut ibunya hingga ia menghadap Allah Ta'ala. Oleh karena itu, ia bersyukur kepada-Nya atas nikmat-nikmat tersebut dengan lisannya dengan memuji-Nya dan menyanjung-Nya, karena Dia berhak mendapatkan sanjungan dan ia bersyukur dengan anggota badannya dengan menggunakannya dalam ketaatan kepada-Nya. Ini etikanya terhadap Allah Ta‘ala, sebab tidak etis mengingkari nikmat, menentang keutamaan Pemberi nikmat, memungkiri Nya, memungkiri kebaikan-Nya, dan memungkiri nikmat-nikmat-Nya.

Allah SWT berfirman, "Dan apa saja nikmat yang ada pada kalian, maka dari Allah." (An Nahl: 53).

"Dan jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak dapat menentukan jumlahnya." (An-Nahl: 18).

"Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat kepada kalian, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kalian mengingkari (nikmat)-Ku." (Al-Baqarah: 152).

Orang Muslim mengakui pengetahuan Allah Ta'ala kepadanya, dan penglihatan-Nya terhadap seluruh kondisinya, kemudian hatinya penuh dengan ketakutan kepada-Nya, dan ia mengagungkan-Nya. Ia malu bermaksiat kepada-Nya, menentang-Nya, dan tidak tidak taat kepada-Nya. Inilah etikanya terhadap Allah Ta'ala. Sebab, sangat tidak etis seorang hamba mempertontonkan kemaksiatannya kepada Tuhannya, atau mempersembahkan keburukan kepada-Nya, padahal Dia melihatnya dan menyaksikannya.

"Mengapa kalian tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakn kalian dalam beberapa tingkatan kejadian." (Nuh: 13-14).

"Dan Allah mengetahui apa yang kalian rahasiakan dan apa yang kalian lahirkan." (An-Nahl: 19).

"Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al-Qur'an dan kalian tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi kalian di waktu kalian melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit." (Yunus : 61)

Orang Muslim berpendapat bahwa Allah Mahakuasa atas dirinya dan memegang ubun-ubunnya. Ia tidak mempunyai tempat melarikan diri, atau tempat menyelamatkan diri, kecuali kepada-Nya. Kemudian ia lari menghadap kepada-Nya, menjatuhkan diri di depan-Nya, menyerahkan seluruh persoalannya kepada-Nya dan bertawakal kepada-Nya. Inilah etikanya terhadap Tuhan dan Penciptanya. Sebab, tidak etis lari kepada pihak yang tidak bisa memberikan perlindungan, bergantung kepada pihak yang tidak mempunyai kekuasaan, dan menyerahkan diri kepada pihak yang tidak mempunyai daya dan upaya.

"Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-alah yang memegang ubun-ubunnya." (Huud: 56).

"Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah, sesungguhnya aku pemberi peringatan yang nyata dari Allah untuk kalian." (Adz-Dzariyat: 50)

"Dan hanya kepada Allah hendaknya kalian bertawakkal, jika kalian benar-benar orang yang beriman." (Al-Maidah: 23).

Orang Muslim melihat kebaikan-kebaikan Allah Ta'ala dalam semua urusan-Nya, rahmat-Nya kepadanya, kepada semua makhluk-Nya, kemudian ia ingin mendapatkan tambahan rahmat-Nya, tunduk kepada-Nya dengan ketundukan dan doa yang ikhlas, bertawwasul kepada-Nya dengan perkataan yang baik dan amal perbuatan yang shahih. Inilah etikanya terhadap Allah Ta'ala, sebab, tidak etis merasa putus asa dari mendapatkan tambahan rahmat yang meliputi segala hak, putus asa dari kebaikan yang mencakup semua makhluk, dan putus asa dari kebaikan Yang Mengatur alam raya.

"Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu." (Al-Araaf: 156).

"Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya." (Asy-Syuura: 19)

"Dan jangan kalian berputus asa dari rahmat Allah." (Yusuf: 87).

"Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah." (Az-Zumar: 53).

Orang Muslim melihat kedahsyatan kekuatan Tuhannya, kekuatan pembalasan-Nya, dan kecepatan penghisaban-Nya, kemudian ia bertakwa dengan taat dan tidak bermaksiat kepada-Nya. Ini etikanya terhadap Allah Ta‘ala, sebab, tidak etis bagi orang-orang berakal, kalau hamba yang lemah dan tidak berdaya melakukan kemaksiatan kepada Tuhannya Yang Maha Perkasa, Mahakuasa, Mahakuat, dan Maha Menang.

"Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selama Dia." (Ar-Ra'd: 11).

"Sesungguhnya adzab Tuhanmu benar-benar keras." (Al-Buruj: 12).

"Dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan." (Ali Imran: 4).

Orang Muslim melihat kepada Allah Ta‘ala ketika ia bermaksiat dan tidak taat kepada-Nya. Ia merasa seolah-olah ancaman Allah Ta'ala telah mengenai dirinya, siksanya telah terjadi padanya, dan hukumannya telah turun padanya. Ia juga melihat kepada Allah Ta'ala ketika ia taat dan mengikuti syariat-Nya. Ia merasa seolah-olah Dia telah memberikan janji-Nya kepadanya, dan pakaian keridhaan telah dikenakan padanya. Kemudian ia berbaik sangka kepada-Nya, sebab, tidak etis seseorang berlaku buruk terhadap Allah Ta‘ala, kemudian ia bermaksiat dan tidak taat kepada-Nya, serta berpendapat bahwa Allah Ta‘ala tidak melihat dirinya, dan tidak menghukumnya atas pelanggarannya.

"Namun kalian mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kalian kerjakan. Dan yang demikian itu adalah prasangka kalian yang telah kalian sangka terhadap Tuhan kalian, prasangka itu membinasakan kalian, maka jadilah kalian termasuk orang-orang yang merugi." (Fushshilat: 22-23).

Juga tidak etis terhadap Allah Ta‘ala, kalau seseorang bertakwa kepada-Nya dan taat kepada-Nya, kemudian ia berprasangka bahwa Dia tidak mengganjarnya karena amal perbuatannya yang baik, tidak menerima ketaatan dan ibadahnya.

"Dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan." (An-Nuur: 52).

"Barangsiapa mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (An-Nahl: 97).

"Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)." (Al-An'am: 160)

Kesimpulannya, bahwa kesyukuran orang Muslim kepada Allah Ta‘ala atas nikmat-nikmat-Nya, rasa malunya kepada-Nya jika ia cenderung bermaksiat kepada-Nya, bertaubat dengan benar, bertawakkal kepada-Nya, mengharapkan rahmat-Nya, takut akan siksa-Nya, berbaik sangka bahwa Allah Ta'ala pasti menetapi janji-Nya, dan berbaik sangka bahwa Allah Ta‘ala pasti melaksanakan ancaman-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan hamba-hamba-Nya adalah etika terhadap Allah Ta'ala. Semakin ia konsisten dengan etika tersebut dan menjaganya, derajatnya semakin tinggi, kedudukannya melangit, dan kemuliaannya agung hingga kemudian ia berhak mendapatkan perlindungan Allah Ta'ala, pemeliharaan-Nya, kucuran rahmat-Nya, dan sasaran nikmat-Nya.

Inilah puncak keinginan orang Muslim dan yang diidam-idamkan sepanjang hidupnya. Ya Allah, berilah kami perlindungan-Mu. Jangan haramkan kami atas pemeliharaan-Mu. Jadikan kami orang-orang bertakwa di sisi-Mu, ya Allah, wahai Tuhan alam semesta.

Kamis, 27 Mei 2010

Kisah wanita yang memakai kaki Palsu (dari kayu)


DR. Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar
Monday, 30 March 2009

Pengantar

Ini sebuah kisah Bani Israil yang terjadi pada saat Bani Israil sibuk dengan penampilan palsu yang menyebabkan mereka celaka dan binasa. Ketaqwaan dan keshalihan pada diri mereka telah menipis. Kerusakan menumpuk dan kesibukan terhadap perkara-perkara remeh meningkat. Maka Allah menguasakan musuh mereka atas mereka. Musuh-musuh itu mengalahkan dan menghinakan mereka.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyampaikan kepada kita tentang sebuah bentuk kerusakan dan perhatian terhadap penampilan palsu yang ada di masyarakat Bani Israil. Seorang wanita bertubuh pendek memakai sepasang kaki palsu dari kayu untuk memanjangkan tubuhnya. Dia membuat cincin khusus yang bisa menyimpan minyak wangi di dalamnya agar bisa membangkitkan nafsu kaum laki-laki dengan aromanya manakala dia melewati mereka.
Teks Hadis

Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Abu Said Al-Khudri dari Nabi bersabda, "Ada seorang wanita bertubuh pendek di lingkungan Bani Israil. Dia berjalan di antara dua wanita bertubuh tinggi, maka wanita itu mengambil sepasang kaki palsu dari kayu dan sebuah cincin berongga yang bertutup untuk diisi dengan minyak wangi miski yang merupakan minyak wangi kesturi. Lalu dia berjalan di antara dua wanita yang bertubuh tinggi dan orang-orang tidak mengenalinya. Dia mengibaskan tangannya begini." Dan Syu'bah mengibaskan tangannya.

Dalam riwayat Ahmad, "Jika dia melewati sebuah majlis, maka dia menggerakkan cincinnya hingga aromanya semerbak."

Ibnu Khuzaimah meriwayatkan dalam Kitab Tauhid dari Abu Said atau Jabir bahwa Nabi berkhutbah dengan khutbah yang panjang. Beliau menyinggung urusan dunia dan akhirat. Beliau mengatakan bahwa kebinasaan Bani Israil pertama kali adalah bahwa seorang istri orang miskin memaksakan diri berpakaian atau bermodel, atau beliau bersabda seperti istri orang kaya. Nabi menyebutkan seorang wanita bertubuh pendek yang memakai sepasang kaki palsu dari kayu dan sebuah cincin yang berongga dan bertutup yang diisi oleh minyak wangi miski. Dia berjalan di antara dua orang wanita yang panjang atau tinggi. Lalu orang-orang mengutus seseorang untuk meneliti, maka dia mengenali dua orang wanita yang bertubuh tinggi dan tidak mengenal wanita yang berkaki palsu dari kayu
Takhrij Hadis

Diriwayatkan oleh Muslim dalam Kitab Alfadz Minal Adab wa Ghairiha, bab menggunakan minyak wangi miski, 4/1765, no. 2252. Hadis ini adalah Syarah Shahih Muslim An-Nawawi, 15/410.

Diriwayatkan oleh Syaikh Nashiruddin Al-Albani dalam Silsilah Ahadis Shahihah (2/140). Dan beliau menisbatkannya kepada Ahmad dalam Musnad (3/46).
Penjelasan Hadis

Rasulullah menyebutkan kisah ini dalam sebuah khutbah. Beliau menasehati sahabat-sahabatnya, memperingatkan mereka dari fitnah dunia, mendorong kepada perkara akhirat, dan meminta mereka agar tidak terjerumus kepada perkara di mana Bani Israil telah terjerumus ke dalamnya sebelum mereka. Nabi menjelaskan kepada kita bagaimana awal kerusakan yang menyeret mereka kepada kebinasaan. Orang-orang kaya membelanjakan harta dalam jumlah yang besar demi penampilan, pakaian, perhiasaan, makanan, dan lain sebagainya, juga dalam urusan biaya pernikahan yang mereka perlombakan. Orang-orang miskin meniru gaya orang-orang kaya. Istri orang miskin memaksa suaminya membeli pakaian dan perhiasan seperti yang dibeli oleh orang kaya untuk istrinya.

Kita mengetahui sejauh mana akibat yang menimpa masyarakat karena sikap yang demikian. Seroang suami miskin memikul beban berat yang dia tidak kuasa memikulnya, yang menjadikannya bekerja siang malam demi menjamin ambisi istri. Bisa saja dia tidak mampu melakukannya, maka dia menjual rumahnya atau tanahnya yang menjadi sumber penghasilannya. Hal itu bisa mendorongnya untuk berhutang atau menahan malu akibat meminta-minta. Bisa jadi dia berhutang dengan riba. Hutangnya menumpuk, maka dia tidak mampu melunasinya. Dan masih banyak lagi musibah yang kita saksikan di masyarakat saat ini.

Jika penyakit ini telah menyebar di masyarakat, maka kaum laki-laki dan wanita sibuk mencari bentuk-bentuk penampilan palsu yang menyedot biaya besar dan waktu yang tidak sedikit. Tidak perlu contoh panjang lebar dalam bidang ini. Kehidupan hari ini telah diramaikan oleh banyaknya model dan penampilan pakaian yang bermacam-macam banyaknya yang menarik perhatian. Begitu pula dalam urusan model rambut dan perhiasan.

Di antara hal tersebut adalah apa yang disinggung oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang seorang wanita bertubuh pendek yang begitu menghinakan dirinya sendiri. Ketika dia berjalan di antara dua orang wanita bertubuh jangkung, dia merasa bertambah buruk. Maka dia menemukan cara yang membuatnya kelihatan tinggi, yaitu dengan memakai sepasang kaki palsu dari kayu. Dia juga membuat cincin berongga dan bertutup yang diisi dengan miyak wangi. Dia berjalan di antara wanita jangkung, sehingga dia tidak dikenali. Dia berjalan di perkumpulan kaum laki-laki dia membuka cincinnya dan mengibaskannya, maka aroma harum dari cincin itu menyebar. Wanita ini berhasil menyamar dengan baik, sehingga orang-orang yang memata-matainya tidak dapat mengenalinya.

Yang jelas wanita ini harus bekerja ekstra keras supaya terlihat tinggi. Padahal sebenarnya yang wajib atasnya adalah hendaknya dia rela terhadap ketetapan Allah. Semestinya dia menyadari bahwa Allah tidak melihat kepada penampilan dan kulit manusia, akan tetapi melihat kepada hati dan amal perbuatannya. Berapa banyak orang yang pendek yang menjadi besar di mata manusia dengan amal mereka, karena mereka memiliki perilaku dan sifat mulia. Karena ilmu yang mereka peroleh dan amal perbuatan yang mereka hasilkan dengan baik.

Cara-cara para wanita untuk menyembunyikan kekurangannya semakin maju saja. Rambut palsu atau alami bisa menutup kebotakan dengan rambut indah dan menutup rambut yang jelek. Ada alat kecantikan buatan dan warna-warna yang bisa mengubah tabiat wajah, ditambah pakaian yang menonjolkan sesuatu yang semestinya disembunyikan dan menutup kekurangan dengan cara-cara indah yang bisa dipelajari.

Kita telah terjerumus ke dalam apa yang telah diperingatkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan kita berjalan di jalan yang telah dilalui oleh umat yang binasa sebelum kita. Oleh karena itu, apa yang menimpa mereka juga akan menimpa kita.

Pelajaran-Pelajaran dan Faedah-Faedah Hadis

1. Di antara bentuk nasihat yang menggugah adalah menceritakan berita dan ksiah orang terdahulu sebagai perintah agar tidak melakukan apa yang mereka lakukan, sebagaimana dalam hadis ini Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memperingatkan kita agar tidak berjalan di atas rel Bani Israil.
2. Perhatian besar wanita sejak dulu sampai sekarang adalah berpenampilan palsu yang menimpa, seperti wanita yang memakai sepasang kaki palsu agar kelihatan panjang.
3. Sejauh mana usaha wanita untuk menarik perhatian kaum laki-laki dan menggoda mereka, seperti yang dilakukan oleh wanita ini, dan kaum laki-laki tergoda oleh hal itu. Siapa yang dilewati oleh wanita ini mengirim orang untuk mengenal siapa dia.
4. Sejak dahulu manusia mampu berkarya. Orang yang bisa membuat sepasang kaki dari kayu untuk wanita itu agar bisa berjalan di atasnya tanpa terjatuh adalah prakarya yang spektakuler.
5. Minyak kesturi aldah minyak wangi terbaik, seperti yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Sumber: diadaptasi dari DR. Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar, Shahih Qashashin Nabawi, atau Ensklopedia Kisah Shahih Sepanjang Masa terj. Izzudin Karimi, Lc. (Pustaka Yassir, 2008), hlm. 394 --396.

Selasa, 18 Mei 2010

Beriman kepada Qadha' dan Qadar

Abu Bakr Jabir al-Jazairi


Qadha' adalah keputusan Allah Ta'ala sejak zaman azali tentang ada dan tidaknya sesuatu. Sedang, takdir adalah penciptaan Allah Ta'ala terhadap sesuatu dengan cara tertentu dan di waktu tertentu.
Orang Muslim beriman kepada qadha' dan takdir Allah Ta'ala, hikmah-Nya, dan kehendak-Nya. Dia yakin bahwa tidak ada satu pun perbuatan sukarela manusia tanpa pengetahuan Allah Ta'ala dan takdir-Nya, Mahabijaksana dalam semua pengaturan-Nya dan tindakan-Nya, bahwa hikmah-Nya itu mengikuti kehendak-Nya. Apa yang Dia kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Dia kehendaki mustahil terjadi dan bahwa tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Ta'ala. Orang Muslim meyakini itu semua karena dalil-dalil wahyu, dan dalil-dalil akal.

Dalil-Dalil Wahyu

1. Penjelasan Allah Ta'ala tentang qadha' dan takdir-Nya dalam fiman-firman-Nya, seperti dalam firman-firman-Nya berikut ini.
* "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (takdir)." (Al-Qamar: 49).
* "Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya dan Kami tidak menurunkannya melaikan dengan ukuran (takdir) yang tertentu." (Al-Hijr: 21).
* "Tidak ada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada diri kalian melaikan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah." (Al-Hadid: 22).
* "Tidak ada sesutu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah." (At-Taghabun: 11).
* "Dan tiap-tiap manusia telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya." (Al-Isra': 13).
* "Katakanlah, sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal." (At-Taubah: 51).
* "Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tidak ada sehelai daun pun yang gugur melaikan Dia mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (Al-An'am: 59).
* "Dan kalian tidak akan dapat menghendaki kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam." (At-Takwir: 29).
* "Sesungguhnya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka." (Al-Anbiya': 101).
* "Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkata kamu memasuki kebunmu, 'Sungguh, atas kehendak Allah semua ini terwujud, tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah'." (Al-Kahfi: 39).
* "Dan kami sekali-kali tidak akan mendapatkan petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk." (Al-A'raaf: 43).
2. Penjelasan Rasulullah saw.tentang hal tersebut dalam sabda-sabdanya, seperti sabda-sabdanya berikut ini.
* "Sesungguhnya penciptaan salah seorang dari kalian dikumpulkan dalam perut ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk nuthfah (sperma), kemudian berubah menjadi ‘alaqah (segumpal darah) selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi mudghah (sepotong daging) selama empat puluh hari, kemudian malaikat dikirim kepadanya kemudian malaikat meniupkan ruh padanya, dan malaikat tersebut diperintahkan empat hal: menuliskan rizkinya, menuliskan ajalnya, menuliskan amal perbuatannya, dan menuliskan apakah ia celaka, atau bahagia. Demi Dzat yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, sesungguhnya salah seorang dari kalian pasti mengerjakan amal perbuatan penghuni surga, hingga ketika jaraknya dengan surga cuma satu lengan, tiba-tiba ketetapan berlaku padanya kemudian ia mengerjakan amal perbuatan penghuni neraka, dan ia pun masuk neraka. Sesungguhnya salah seorang dari kalian pasti mengerjakan amal perbuatan penghuni neraka, hingga ketika jaraknya dengan neraka cuma satu lengan, tiba-tiba ketetapan berlaku padanya kemudian ia mengerjakan amal perbuatan penghuni surga, dan ia masuk surga." (Diriwayatkan Muslim).
* Sabda Rasulullah saw. kepada Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu, "Hai anak muda, aku ajarkan beberapa kalimat kepadamu: Jagalah Allah (hukum-hukum-Nya) niscaya Allah menjagamu. Jagalah Allah niscaya Allah berpihak kepadamu. Jika engkau meminta pertolongan maka mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah bahwa jika umat bersatu untuk memberi manfaat kepadamu, maka mereka tidak bisa memberi manfaat kepadamu dengan sesuatu apa pun, kecuali sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu. Jika mereka bersatu untuk memberikan madharat kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi madharat kepadamu dengan sesuatu apa pun, kecuali sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering." (Diriwayatkan At-Tarmidzi dan ia men-shahih-kannya).
* "Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah Ta'ala ialah pena, kemudian Allah berfirman kepadanya, ‘Tulislah.' Pena berkata, 'Tuhanku, apa yang harus saya tulis?' Allah berfirman, ‘Tulislah takaran (takdir) segala sesuatu hingga hari kiamat." (Diriwayatkan Ahmad dan At-Tarmidzi dari Ubadah. Hadits ini hasan).
* "Musa dan Adam berdebat. Musa berkata, "Hai Adam, engkau ayah kita. Engkau telah merugikan kita dan mengeluarkan kita dari surga. Adam berkata. 'Engkau Musa, telah dipilih Allah untuk berbicara dengan-Nya dan Allah menulis Taurat untukmu dengan Tangan-Nya, apakah engkau mencelaku karena sesuatu yang telah ditentukan (ditakdirkan) Allah untukku empat puluh tahun sebelum Dia menciptakanku?' Adam pun mengalahkan Musa." (Diriwayatkan Muslim).
* Sabda Rasulullah saw. ketika mendefinisikan iman, "Hendaknya engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir, baik buruknya." (Diriwayatkan Muslim).
* "Berbuatlah kalian, karena semua orang dipermudah kepada apa yang diciptakan untuknya." (Diriwayatkan Muslim).
* "Sesungguhnya nadzar itu tidak menolak qadha'." (Diriwayatkan Jama'ah. Hadits ini shahih).
* Sabda Rasulullah saw. kepada Abdullah bin Qais, "Hai Abdullah bin Qais, maukah engkau aku ajari salah satu kalimat dari khazanah surga? Yaitu ucapan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah (laa hawla walaa quwwata illa billah)." (Muttafaq Alaih).
* Rasulullah saw. bersabda kepada orang yang berkata, "Apa yang dikehendaki Allah dan engkau kehendaki" (maa syaa-allah wa syi'ta), "Katakan: 'Apa yang dikehendaki Allah saja' (maa syaa-allahu wahdah)." (Diriwayatkan An-Nasai yang men-shahih-kannya).
3. Keimanan miliaran ulama-ulama, orang-orang bijak, dan orang-orang shalih dari umat Muhammad saw., dan umat selain umat Muhammad kepada qadha' Allah Ta'ala, takdir-Nya, Hikmah-Nya, Kehendak-Nya. Bahwa segala sesuatu itu telah diketahui sebelumnya, bahwa segala sesuatu sebelumnya telah ditakdirkan, bahwa tidak terjadi pada kekuasaan-Nya kecuali apa yang Dia inginkan, bahwa apa yang Dia kehendaki pasti terjadi, dan yang tidak Dia kehendaki pasti tidak akan terjadi, dan bahwa pena telah menulis takdir segala sesuatu hingga hari kiamat.

Dalil-Dalil Akal

1. Sesungguhnya akal sedikit pun tidak memustahilkan adanya qadha' Allah, takdir-Nya, kehendak-Nya, hikmah-Nya, keinginan-Nya, dan pengaturan-Nya. Bahkan, akal mewajibkannya karena itu semua terlihat pada alam semesta ini.
2. Beriman kepada Allah, dan kepada kemampuan-Nya menghendaki beriman kepada qadha', takdir, hikmah, dan kehendak-Nya.
3. Jika seorang arsitektur membuat desain salah satu istana, dan menentukan masa realisasinya, kemudian ia membangunnya. Maka, pada saat yang telah direncanakan, istana tersebut dari desain berubah menjadi istana yang sesungguhnya persis seperti yang terlihat dalam desain tanpa mengalami sedikitpun pengurangan atau penambahan. Maka, bagaimana Allah Ta'ala tidak dipercayai tidak menentukan takdir dunia hingga hari kiamat? Kemudian, karena kesempurnaan kemampuan-Nya, dan ilmu-Nya, apa yang telah ditentukan Allah tersebut keluar persis seperti yang telah Dia tentukan takarannya, caranya, waktunya, dan tempatnya. Ini disertai dengan kenyataan, bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Sumber: Diadaptasi dari Abu Bakr Jabir al-Jazairi, Minhaajul Muslim, atau Ensiklopedi Muslim: Minhajul Muslim, terj. Fadhli Bahri (Darul Falah, 2002), hlm. 60-65.