Rabu, 12 Agustus 2009

Siapakah Pemegang Kunci Syorga???

Dikisahkan oleh para Sahabat Nabi Muhammad SAW ; Ketika itu ada sahabat beliau yang bertanya " Ya Rasulullah ; Siapakah Pemegang Kunci Syorga??? ketika itu Rasulullah SAW menjawab ; Pemegang Kunci Syorga adalah ORANG MISKIN".

Nah ; dalam kisah tersebut diatas, banyak sekali makna yang terkandung didalamnya, diantaranya bahwa pemegang kedamaian, kenyamanan, ketertiban, kestabilan suatu wilayah adalah kuncinya ada pada orang miskin yang NOTABENE adalah kaum Mayoritas. Ada juga ungkapan bahwasanya ; Bersedekahlah atau bantulah kaum Duafa/Miskin, sebelum mereka tidak lagi mau menerima Sedekah dari Orang yang dianggap Mampu, ada TAHAPAN DIMANA PADA SAAT TERTENTU/TITIK NADIR, kaum miskin tidak lagi mau menerima sedekah Orang kaya, akan tetapi mereka berkehendak meminum darah Orang kaya.

Nah ; kenyamanan hidup yang identik syorgawi di dunia ternyata terbentuk berkat keselarasan kehidupan si Kaya dan si Miskin di Dunia ini, tanpa keselarasan niscaya syorga dunia tidak akan pernah menyentuh sendi-sendi kehidupan dunia.

Pengirim : Soleh Bin Mustajab.

Pengirim ;

Senin, 10 Agustus 2009

Tanya Jawab Dengan Ustad Arifian Jaya Negara

Dari : Bpk. Djatmiko, Semarang.

Pertanyaan : Pak ustd saya sedang mengalami kesulitan yang Parah dan sudah seperti Rumput yang tercerabut dari akarnya, sampai putus asa dan keimanan menjadi pasang surut karena beban yang melilit terlalu berat, berusaha ikhlas dan bersyukur serta Usaha lebih Maksimal, Alhamdulilah beban makin berat saya takut menjadi kufur dan jiwa raga ini tidak kuat menopangnya,

Jawab : Ustad Arifian J.N
Hidup akan menjadi indah dan bahagia ; kuncinya Sederhana, selalu bersyukur, Ikhlas, sabar dalam menyikapi sesuatu baik yang Senang maupun yang Susah, dibalik itu pasti ada hikmahnya. Lihat QS.Albaqarah 216 yang mengharuskan ikhtiar yang maksimal dari kita dan lihat juga WS. Luqman 22, Rasulullah SAW. telah mencontohkan kepada umatnya ; Bahwasanya hidup itu adalah ujian bagi manusia untuk menuju kehidupan yang kekal, ujian itu bisa berupa kesenangan maupun kesempitan, yang paling penting dalam menghadapi ujian tersebut kita akan makin mendekat ataupun makin menjauh dari Allah SWT. Hal ini dapat kita lihat dengan keteladanan Beliau SAW dalam menggeluti hidup ini, yang mana beliau pernah menjadi orang kaya yang perlu dicontoh keteladanannya. Bagaimana orang kaya membelanjakan kekayaannya. dan beliaupun pernah menjadi orang yang sangat miskin yang patut kita teladani bagaimana Beliau menyikapinya,