Sabtu, 21 November 2009

Perjalanan di Tepi Zaman



Ada seorang Umat berkata :"BIARLAH AKU HIDUP HINA DIMATA MANUSIA ASALKAN AKU HIDUP MULIA DISISI ALLAH.SWT.". Itulah sebuah perjalanan seseorang anak muda yang malang melintang di dunia fana ini dengan kegermelapan dan bentuk maksiat yang tersembunyi maupun terang-terangan. Pada akhirnya pemuda itu tersungkur dengan berbagai dosa dan kesalahan di dunianya. Perjalanan makin panjang dan melelahkan, sampai dia menemukan "Path of the God" dimana dimasa sulitnya pertemuan dengan Tuhan pun diam-diam di jalinnya dan terbukalah matanya bahwa semua hidup manusia ini sudah diatur oleh Allah Swt dengan berbagai misteri. Ada orang-yang hidup melarat dan hina, tiba-tiba menjadi milyuner dan sebaliknya ada orang yang baru bisa menikmati hidupnya dia seperti tercerabut dari akarnya dan ilmu yang dimiliki dan pengalaman pun tak bisa menyelamatkannya. Berbagai resep obat yang pahit pun telah ditelannya baik dari kerabat dan handai tolannya. Tak jarang resep obat yang ditelan itu membuatnya jatuh sakit dan lumpuh. " "KAMU TELAH MELAKUKAN DOSA BESAR YANG MUNGKIN BELUM PERNAH DILAKUKAN MANUSIA SEBELUMMU SEHINGGA DOSAMU TAK BISA MEMBANTU IKTIARMU. Kata-kata itulah yang membuatnya hidup : Biarlah Hidupku Hina dimata manusia Namun Insya Allah Hidupku Mulia disisi Allah Swt.

Ditepi Zaman ini, sudah banyak rupa-rupa musibah baik besar maupun kecil, tiba-tiba maupun ada yang mempunyai tanda-tanda diantaranya adalah :

1. Kaum Israel sudah mulai terang-terangan mencaplok Masjid Al-Aqsa dan melebarkan wilayahnya dengan membangun perumahan baru bangsa Yahudi diatas tanah Arab.

2. Wilayah Arab pelan-pelan tergerus oleh pengaruh non muslim dan perpecahan diantara umat Islam sendiri terutama di Tanah Arab mulai mengoyak hati kamu muslimin sedunia.

3, Muslim Phobia : merupakan propaganda Non Muslim untuk menghapus peradaban Islam dimuka bumi dengan memboceng Gerakan anti Terorisme.

Bencana besar atau kiamat yang dibuat Manusiapun sedang diambang mata ; salah satu contoh ; Satu Negara Kecil seperti Israel yang didukung Barat dan Amerika, yang terus menerus memicu konflik dengan Palestina, Irak, Iran, Syiria, Turki dan negara Arab lainya, makin menunjukan keberaniannya. Bisa saja Israel dengan sengaja memicu tombol Nuklir yang diarahkan ke negara tertentu (negara barat) dengan "Merek Bom dari Tanah Arab" hal ini akan memicu perang nuklir (baca ; Perang Dunia ke-3) yang akan menghapus 80% umat manusia dimuka bumi dan lenyapnya peradaban.

Perang Nuklir ; Bisa terjadi sewaktu-waktu ; entah besok, lusa, bulan depan, tahun depan atau 5 menit kedepan. itu tergantung kepada salah satu Pemegang Kunci Nuklir. Satu orang saja yang mendadak gila atau sedang stress dan putus asa serta dia mempunyai akses untuk fasilitas senjata nuklir sudah tentu ini akan berpotensi besar akan menekan tombol Rudal Nuklir untuk ditujukan kepada negara tertentu.

Satu Bom Nuklir, akan memicu Bom Nuklir lainya (negara korban akan berusaha membalas dengan Bom nuklir pula) belum lagi ditambah negara lain yang kena dampaknya sudah tentu akan menyerang negara yang dianggap memicu perang Nuklir dan begitu seterusnya.

Maka kita tidak dapat menunggu sampai perang tersebut pecah, mari kita persiapkan diri kita agar kita tetap istiqomah dan muhasabah bersiap diri terhadap maut yang akan menjemput entah kapan terjadinya.Wallahu Alam

Iblis Dan Ahli Neraka




DALAM sebuah hadith diterangkan bahawa apabila penghuni neraka sudah sampai di neraka, maka di situ disediakan sebuah mimbar dari api, dipakaikan pakaian dari api, bermahkota dari api dan diikat iblis itu dengan tali dari api.
Kemudian dikatakan kepada Iblis laknat: “Wahai Iblis, naiklah kamu ke atas mimbar dan bersyarahlah kamu kepada penghuni neraka.”

Setelah Iblis menerima arahan maka dia pun naik ke atas mimbar dan berkata: “Wahai para penghuni neraka.” Semua orang yang berada dalam neraka mendengar akan ucapannya dan memandang mereka kepada ketua mereka iaitu Iblis.
Kata Iblis: “Wahai orang-orang yang kafir dan orang-orang munafiq, sesungguhnya Allah SWT telah menjanjikan kepadamu dengan janji yang benar bahawa kamu semua itu mati dan akan dihalau dan akan dihisab dan akan menjadi dua kumpulan. Satu kumpulan ke syurga dan satu kumpulan ke neraka Sa’ir.”

.....................................................................................

Iblis Dan Ahli Neraka

DALAM sebuah hadith diterangkan bahawa apabila penghuni neraka sudah sampai di neraka, maka di situ disediakan sebuah mimbar dari api, dipakaikan pakaian dari api, bermahkota dari api dan diikat iblis itu dengan tali dari api.
Kemudian dikatakan kepada Iblis laknat: “Wahai Iblis, naiklah kamu ke atas mimbar dan bersyarahlah kamu kepada penghuni neraka.”

Setelah Iblis menerima arahan maka dia pun naik ke atas mimbar dan berkata: “Wahai para penghuni neraka.” Semua orang yang berada dalam neraka mendengar akan ucapannya dan memandang mereka kepada ketua mereka iaitu Iblis.
Kata Iblis: “Wahai orang-orang yang kafir dan orang-orang munafiq, sesungguhnya Allah SWT telah menjanjikan kepadamu dengan janji yang benar bahawa kamu semua itu mati dan akan dihalau dan akan dihisab dan akan menjadi dua kumpulan. Satu kumpulan ke syurga dan satu kumpulan ke neraka Sa’ir.”

Berkata Iblis lagi: “Kamu semua menyangka bahawa kamu semua tidak akan meninggalkan dunia bahkan kamu semua menyangka akan tetap berada di dunia. Tidaklah ada bagiku kekuasaan di atasmu melainkan aku hanya mengganggu kamu semua. akhirnya kamu semua mengikuti aku, maka dosanya adalah untuk kamu. Oleh itu janganlah kamu mengumpat aku, mencaci aku, sebaliknya umpatlah dari kamu sendiri, kerana sesungguhnya kamu sendirilah yang lebih berhak mengumpat daripada aku yang mengumpat.”

Berkata Iblis lagi: “Mengapakah kamu tidak mahu menyembah Allah SWT sedangkan dia Allah yang menciptakan segala sesuatu?”

Akhirnya Iblis berkata: “Hari ini aku tidak dapat menyelamatkan kamu semua dari seksa Allah, dan kamu juga tidak akan dapat menyelamatkan aku. Sesungguhnya pada hari aku telah terlepas dari apa yang telah aku katakan kepada kamu, sesungguhnya aku diusir dan ditolak dari keharibaan Tuhan seru sekalian Alam.”

Setelah mereka (ahli neraka) mendengar kata-kata Iblis itu maka mereka melaknati Iblis itu. Setelah itu Iblis dipukul oleh Malaikat Zabaniah dengan tombak dari api dan jatuhlah dia ke tempat yang paling bawah, dia kekal selama-lamanya bersama-sama dengan orang-orang yang menjadi pengikutnya dalam neraka.

Malaikat Zabaniah berkata: “Tidak ada kematian bagi kamu semua dan tidak ada pula bagimu kesenangan, kamu kekal di dalam buat selama-lamanya.”

Janganlah kita menjadi orang yang bodoh apabila kita tahu bahawa Iblis itu hanya menipu kita, Iblis itu adalah musuh ketat kita. Oleh itu janganlah sekali-kali kita ikut menjadi ahli keluarganya, selagi kita bernafas cepatlah kita kembali ke pangkal jalan kalau nafas sudah berhenti maka segala-galanya tidak berguna lagi.

Mereka yang takut kepada Allah SWT adalah orang yang akan mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat, oleh itu sembahlah hanya kepada Allah. Orang yang takut kepada Allah SWT adalah mereka ini disebut orang yang amanah, orang yang bersopan santun, orang yang menganggap semua orang Islam itu sebagai saudaranya.

Mereka yang mencabar kekuasaan Allah SWT dengan berketuakan Iblis dan Syaitan adalah mereka ini dikenali sebagai kaki bohong, kaki pencuri, kaki judi, kaki arak, kaki dadah dan sebagainya. bagi mereka ini setiap yang sama dengan mereka adalah ahli atau kakitangan Iblis. Kerja mereka adalah menjatuhkan maruah mereka sendiri dan menghancurkan Islam.

GOOD CAMERAS

Orang-Orang yang Masuk Desa dengan Merangkak di Atas Pantat Mereka


Pengantar

Ini kisah tentang pengingkaran dan kedurhakaan dalam membalas nikmat dan kebaikan. Allah memerintahkan Bani Israil agar masuk ke sebuah desa di bumi yang suci (Baitul Maqdis) dengan kemenangan dan ketundukan kepada Allah serta permohonan ampunan dan rahmat kepada-Nya. Akan tetapi, mereka mengganti ucapan dengan ucapan lain yang tidak disampaikan kepada mereka. Mereka masuk dengan merangkak di atas pantat mereka, meneriakkan perkataan orang-orang bodoh dengan slogan-slogan kosong, mengganti kalamullah. Maka, Allah menurunkan siksa dari langit kepada orang-orang zhalim di kalangan mereka.

Teks Hadis

Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Dikatakan kepada Bani Israil, 'Masuklah pintu gerbanga sambil bersujud dan katakanlah, 'Bebaskan kami dari dosa.' (Al-Baqarah: 58). Lalu mereka mengganti. Mereka masuk dengan merangkak di atas pantat mereka dan berkata, 'Satu biji dalam sehelai rambut.'"

Muslim meriwayatkan dengan lafadz, "Dikatakan kepada Bani Israil, 'Masuklah pintu gerbang dengan bersujud dan ucapkanlah, 'Bebaskanlah kami dari dosa.' Niscaya kesalahanan kalian diampuni. Lalu mereka mengganti. Mereka pun masuk gerbang dengan merangkak di atas pantat mereka. Mereka berkata, 'Sebiji dalam sehelai rambut.'"

Takhrij Hadis

Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahih-nya dalam Kitab Ahadisil Anbiya', bab kisah Khidhir dengan Musa (6/436, no. 3403) dan dalam Kitab Tafsir di tafsir surat Al-Baqarah (8/164, no. 4479), dalam tafsir surat Al-A'raf (8/304, no. 4641). Diriwayatkan oleh Muslim dalam Kitab Tafsir (4/2312, no. 3015).

Penjelasan Hadis

Allah Tabaraka wa Taala meyampaikan kepada kita di dalam kitab-Nya bahwa Dia memerintahkan Bani Israil agar masuk ke sebuah desa di Baitul Maqdis dengan sujud, yakni tunduk dan patuh kepada Allah, bukan dengan takabur dan sombong, dan agar mereka memohon kepada Allah pada waktu mereka masuk untuk menghapus dosa-dosa mereka dan mengampuni kesalahan-kesalahan mereka. Akan tetapi, mereka tidak masuk seperti yang telah Allah ajarkan kepada mereka dan tidak mengatakan seperti yang Allah perintahkan kepada mereka. Mereka masuk dengan merangkah di atas pantat mereka. Mereka mengatakan, "Sebiji gandum atau biji dalam sehelai rambut." Maka Allah menurunkan siksa kepada mereka akibat kefasikan mereka. "Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: "Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak dimana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud[54], dan Katakanlah: "Bebaskanlah Kami dari dosa", niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik". Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu dari langit, karena mereka berbuat fasik." (Al-Baqarah: 58 – 59).

Orang-orang zhalim tersebut telah menyambut nikmat Allah dengan kekufuran. Mereka tidak menjalankan perintah-Nya dan tidak mensyukuri nikmat Allah kepada mereka. Bandingkanlah dengan keadaan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya manakala mereka masuk Makkah dengan kemenangan. Mereka masuk dengan ketundukan dan kerendahan hati sampai kepala Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyentuh pelananya pada saat beliau masuk Makkah dengan ketundukan dan kepasrahan kepada Allah.
Pelajaran-Pelajaran dan Faedah-Faedah Hadis

1. Penjelasan tentang besarnya dosa orang-orang yang mengubah perintah dan syariat Allah, yakni orang-orang yang kufur terhadap nikmat Allah. Mereka menyelewengkan kalam Allah, seperti yang dilakukan orang-orang zhalim dari kalangan Bani Israil.

2. Pada Bani Israil, bahkan di generasi mereka, terdapat orang-orang yang berhati keras. Jiwa mereka busuk dan akal mereka menyimpang. Di antara mereka adalah orang-orang seperti wahyu yang menceritakan tentang kesesatan dan kebengalan mereka.

3. Petunjuk yang Allah berikan kepada Bani Israil dan disampaikan oleh Al-Qur'an dan hadis nabi kepada kita, di mana kaum muslimin yang menang masuk dalam keadaan tunduk kepada Allah, berdoa kepada-Nya agar mengampuni. Ini adalah potret yang harus direalisasikanoleh para penakluk kaum muslimin di setiap masa dan tempat.

4. Harta rampasan perang yang diharamkan atas Bani Israil terbatas pada emas, perak, perabotan, pakaian, dan sejenisnya. Adapun apa yang dimakan, binatang dan tumbuhan tidaklah diharamkan atas mereka. Allah telah membolehkan kepada orang-orang yang diperintahkan untuk masuk desa itu agar makan darinya sesuka mereka. "Maka makanlah dari hasil buminya yang banyak lagi enak yang kamu suka." (Al-Baqarah: 58). 394-396.

Sumber: diadaptasi dari DR. Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar, Shahih Qashashin Nabawi, atau Ensklopedia Kisah Shahih Sepanjang Masa terj. Izzudin Karimi, Lc. (Pustaka Yassir, 2008), hlm. 394 --396.

Kisah Jibril Menyumpalkan Tanah ke Mulut Fir'aun


Pengantar

Ini adalah kisah yang menjelaskan sejauh mana kebencian Jibril kepada thaghut Fir'aun, sampai ketika Fir'aun berkata, "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil." (Yunus: 90), pada saat dia tenggelam. Jibril khawatir rahmat Allah akan menolongnya, maka Jibril menyumpal mulutnya dengan tanah agar tidak mengucapkannya dengan kalimat tauhid.

Teks Hadis

Tirmidzi meriwayatkan dalam Sunah-nya dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Manakala Allah menenggelamkan Fir'aun, dia berkata, 'Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang yang dipercayai oleh Bani Israil.'" (Yunus: 90). Jibril berkata, "Wahai Muhammad, seandainya kamu melihatku mengambil Lumpur laut, lalu aku suapkan di mulutnya karena aku takut rahmat mendapatinya."

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadis hasan."

Dalam sebuah riwayat, Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan bahwa Jibril menyumpalkan tanah di mulut Fir'aun karena takut dia mengucapkan 'la ilaaha illallah' lalu Allah merahmatinya atau karena dia takut Allah merahmatinya.
Abu Isa At-Tirmidzi berkata, "Ini adalah hadis hasan shahih gharib dari jalan ini."
Takhrij Hadis

Diriwayatkan oleh Tirmidzi dalam Kitab Tafsir, bab dari surat Yunus, 4/287. Lihatlah hadis ini di Shahih Sunan Tirmidzi, 3/61, no. 3320-3321. Muhaqqiq Jami'ul Ushul (2/192) menisbatkannya kepada Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Jarir, dan Abu Dawud At-Thawalisi.
Penjelasan Hadis

Al-Qur'an telah menyampaikan kepada kita secara panjang lebar tentang Fir'aun, tentang kesombongan dan kelalaiannya, tentang sepak terjang dan perilakunya dalam menghadapi kebenaran. Al-Qur'an juga menyampaikan kepada kita tentang turunnya adzab Allah kepadanya dan bala tentaranya. Manakala Allah menenggelamkannya lalu membinasakannya, Jibril hadir untuk menyaksikan. Jibril telah memberitahu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bahwa pada saat Fir'aun tenggelam dia berkata, "Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan selain Tuhan yang dipercayai Bani Israil…" Jibril menyumpal mulutnya dengan lumpur laut, sehingga dia tidak bisa berucap kalimat tauhid, karena takut dia meraih rahmat Allah dan taubatnya diterima.

Apa yang dilakukan oleh Jibril tidak lain karena kebenciannya yang sangat besar terhadap thaghut yang tenggelam dalam kekufuran dan kerusakan ini. Dia memerangi Islam dan memfitnah orang-orang beriman.

Mungkin ada yang berkata, "Apa ruginya Jibril kalau Allah memberi rahmat kepada Fir'aun dan mengampuninya?" Jawabnya adalah bahwa seorang hamba sampai kepada keadaan membenci orang-orang zhalim di mana dia berdoa kepada Allah agar taubat mereka tidak diterima dan tidak dimasukkan ke dalam rahmat-Nya. Ini terjadi pada Musa. Dia berdoa atas Fir'aun dan bala tentaranya agar Allah mengunci mata hati mereka, sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat adzab yang pedih, "Musa berkata: "Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, Ya Tuhan Kami - akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan Kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, Maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih." (Yunus: 88).

Mungkin ada yang berkata, "Bukankah sudah maklum bahwa Allah tidak menerima taubat pada saat turun adzab, dan pada saat nafas dikerongkongan?" Bagaimana Jibril mengira bahwa Allah mungkin mengampuni Fir'aun sementara dia dalam kondisi seperti itu? Jawabnya adalah bahwa Jibril melakukan apa yang dia kira tanpa menoleh kepada ilmu Allah. Wallahu A'lam.

Pelajaran-Pelajaran dan Faedah-Faedah Hadis

1. Besarnya rahmat Allah. Jibril takut dan dia adalah makhluk paling mengetahui tentang Allah. Dia takut rahmat Allah didapatkan oleh Fir'aun manakala dia mengucapkan kalimat tauhid sewaktu dia tenggelam.
2. Keutamaan kalimat tauhid. Jibril takut Allah merahmati Fir'aun karenanya. Lalu bagaimana jika seorang hamba mengucapkannya sewaktu dia sehat wal 'afiat dengan meyakininya? Tidak diragukan itu pasti berpahala besar.
3. Besarnya kebencian para malaikat kepada orang-orang kafir, sampai-sampai Jibril menyumpal mulut Fir'aun dengan tanah manakala adzab menimpanya.

Sumber: diadaptasi dari DR. Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar, Shahih Qashashin Nabawi, atau Ensklopedia Kisah Shahih Sepanjang Masa terj. Izzudin Karimi, Lc. (Pustaka Yassir, 2008), hlm. 394 --396.(397 – 399).

Kisah Nabiyullah Ayyub (Imam bagi orang-orang Sabar)




Ayyub adalah hamba shalih dan teladan kesabaran. Kisahnya diceritakan untuk menghibur orang-orang yang ditimpa musibah, baik pada diri mereka, keluarga, dan harta. Dia dulu sehat lalu sakit, dulu kaya lalu miskin, pemilik keluarga dan anak, lalu Allah mengambil keluarga dan anaknya. Dia menjalani semua itu dengan kesabaran yang baik, tidak mengaduh, dan tidak meratap. Ujiannya berlangsung lama. Semangatnya tidak berkurang karena ujian yang panjang itu. Kemudahan datang dari Allah ketika Ayyub memanggil-Nya dan berdoa kepada-Nya. Allah mengembalikan kesehatannya, mengembalikan harta dan anaknya dua kali lipat dari yang sebelumnya. Kisahnya menjadi cerita yang menghiasi bibir orang-orang yang sesudahnya. Kisah seorang imam orang-orang yang sabar, Ayyub Nabiyullah.


Teks Hadis

Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Nabiyullah Ayyub ditimpa musibah selama delapan belas tahun. Orang dekat dan orang jauh menolaknya, kecuali dua orang laki-laki saudaranya yang selalu menjenguknya setiap pagi dan petang hari. Suatu hari salah seorang dari keduanya berkata kepada temannya, 'Ketahuilah, demi Allah, Ayyub telah melakukan sebuah dosa yang tidak dilakukan oleh seorang manusia di dunia ini.' Temannya menanggapi, 'Apa itu?' Dia menjawab, 'Sudah delapan belas tahun Allah tidak merahmatinya dan tidak mengangkat ujian yang menimpanya.'

Manakala keduanya pergi kepada Ayyub, salah seorang dari keduanya tidak tahan dan tidak mengatakan hal itu kepada Ayyub. Maka Ayyub berkata, 'Aku tidak mengerti apa yang kalian berdua katakana. Hanya saja, Allah mengetahui bahwa aku pernah melewati dua orang laki-laki yang bersengketa dan keduanya menyebut nama Allah, lalu aku pulang ke rumah dan bersedekah untuk keduanya karena aku khawatir nama Allah disebut tidak dalam kebenaran.'

Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam bersabda, 'Ayyub pergi buang hajat. Jika dia buang hajat, istrinya menuntunnya sampai di tempat buang hajat. Suatu hari Ayyub terlambat dari istrinya dan Allah mewahyukan kepada Ayyub, 'Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.' (Shad: 42). Istrinya menunggunya cukup lama. Dia melihat dan memperhatikannya sedang berjalan ke arahnya, sementara Allah telah menghilangkan penyakitnya dan dia lebih tampan dari sebelumnya. Ketika istrinya melihatnya dia berkata, 'Semoga Allah memberimu berkah, apakah kamu melihat nabiyullah, orang yang sedang diuji? Demi Allah, kamu sangat mirip dengannya saat dia dalam keadaan sehat.' Ayyub berkata, 'Sesungguhnya akulah Ayyub.'

Ayyub memiliki dua tempat untuk mengeringkan hasil bumi, yang pertama untuk gandum dan yang kedua untuk jemawut, lalu Allah mengirim dua gumpalan awan. Ketika awan yang pertama tiba di atas tempat pengeringan gandum, ia memuntahkan emas sampai melimpah, dan awan yang lainnya menumpahkan di tempat pengeringan jewawut sampai melimpah pula."

Takhrij Hadis

Syaikh Nashiruddin Al-Albani berkata tentang takhrij hadits ini dalam Silsilah Al-Ahadis Ash-Shahihah (1/24), "Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dalam Musnad-nya (1 176-177), Abu Nuaim dalam Al-Hilyah (3/374-375) dari dua jalan dari Said bin Abu Maryam. Nafi' bin Yazid menyampaikan kepada kami, Aqil memberitakan kepada kami dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik secara marfu'." Dan dia berkata, "Gharib dari hadis Az-Zuhri, tidak ada yang meriwayatkan darinya kecuali Aqil. Rawi-rawinya disepakati keadilan mereka. Naïf meriwayatkan secara sendiri."

Aku berkata, "Dia adalah rawi tsiqah(terpecaya) sebagaimana yang dikatakannya. Muslim meriwayatkan hadisnya, rawi-rawi lainnya adalah rawi-rawi Syaikhain. Jadi, hadis ini shahih. Ia dishahihkan oleh Adam-Dhiya' Al-Maqdisi. Dia meriwayatkannay dalam Al-Mukhtarah (2/220-221) dari jalan ini. Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya (2091) dari Ibnu Wuhaib. Nafi' bin Yazid memberitakan kepada kami."

Penjelasan Hadis

Ayyub adalah salah seorang Nabi Allah yang mulia. Allah mewahyukan kepada Ayyub, "Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan Kami berikan Zabur kepada Daud." (An-Nisa: 163).

Ayyub termasuk keturunan Ibrahim. Firman Allah, "Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." (Al-An'am: 84).

Allah telah menceritakan kisahnya di dua tempat dalam kitab-Nya, pertama dalam surat Al-Anbiya. Firman Allah, "Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya, '(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang.' Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah." (Al-Anbiya: 83-84).

Kedua dalam surat Shad. Firmannya, "Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya, 'Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan.' (Allah berfirman), 'Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.' Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran. Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah Sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya)." (Shad: 41-44).

Dalam sunah Rasulullah terdapat keterangan tentang kisah Ayyub yang lebih jelas dan terperinci. Dari seluruh keterangan dalam Al-Qur'an dan hadis dapat diambil kesimpulan bahwa hidup Ayyub penuh dengan kenikmatan sebelum memperoleh ujian, kehidupannya makmur. Allah menganugerahkan harta, keluarga dan anak kepadanya, kemudian Allah berkehendak untuk mengujinya. Maka dia mengambil harta dan anaknya, badannya pun berpenyakit. Orang-orang yang dikumpulkan oleh nikmat di sekelilingnya mulai menjauhinya. Orang dekat dan orang jauh menghindarinya. Yang masih baik kepadanya hanyalah istrinya dan dua orang dari sahabatnya yang mulia. Kedua orang ini sering mengunjunginya dan Ayyub terhibur karenanya.

Salah seorang dari keduanya memikirkan keadaan Ayyub yang telah diuji sekian lama. Ayyub menanggung ujian itu selama delapab belas tahun dan Allah belum mengangkat apa yang menimpanya. Terbesit di pikiran orang ini bahwa cobaan Ayyub itu mungkin dikarenakan dosa besar yang pernah diperbuat oleh Ayyub. Orang ini mengatakan apa yang ada di pikirannya kepada temannya, dan temannya ini pun tidak kuasa menyimpan apa yang dikatakan oleh rekannya. Dia mengatakan hal itu kepada Ayyub. Hal ini membuat Ayyub sangat bersedih, maka dia menceritakan keadaannya secara terbuka dan menepis anggapan tersebut. Pada waktu Ayyub sehat dan bugar, dia melihat dua orang saling bertikai dan keduanya menyebut nama Allah. Ayyub pulang ke rumahnya dan bersedekah atas nama keduanya, karena dia khawatir nama Allah disebut kecuali dalam kebenaran.

Di sanalah Ayyub menghadap kepada Tuhannya denagn doa memohon dari-Nya agar ujiannya diangkat, "(Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang." (Al-Anbiya: 83). "Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya: "Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan". (Shad: 41).

Allah menjawab doanya dan mengangkat ujian yang menimpanya. Allah Maha Berkuasa atas segala hal. Jika Dia menghendaki sesuatu, pastilah terjadi. Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mampu menghalangi-Nya.

Sudah menjadi kebiasaan Ayyub jika dia pergi buang hajat, dia diantar dan dituntut oleh istrinya karena badannya yang lemah. Jika Ayyub telah tiba di tempat yang dituju, istrinya membiarkannya menunaikan hajatnya. Setelah itu dia kembali menuntun suaminya pulang ke tempat tinggalnya. Pada hari ketika Ayyub berdoa kepada Allah, dia terlambat kembali kepada istrinya yang sedang menunggunya. Allah mewahyukan kepada Ayyub agar menjejakkan kakinya yang lemah ke tanah, maka dari tempat yang dijejakkannya itu memancarlah air. Allah meminta Ayyub agar minum air itu dan mandi darinya. Air itu menghilangkan penyakit di tubuhnya, lahir dan batin. Ayyub kembali sehat dan bersemangat pada saat itu juga. Kesehatannya dan kekuatannya pulih seperti ia tidak pernah sakit.

Ayyub menemui istrinya dengan penuh semangat dan gairah seperti sebelum dia diserang penyakit. Ketika istrinya melihatnya, dia tidak mengenalinya walaupun dia melihatnya seperti suaminya yang dahulu sehat wal afiat. Dia bertanya kepadanya tentang suaminya, seorang nabi yang sakit-sakitan. Dia menyebutkan apa yang pernah dilihatnya dari suaminya pada saat suaminya masih sehat dan kuat. Dia sama sekali tidak menduga bahwa suaminya bisa sehat dan sembuh dari penyakitnya dalam waktu yang sesingkat itu, yaitu sewaktu dia terlambat untuk kembali kepadanya. Kebahagiannay begitu besar manakala dia melihat nikmat Allah kepada suaminya dalam bentuk kembalinya kesehatan dan kekuatan kepadanya.

Sebagaimana Allah mengembalikan kesehatan dan kekuatannya, Allah juga mengembalikan hartanya yang hilang sebanyak dua kali lipat, serta menganugerahkan anak-anak kepadanya dua kali lipat pula. Alalh mengirimkan dua awan yang tidak membawa hujan, tetapi membawa emas dan perak. Ayyub memiliki dua tempat penyimpanan hasil bumi. Yang pertama untuk gandum dan yang kedua untuk jemawut. Awan pertama menumpahkan emas di tempat penyimpanan gandum dan awan kedua menumpahkan perak di tempat penyimpanan jemawut.

Pada waktu sakit Ayyub pernah marah kepada istrinya. Dia bernadzar, jika dia sembuh, dia akan memukulnya seratus kali. Setelah sembuh Ayyub merasa berat memukul istrinya yang selama dia sakit begitu sabar merawatnya, tetapi dia juga merasa berat karena tidak menunaikan nadzar kepada Tuhannya. Maka Allah memberikan jalan keluar dan kemudahan. Dia memerintahkan Ayyub agar mengambil seikat batang gandum atau jemawut dan memukul istrinya dengan itu satu kali pukulan, dengan itu Ayyub telah menunaikan nadzarnya dan tetap tidak menyakiti istrinya. Allah berfirman untuk Ayyub, "Dan ambillah dengan tanganmu seikat rumput, maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah." (Shad:44).

Imam Ahmad berpendapat bahwa dibolehkan memukul orang yang melakukan dosa yang terancam hukuman had, seperti orang yang berzina yang belum menikah dan orang yang melakukan dosa qadzaf (menuduh) dengan pukulan seperti pukulan pukulan Ayyub, jika yang bersangkutan sakit sehingga ditakutkan akan celaka setelah dia dipukul. Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam telah memerintahkan para sahabat untuk memukul seorang laki-laki yang sakit yang telah berzina dengan seorang wanita dengan sebuah janjang kurma yang terdiri dari seratus cabang sebanyak satu kali pukulan. (Lihat Ighatsatul Lahfan, Ibnul Qayyim (2/98). Hadis yang disinggung di atas dinisbatkan oleh Syaikh Nashiruddin Al-Albani di Silsilah Al-Ahadis As-Shahihah (6/1215) dengan no. 2968 kepada Nasai di Sunan Kubra, Ibnu Majah, Baihaqi, Ahmad dan lain-lainnya).

Ayyub adalah soerang yang gesit, dermawan dan humoris dalam kejujuran. Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam telah memberitakan kepada kita di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Nasai dari Abu Hurairah yang berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam bersabda, "Manakala Ayyub sedang mandi telanjang, sekelompok belalang dari emas jatuh kepadanya, maka Ayyub memunguti dan menyimpannya di bajunya. Maka Tuhan memanggilnya, 'Wahai Ayyub, bukankah Aku telah membuatmu kaya seperti yang kamu lihat?' Ayyub menjawab, 'Benar, ya Rabbi, akan tetapi aku selalu memerlukan keberkahanMu'." (Jami'ul Ushul, 8/521).

Mungkin anda membayangkan keadaan Ayyub ketika dia melompat dalam keadaan telanjang, mengumpulkan dan memunguti belalang emas, lalu meletakkan di bajunya. Maka Tuhannya memanggilnya, "Bukankah Aku telah membuatmu kaya sebagaimana kamu lihat?" (Yakni, melalui dua awan yang menuangkan emas dan perak di tempat penyimpanan hasil buminya). Ayyub menjawab, "Siapa yang tidak memerlukan keberkahan-Mu, ya Rabbi?"

Pelajaran-Pelajaran dan Faedah-Faedah Hadis

1. Keutamaan Nabiyullah Ayyub dalam kesabarannya atas ujian dari Allah; lenyapnya harta, keluarga, dan anak, ditambah penyakit dan menjauhnya teman-teman darinya.
2. Akibat dari kesabaran adalah kebaikan dunia dan akhirat. Allah menyembuhkan Ayyub setelah penyakit yang berkepanjangan. Dia mengembalikan kekuatan dan kesehatannya, memberinya harta yang melimpah dan anak-anak shalih.
3. Tingginya ta'dzim (pengagungan) Ayyub kepada Tuhan-nya. Dia menebus dengan bersedekah atas nama dua orang yang bersengketa dan keduanya menyebut nama Allah, karena takut nama Allah disebut kecuali dalam kebenaran.
4. Besarnya kesetiaan istri Ayyub kepada suaminya dan pengabdiannya kepada Tuhannya. Begitu pula kedua temannya. Kesulitan hidup membuka kualitas orang, walaupun orang-orang dengan kualitas bersih semakin sedikit, akan tetapi di setiap masa dan kota akan selalu ada, kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah.
5. Kemampuan Allah untuk menghapus ujian dan menyembuhkan orang sakit hanya dalam sekejap, sebagaimana Allah mengembalikan kekuatan dan kesehatan kepada Ayyub.
6. Kodrat Allah memberi rizki kepada hamba-hamba-Nya dengan cara yang tidak umum. Ayyub mendapatkan harta yang banyak dalam bentuk emas dan perak yang dibawa oleh dua awan dan belalang emas yang jatuh kepadanya.
7. Allah memberi kemudahan dan jalan keluar bagi Ayyub dalam nadzarnya. DIa bisa memenuhi nadzarnya tanpa merugikan istrinya. Ibnul Qayyim menyatakan bahwa dalam syariat mereka tidak ada kaffarat(denda). Jika dalam syariat mereka terdapat kaffarat, niscaya Ayyub akan melakukannya tanpa memukul istrinya. Sumpah bagi mereka adalah sesuatu yang wajib, seperti hukuman had. Dan yang pasti adalah bahwa jika pelaku kesalahan yang mengakibatkan hukuman mempunyai alasan, maka hukumannya diringankan darinya dan istri Ayyub memiliki alasan. Dia tidak mengetahui bahwa yang berbicara dengannya adalah syetan. Dia hanya bermaksud untuk berbuat baik, maka dia tidak berhak untuk dihukum. Allah memberikan fatwa kepada Ayyub agar memperlakukannya sebagai orang yang berudzur, ditambah kasih saying dan kebaikannya kepada Ayyub. Maka Allah mengumpulkan untuknya antara memenuhi sumpah dan berlamah-lembut kepada istrinya yang baik yang mempunyai alasan dan tidak berhak untuk dihukum. (Ighatsatul Lahfan min Maqashidisy Syaithan, 2/97).
8. Hadis ini membebaskan Ayyub dari kebohongan-kebohongan yang dinisbatkan oleh orang-orang Yahudi kepada Ayyub. Hadis ini meluruskan dan mengoreksi sejarah Ayyub yang mereka ubah dan selewengkan.

Sumber: diadaptasi dari DR. Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar, Shahih Qashashin Nabawi, atau Ensklopedia Kisah Shahih Sepanjang Masa, terj. Izzudin Karimi, Lc. (Pustaka Yassir, 2008), hlm. 189-199

Kisah Siti Hajar dan Ismail (Keluarga Nabi Ibrahim As)




Ini adalah kisah yang panjang dan alurnya mengalir jelas. Peristiwanya gamblang, yang menceritakan tentang bapak kita Ismail bin Khalilullah Ibrahim alaihi salam dan tentang ibu kita Hajar Ummu Ismail. Semua orang Arab adalah keturunan Ismail. Ada yang menyatakan bahwa sebagian orang Arab berasal dari asal usul Arab kuno yang bukan keturunan Ismail. Ibu kita Hajar adalah wanita Mesir yang dihadiahkan oleh penguasa zhalim Mesir kepada Sarah dalam sebuah kisah yang akan disebutkan selanjutnya.

Manakala Ibrahim belum kunjung dikaruniai anak dari istrinya Sarah, maka Sarah memberikan hamba sahayanya kepada Ibrahim untuk dinikahi dengan harapan bahwa darinya Allah akan memberi anak. Hajar pun hamil dan melahirkan Ismail di bumi yang penuh berkah, Palestina.

Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam menceritakan kisah Hajar kepada kita, apa yang terjadi antara dia dengan Sarah dan bagaimana Allah memerintahkan Ibrahim agar pindah bersama Hajar dan Ismail ke belahan bumi termulia (Makkah). Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam menjelaskan kondisi tempat di mana Hajar dan putranya, Ismail, berdiam. Beliau menjelaskan kepada kita tentang Ibrahim yang meninggalkan keduanya di tempat yang sepi, tanpa makanan, minuman, dan penduduk. Beliau juga menjelaskan apa yang terjadi dengan Hajar dan Ismail sepeninggal Ibrahim sampai akhirnya Ibrahim dan Ismail membangun Baitullah Al-Haram sebagai rumah pertama yang diletakkan untuk manusia.

Bukhori meriwayatkan dalam Shahihnya dari Said bin Jubair yang berkata bahwa Ibnu Abbas berkata, "Wanita pertama yang membuat ikat pinggang adalah ibu Ismail. Hal itu ia lakukan agar dapat menutupi jejak kakinya dari Sarah. Kemudian Ibrahim membawa isteri dan putranya, Ismail, yang masih disusuinya. Hingga akhirnya Ibrahim menempatkan keduanya di dekat Baitullah di sisi sebuah pohon besar di atas sumur Zamzam di bagian atas Masjidil Haram. Pada saat itu Makkah tidak berpenghuni seorang pun, dan tidak ada air. Beliau meninggalkannya keduanya, juga meletakkan sebuah kantong berisi kurma dan kantong kulit berisi air. Ketika Ibrahim melangkah pergi, Hajar menyusulnya seraya bertanya, 'Wahai Ibrahim, kemana engkau akan pergi? Apakah engkau akan meninggalkan kami dilembah yang tidak ada seorang manusia pun dan tidak ada sesuatu pun?' Hajar terus menerus menanyakan hal itu, dan Ibrahim tidak menoleh kepadanya. Maka Hajar bertanya kembali, 'Apakah Allah yang menyuruhnya melakukan ini?' Ibrahim menjawab,'Ya.' Hajar pun berucap, 'Kalau memang demikian, Dia tidak akan mengabaikan kami.' Selanjutnya Hajar kembali.

Ibrahim terus berjalan hingga ketika sampai di sebuah bukit di mana mereka tidak melihatnya, beliau menghadapkan wajahnya ke Baitullah, lalu berdoa dengan beberapa kalimat seraya mengangkat kedua tangannya dan mengucapkan, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah_mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berikanlah rizki kepada mereka dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur." (Ibrahim: 37).

Hajar menyusui Ismail dan meminum dari air yang berada di dalam kantong kulit. Air sudah habis, ia merasa kehausan, demikian pula putranya yang merengek-rengek kehausan. Ia pun pergi karena tidak tega melihatnya. Hingga ia menemukan Shafa, gunung yang paling dekat dengannya. Maka ia berdiri di atasnya, menghadap ke lembah sambil melihat-lihat adakah seseorang, tetapi dia tidak melihat seorang pun. Setelah turun dari Shafa, ia sampai di lembah, ia mengangkat ujung bajunya dan berusaha keras seperti orang yang berjuang mati-matian, hingga berhasil melewati lembah. Lalu ia mendatangi Marwah, berdiri di atasnya sembari melihat apakah ada seseorang yang dapat dilihatnya, tetapi dia tetap tidak melihat seorang pun. Dia melakukan hal itu sebanyak tujuh kali."

Ibnu Abbas mengatakan bahwa Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam berkata, "Karena hal inilah orang-orang melakukan sa'i di antara keduanya (Shafa dan Marwah)."

Ketika mendekati Marwah, ia mendegar sebuah suara. Ia pun berkata kepada dirinya, "Diam. Kemudian ia berusaha mendengar lagi hingga ia pun mendengarnya. Lalu ia berkata, 'Engkau telah memperdengarkan. Adakah Engkau dapat menolong?' Tiba-tiba ia mendapatkan Malaikat di tempat sumber air Zam-zam. Kemudian Malaikat itu menggali tanah dengan tumitnya -dalam riwayat lain, dengan sayapnya- hingga muncullah air. Ia membendung air dengan tangannya. Ia menciduk dan memasukkan air itu kekantongnya. Air itu terus mengalir deras setelah ia menciduknya."

Ibnu Abbas mengatakan bahwa Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam bersabda, "Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada ibu Ismail, jika saja ia membiarkan Zamzam." Atau beliau bersabda, "Seandainya ia tidak menciduk airnya, niscaya Zamzam menjadi mata air yang mengalir."

Lebih lanjut, Ibnu Abbas mengatakan bahwa kemudian ia meminum air itu dan menyusui anaknya. Lalu malaikat berkata kepadanya, "Janganlah engkau khawatir akan disia-siakan, karena di sini terdapat sebuah rumah Allah yang akan dibangun oleh anak ini dan bapaknya. Dan sesungguhnya Allah tidak akan menelantarkan penduduknya." Posisi rumah Allah itu terletak lebih tinggi dari permukaan bumi, seperti sebuah anak bukit yang diterpa banjir sehingga mengikis bagian kiri dan kanannya.

Kondisi ibu Ismail terus seperti itu sampai sekelompok Bani Jumhur atau sebuah keluarga dari kalangan Bani Jurhum melewati mereka. Mereka datang melalui jalan Keda'. Kemudian mereka mendiami daerah Makkah yang paling bawah. Mereka melihat seekor burung berputar di angkasa, mereka berkata, "Burung itu pasti sedang mengitari air. Kita mengenal bahwa di lembah ini tidak ada air." Mereka pun mengutus satu atau dua orang. Ternyata utusan itu menemukan air. Lalu mereka kembali dan memberitahukan perihal air tersebut. Maka mereka pun datang. Ibnu Abbas selanjutnya menceritakan, "Ibu Ismail ketika itu masih berada di sumber air tersebut. Maka mereka pun bertanya kepadanya, 'Apakah engkau mengizinkan kami untuk singgah di sini?' 'Ya, tetapi kalian tidak berhak atas air ini,' jawab ibu Ismail. Mereka pun menyahut, 'Baiklah.'" Kemudian, lanjut Ibnu Abbas, Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam bersabda, "Maka ibu Ismail menerima hal itu, karena ia memerlukan teman." Mereka pun singgah di sana dan mengirimkan utusan kepada keluarga mereka agar ikut datang dan menetap di sana bersama mereka. Hingga berdirilah beberapa rumah. Akhirnya sang bayi (Ismail) pun tumbuh besar dan belajar bahasa Arab dari mereka, serta menjadi orang yang paling dihargai dan dikagumi ketika menginjak usia remaja. Setelah dewasa mereka menikahkannya dengan seorang wanita dari kalangan mereka.

Setelah itu ibu Ismail meninggal dunia. Setelah Ismail menikah, Ibrahim datang untuk mencari yang dulu ditinggalkannya, tetapi ia tidak menemukan Ismail di sana. Lalu Ibrahim menanyakan keberadaan Ismail kepada isterinya (menantu Ibrahim). Isteri Ismail menjawab, "Ia sedang pergi mencari nafkah untuk kami." Kemudian Ibrahim menanyakan perihal kehidupan dan keadaan mereka, maka isterinya menjawab, "Kami berada dalam kondisi yang buruk. Kami hidup dalam kesusahan dan kesulitan." Ia mengeluh kepada Ibrahim. Ibrahim pun berpesan, "Jika suamimu datang, sampaikan salamku kepadanya dan katakan kepadanya agar mengubah palang pintunya." Ketika Ismail datang, seolah-olah ia merasakan sesuatu, kemudian ia bertanya, "Apakah ada orang yang datang mengunjungimu?" "Ya, kami didatangi seorang yang sudah tua, begini dan begitu, lalu ia menanyakan kepada kami mengenai dirimu, dan aku memberitahukannya. Selain itu, ia pun menanyakan ihwal kehidupan kita di sini, maka aku pun menjawab bahwa kita hidup dalam kesulitan dan kesusahan," jawab isterinya. "Apakah ia berpesan sesuatu kepadamu?" tanya Ismail. Isterinya menjawab, "Ia menitipkan salam kepadaku untuk aku sampaikan kepadamu dan menyuruhmu agar mengubah palang pintu rumahmu." Ismail pun berujar, "Ia adalah ayahku. Ia menyuruhku untuk menceraikanmu. Karenanya, kembalilah engkau kepada keluargamu." Maka Ismail menceraikannya, lalu mengawini wanita lain dari Bani Jurhum.

Ibrahim tidak mengunjungi mereka selama beberapa waktu. Setelah itu Ibrahim mendatanginya, namun ia tidak juga mendapatinya. Kemudian ia menemui isterinya dan menanyakan perihal keadaan Ismail. Maka isterinya menjawab, "Ia sedang pergi mencari nafkah untuk kami." "Bagaimana keadaan dan kehidupan kalian?" tanya Ibrahim. Isteri Ismail menjawab, "Kami baik-baik saja dan berkecukupan." Seraya memuji(bersyukur kepada) Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kemudian Ibrahim bertanya, "Apa yang kalian makan?" Isteri Ismail menjawab, "Kami memakan daging." "Apa yang kalian minum?" lanjut Ibrahim. Isteri Ismail menjawab, "Air." Kemudian Ibrahim berdoa, "Ya Allah, berkatilah mereka pada daging dan air."

Selanjutnya Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam bersabda, "Pada saat itu mereka belum mempunyai makanan berupa biji-bijian. Seandainya mereka memikinya, niscaya Ibrahim akan mendoakannya supaya mereka diberikan berkah pada biji-bijian itu." Lebih lanjut Ibnu Abbas berkata, "Di luar Makkah, kedua jenis itu (daging dan air) bisa didapatkan dengan mudah, hanya saja keduanya tidak cocok (sebagai makanan pokok)." Ibrahim berpesan, "Jika suamimu datang, sampaikan salamku kepadanya dan suruh ia untuk memperkokoh palang pintunya." Ketika datang, Ismail bertanya, "Apakah ada orang yang datang mengunjungimu?" Isterinya menjawab, "Ya, ada orang tua yang berpenampilan sangat bagus -seraya memuji Ibrahim- dan ia menanyakan kepadaku perihal dirimu, lalu kuberitahukan. Setelah itu ia menanyakan perihal kehidupan kita, maka aku menjawab bahwa kita baik-baik saja."

"Apakah ia berpesan sesuatu hal kepadamu?" tanya Ismail. Isterinya menjawab, "Ya, ia menyampaikan salam kepadamu dan menyuruhmu agar memperkokoh palang pintumu." Lalu Ismail berkata, "Ia adalah ayahku. Engkaulah palang pintu yang dimaksud. Ia menyuruhku untuk tetap hidup rukun bersamamu."

Kemudian Ibrahim meninggalkan mereka selama beberapa waktu. Setelah itu ia datang kembali, ketika itu Ismail tengah meraut anak panah di bawah pohon besar dekat sumur Zamzam. Ketika melihatnya, Ismail bangkit. Keduanya melakukan apa yang biasa dilakukan oleh anak dengan ayahnya dan ayah dengan anaknya jika bertemu. Ibrahim berkata, "Wahai Ismail, sesungguhnya Allah memerintahkan sesuatu kepadaku." "Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan Tuhanmu itu," sahut Ismail. Ibrahim pun bertanya, "Apakah engkau akan membantuku?" "Aku pasti akan membantumu," jawab Ismail. Ibrahim bertutur, "Sesungguhnya Allah menyuruhku untuk membangun sebuah rumah disini." Seraya menunjuk ke anak bukut kecil yang letaknya lebih tinggi dari sekelilingnya.

Ibnu Abbas pun melanjutkan ceritanya bahwa pada saat itulah keduanya meninggikan pondasi Baitullah. Ismail mengangkat batu, sedang Ibrahim memasangnya. Ketika bangunan itu sudah tinggi, dia meletakkan sebongkah batu untuk dijadikan pijakannya. Ibrahim berdiri di atasnya sambil memasang batu, sementara Ismail menyodorkan batu-batu kepadanya. Keduanya pun berdoa, "Ya Rabb kami, terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al-Baqarah: 127).

Ibnu Abbas meneruskan, bahwa keduanya terus membangun hingga menyelesaikan seluruh bangunan Baitullah. Keduanya berdoa, "Ya Rabb kami, terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al-Baqarah: 127).

Dalam riwayat lain dalam Shahih dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas berkata, "Ketika terjadi apa yang terjadi antara Ibrahim dan keluarganya, Ibrahim membawa pergi Ismail dan ibunya dan mereka membawa kantong air. Ibu Ismail minum air dari kantong itu dan menyusui anaknya, sampai Ibrahim tiba di Makkah. Lalu Ibrahim meletakkannya di bawah rindang pohon besar. Ibrahim pun meninggalkannya untuk pulang kepada keluarganya. Ibu Ismail menguntitnya. Sesampainya di Keda', ibu Ismail memanggilnya, "Wahai Ibrahim, kepada siapa kamu meninggalkan kami?' Ibrahim menjawab, "Kepada Allah." Ibu Ismail menjawab, "Aku rela dengan Allah."

Ibnu Abbas meneruskan, "Lalu ibu Ismail kembali, meminum air itu dan menyusui anaknya. Manakala air telah habis, dia berkata, 'Sebaiknya aku pergi memeriksa sekeliling, mungkin ada orang lain di sekitar sini.' Lalu ibu Ismail pergi. Dia naik ke bukit Shafa. Dia melihat-lihat apakah ada seseorang. Tetapi tak seorang pun yang dilihatnya. (Lalu dia turun) ketika sampai di lembah, dia berlari-lari kecil. Dia mendatangi Marwah. Dia melakukan hal itu sebanyak tujuh kali putaran. Kemudian ibu Ismail berkata, 'Sebaiknya aku kembali menengok anakku, apa yang dilakukannya?' Ibu Ismail pulang menengok putranya, ternyata putranya masih dalam keadaan seperti semula. Dia mengerang-erang hampir mati kehausan, maka ibu ismail tidak tenang karenanya. Ibu Ismail berkata, 'Sebaiknya aku pergi melihat-lihat mungkin ada seseorang.' Lalu dia pergi dan naik ke bukit Shafa, dia melihat dan melihat, tetapi tidak seorang pun yang dilihatnya sampai dia menggenapkan menjadi tujuh kali (putaran). Kemudian ibu Ismail berkata, 'Sebaiknya aku kembali untuk melihat apa yang terjadi dengan anakku.' Ternyata dia mendengar suara, dia berkata, 'Bantulah aku jika kamu membawa kebaikan.'" Ternyata dia adalah Jibril. Ibnu Abbas berkata, "Lalu Jibril mengisyaratkan dengan tumitnya begini. Dia menjejak bumi dengan tumitnya. Maka air memancar. Ibu Ismail terkagum kagum, lalu dia menciduki air itu."

Ibnu Abbas berkata bahwa Abul Qasim berkata, "Seandainya dia membiarkannya, niscaya air itu akan mengalir." Ibnu Abbas meneruskan, "Lalu ibu Ismail minum air itu dan menyusui anaknya."

Lanjut Ibnu Abbas, "Lalu sekelompok orang dari Jurhum melewati dasar lembah. Mereka melihat burung. Mereka terheran-heran seraya berkata, 'Burung itu pasti terbang di atas air.' Mereka pun mengutus seorang utusan. Utusan itu melihat dan ternyata ada air. Lalu dia kembali dan menyampaikan hal itu kepada mereka. Maka mereka mendatanginya. Mereka bertanya, 'Wahai ibu Ismail, apakah engkau berkenan jika kami menyertaimu atau tinggal bersamamu?' Ismail beranjak dewasa dan menikah dengan seorang wanita dari mereka."

Ibnu Abbas meneruskan, "Ibrahim ingin berkunjung. Dia berkata kepada keluarganya, 'Aku akan menengok anakku.' Ibrahim datang, dia memberi salam dan berkata, 'Di mana Ismail?' Isterinya menjawab, 'Pergi berburu.' Ibrahim berkata, 'Jika dia pulang katakan kepadanya agar mengubah palang pintunya.' Ketika Ismail datang, isterinya menyampaikan perihal kejadian yang baru dialaminya. Lalu Ismail berkata, 'Kamulah orang yang dimaksud. Pulanglah kamu kepada keluargamu.'

Kemudian Ibrahim ingin berkunjung lagi. Dia berkata kepada keluarganya, 'Aku akan menengok anakku.' Ibrahim pun datang dan bertanya, 'Di mana Ismail?' Isterinya menjawab, 'Pergi berburu.' Isterinya melanjutkan, 'Singgahlah untuk makan dan minum.' Ibrahim bertanya, 'Apakah makanan dan minuman kalian?' Isteri Ismail menjawab, 'Makanan kami adalah daging dan minuman kami adalah air.' Ibrahim berkata, 'Ya Allah, berkahilah mereka pada makanan dan minuman mereka.'" Ibnu Abbas berkata bahwa Abul Qasim Shallallahu Alahi wa Sallam bersabda, "Keberkahan dengan doa Ibrahim alaihi salam."

Ibnu Abbas melanjutkan, "Kemudian Ibrahim ingin berkunjung lagi. Dia berkata kepada keluarganya, 'Aku hendak menengok anakku.' Ibrahim datang pada saat Ismail sedang meraut anak panah di belakang Zamzam. Ibrahim berkata, 'Wahai Ismail, sesungguhnya Tuhanmu memerintahkan kepadaku agar aku membangun rumah untuk-Nya.' Ismail menjawab, 'Taatilah perintah Tuhanmu.' Ibrahim berkata, 'Dia telah memerintahkanku agar kamu membantuku.' Ismail menjawab 'Kalau begitu akan aku lakukan.' Atau sebagaimana yang dia katakan."

Ibnu Abbas berkata, "Lalu keduanya berdiri. Ibrahim membangun sementara Ismail menyodorkan batu kepadanya dan keduanya berkata, 'Ya Rabb kami, terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui'." (Al-Baqarah:127).



Sumber: diadaptasi dari DR. Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar, Shahih Qashashin Nabawi, atau Ensklopedia Kisah Shahih Sepanjang Masa, terj. Izzudin Karimi, Lc. (Pustaka Yassir, 2008), hlm. 51-70

Perlukah Fatwa MUI untuk Film Kiamat 2012


Majelis Ulama Indonesi (MUI) sampai saat ini belum membahas adanya kontroversi film 2012. Jika sudah sangat meresahkan, MUI akan meminta agar pemerintah segera menarik film tersebut.

"Kita belum bahas, apalagi keluarkan fatwa," ujar Ketua MUI Amidhan kepada wartawan di kantornya, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2009).

Menurutnya, film yang bercerita tentang kiamat itu memang sudah menjadi kontroversi para ulama. Misalnya, di Jatim dan Malang secara tegas ulama di sana meminta agar film tersebut segera ditarik dari peredaran.

"Sedangkan di Jawa Barat tidak masalah. Saya tidak ingin banyak komentar, endapkan saja," katanya.

Midhan khawatir semakin sering media masa memblow up film ini secara tidak langsung akan membuat masyarakat semakin penasaran dengan film tersebut. "Saya sudah beberapa kali ingatkan di-blow up anda menjadi marketing, mengembangkan film itu," imbuhnya.

Midhan juga mengingatkan kepada seluruh umat muslim yang meyakini adanya kiamat tetapi tidak dapat diketahui kapan waktunya agar tidak percaya begitu saja dengan cerita dalam film '2012'. "Namanya kiamat itu rahasia Allah, tidak bisa diramal apalagi jatuh pada 2012," tandasnya.

Sebelumnya MUI Kabupaten Malang telah mengharamkan film tentang kiamat tersebut. MUI Malang berpendapat film tersebut bisa menyesatkan masyarakat dan tidak layak ditonton.

Kamis, 19 November 2009

Fat Burning Nutristion. Obat Pelenyap Lemak dan Pelangsing, Modern

Click Here!

12 Hours Cure for Yeast Infection : Obat Mujarab Anti Infeksi Murah

Click Here!

Help meTo Go Sleep (Insomnia). Obat Penyembuh Insomnia Murah

Click Here!

Penyejuk hati


Ya Allah, ampunilah kami, orang tua kami, anak-anak kami, guru-guru kami, saudara-saudara seagama, sahabat-sahabat kami, orang-orang yang mencintai kami karena Engkau, orang-orang yang berbuat baik kepada kami dan bagi kaum muslimin muslimat, mukminin dan mukminat, wahai Tuhan penguasa alam semesta. Sesungguhnya Engkau Maha mendengar doa. Amin

Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memelihara wajah kami dari sujud kecuali kepada-Mu, Ya Allah peliharalah wajah kami dengan kemudahan rezeki dan jangan Engkau merendahkan kami dengan kesempitan rezeki-Mu. Maka peliharalah diri kami dari meminta-minta hajat kami kecuali kepada-Mu dengan kemurahan dan kaunia-Mu. Wahai dzat yang paling penyayang. Amin

Wahai Dzat Yang Maha Hidup, Wahai Dzat yang terus menerus mengurus makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu kami mohon pertolongan, terimalah doa kami, Wahai Tuhan Kekalian Alam. Amin

Ya Allah, peliharalah kami dari musibah yang Engkau turunkan, berikanlah kami nikmat-nikmat-Mu dan jadikanlah kami hamba-hamba yang mendapatkan kebaikan, bukan hamba-hamba yang mendapat ujian, dengan rahmat-Mu, Wahai yang paling penyayang diantara yang penyayang. Anugerahkan kepada kami kesehatan lahir dan bathin. Amin

Wahai Yang Maha Lembut, Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah tobatku. Sesungguhnya Engkau Maha Menerima tobat lahi Maha Penyayang.Amin

Ya Allah, yang melepaskan kesulitan, yang menghilangkan kesedihan, yang memenuhi permohonan orang-orang yang dalam keadaan terpaksa, Yang Maha Pengasih dan Penyayang di dunia dan akhirat. Amin

Jika Penderita Hepatitis B Hamil, Apa Yang Mest Dilakukan



Jakarta, Perempuan yang terdiagnosa hepatitis B banyak yang takut hamil karena khawatir bayinya tertular virus yang sama. Tak perlu khawatir, dengan melakukan imunisasi pasif dan aktif, bayi yang dilahirkan dari ibu hepatitis B sangat kecil tertular virus ini.

Virus hepatitis B biasanya bersarang di organ hati yang bisa menyebabkan pengerasan hati hingga kanker hati yang berujung pada kematian jika telat diobati. Masa inkubasi dari virus hepatitis B ini adalah 15 sampai 180 hari.

"Penderita hepatitis B tidak masalah jika ingin hamil yang penting rajin mengontrol diri dan janinnya," kata Dr. Unggul Budihusodo, SpPD-KGEH dari Divisi hepatologi departemen penyakit dalam FKUI/RSCM, saat dihubungi detikHealth, Rabu (18/11/2009).

Bagaimana cara hamil yang aman untuk penderita Hepatitis B?

1. Sebelum hamil lakukan kontrol untuk mengetahui dengan pasti berapa jumlah virus dan tipe virusnya apakah virus aktif atau pasif.
2. Saat usia kehamilan 6 bulan ke atas, ibu hamil diberikan obat antivirus yang harus diminum setiap hari. Ini berguna agar virus yang ditularkan kepada bayi tidak terlalu banyak sehingga lebih aman.
3. Memberikan imunisasi pasif dan imunisasi aktif pada bayi yang baru dilahirkan.

Imunisasi pasif harus diberikan sesaat setelah bayinya lahir. Imunisasi ini berisi serum antibodi (hepatitis B immune globulin atau HBIG). Harganya cukup mahal dan serum ini hanya bertahan 1 bulan saja, jadi harus didukung dengan imunisasi aktif.

Sedangkan imunisasi aktif berisi antigen sehingga nantinya tubuh membuat antibodi sendiri yang bisa bertahan lebih lama di dalam tubuh. Imunisasi aktif ini diberikan sebanyak 3 kali yaitu setelah imunisasi pasif, 3 bulan kemudian dan 6 bulan berikutnya agar bisa memberikan perlindungan yang maksimal pada bayi.

Setelah melahirkan, si ibu juga harus melakukan kontrol kembali untuk memonitor jumlah dan keadaan virus dalam tubuhnya apakah bisa diobati atau tidak. Karena ada beberapa orang yang bisa sembuh dari hepatitis B secara total. "Ini tergantung dari jumlah virus dalam tubuh, tipe virus dan faktor lainnya," kata Dr Unggul.

Jadi bagi ibu yang terdiagnosa Hepatitis B tetap bisa hamil asalkan rajin melakukan kontrol dan berkonsultasi dengan dokter serta memberikan perlindungan pada bayinya melalui obat antivirus serta imunisasi pasif dan aktif.

Hati-hati Nyamuk Kaki Gajah Senang Menyerang Pria




Jakarta, Kebanyakan orang hanya tahu filariasis atau kaki gajah sebagai penyakit yang menyerang kaki atau lengan. Tapi filariasis juga senang menyerang alat kelamin, terutama pria. Pembengkakan alat kelamin disebabkan masuknya larva mikrofilaria yang umumnya berasal dari cacing Brugia timori.

"Larva akan masuk ke pembuluh limfe (getah bening) di daerah skrotum (kulit buah zakar) dan mengakibatkan pembengkakan alat kelamin (hidrokel)," ujar Dr Rochani, seorang dokter bedah spesialis urologi dari RSCM, dalam acara temu media Iluni FK di Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta, Kamis (19/11/2009).

Menurut Rochani, kasus hidrokel ini banyak terjadi di daerah timur Indonesia. "Seperti nama cacingnya saja (B. timori), hidrokel banyak terdapat di NTT, Papua, Flores, dan daerah timur lainnya. Tapi sekarang mulai banyak juga di Bekasi," tutur Rochani.

Menurut WHO, ciri-ciri skrotum (kulit buah zakar) membengkak adalah testisnya tidak teraba dan alat kelaminnya bisa tembus cahaya karena adanya tumpukan kelenjar getah bening pada kemaluannya.

Seorang pria yang sudah mengalami hidrokel akan mengalami gangguan beraktivitas terutama dalam berhubungan seksual. Tapi tak usah khawatir, hidrokel bisa diatasi dengan operasi.

"Setelah operasi, alat kemaluannya bisa normal lagi dalam waktu 6 bulan. Pria itu juga masih bisa punya anak karena selama mengalami hidrokel, proses spermatogenesisnya tidak terganggu," jelas Rochani.

Prinsip dari operasi hidrokel adalah mengubah aliran pembuluh limfe lewat testis dan mengeluarkan cairan limfe yang menumpuk di dalam skrotum. Seminggu setelah operasi, pasien bisa beraktivitas lagi dan dalam waktu 6 bulan alat kelaminnya akan kembali seperti semula.

"Tapi jika testisnya sudah rusak, maka proses spermatogenesisnya akan terganggu dan kemungkinan punya anak jadi susah. Itu bisa terjadi kalau hidrokel tidak diobati selama 10 tahun," kata Rochani.

Untuk itu, Rochani menganjurkan agar pengobatan terus dilakukan secara berkesinambungan jika seseorang sudah ketahuan terinfeksi mikrofilaria. "Semakin cepat ketahuan semakin baik karena hidrokel ini terjadi perlahan selama bertahun-tahun," katanya.

Pengobatan setahun sekali dengan obat Diethyl Carbamazin (DEC) dan Albendazol selama 5 tahun bisa membunuh cacing dan larva mikrofilaria secara total.

Menurut ahli parasitologi, Prof Saleha Sungkar, cacing filaria sebenarnya bisa mati sendiri setelah 6-10 tahun. Tapi siapa yang mau menunggu selama itu hingga alat kelaminnya bengkak?

Jabal Rahmah dipadati jamaah haji


.

Persiapan di Armina




7 Hari lagi, jamaah haji akan melakukan wukuf di Padang Arafah. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi terus melakukan pesiapan di sekitar Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina), Kamis

Ust. AJ. : Menyikapi Film dan Ramalan Kiamat 2012




Kiamat dalam Islam adalah salah satu rukun iman yang harus kita yakini dan harus kita imani. Dan ini adalah perkara gaib, yang tidak ada satupun makhluk yang ada di bumi maupun di langit yang mengetahui kapan akan terjadinya KIAMAT. Lihat QS. Al An'am 59 & 73. Kalau saya melihat film Kiamat 2012 adalah tontonan yang sangat menarik dan menghibur.

Kita sebagai umat Islam janganlah melihat film tersebut sebagai penyesatan, tapi lihatlah bahwa hal tersebut untuk mempertebal iman kita. Subhanallah.. begitu dahsyatnya kejadian kiamat itu yang pasti nanti akan terjadi. Dalam film tersebut hanya sebatas huru hara yang ada di bumi saja, bagaimana kalau terjadi huru haranya langitpun ikutan??? Subhanallah...

Makanya saudara-saudaraku marilah dari sekarang kita masih ada didalam jasad kita, bertaubatlah kepada Allah, niscaya Allah akan menurunkan keberkahan dari langit dan bumi. Maha benar Allah & Rasul Nya dengan segala Firman & Sabda Nya.

Rabu, 18 November 2009

Dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K) Dokter anak yang bertangan dingin



Saya mengaguminya dan sangat menghormati sosok DR. Zakiudin Munasir. Dia selalu ramah dan sedia kala melayani semua pasien tanpa memperdulikan waktu dan tempat. Pada saat darurat, ketika Anakku yang pertama sakit panas tinggi dan saya curiga dia mengidap atau terkena Demam Berdarah yang sangat menakutkan itu, saya langsung datang jam 5 pagi tanpa perjanjian saya ketok pintu rumahnya dan dengan Senyum ramah dia melayani dengan baik.

Sampai anaku lahir yang ke -tiga, semua menjadi " Zakiudinist..." maksudnya kalu sakit meraka tidak akan sembu kalo belum bertemu dengan DR. Zakiudin, walau pun terbilang agak mahal tapi itu relatif tapi beliau kadang cukup mengerti, kalau saya bawa dua anak, kadang biayanya tetap satu orang. Bahkan ketika kami ada pesta dirumah yang bersangkutan dengan ditengah kesibukan yang tinggi beliau menyempatkan untuk datang... Wah,,, Betul..betul..Dokter yang penuh kharisma.

Kejadian Aneh

Waktu itu kami baru pindah rumah baru dan letaknya tidak jauh dari tempat Dr. Zaki parktek (kebetulan), anak ku yang kedua pada jam 5 pagi terbangun dengan berteriak keras sekali sambil memegang "titit" nya yang berdarah-darah. Kontan aku terbangun dan menghampirinya " Subhanallah" Anak ku yang kedua ; "tititnya" berdarah dan seperti telah di sunat. Kontan aku bawa kepada Dr. Zaki, ketika itu pasien cukup banyak, tapi dengan bijak Dr.Zaki mempersilahkan kami untuk segera masuk. Dia hanya tanya : Anak Bapak belum Bapak Sunatkan kan?? Aku jawab belum dok dan mungkin tahun depan, jawabku sekenanya : Dia hanya berucap : Bismillahi rahmaanir Rohiim, sambil mengembalikan "titit" anaku kepada keaadan semula; Alhamdulilah seketika itu Anaku yangbaru berusia 5 tahun itu merasa nyaman. dan kami pun pulang tanpa dipungut biaya.

Ilmunya di bidang alergi imunologi anak tentu tidak diragukan. Namun ia memiliki keahlian lain, yaitu wayang.

Dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K), bukanlah merupakan nama yang asing di bidang pediatrik, khususnya alergi imunologi. Saat ini, Zakiudin juga menjabat Ketua Divisi Alergi Imunologi, Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM. Lalu, kenapa ia tertarik mendalami masalah alergi-imunologi? "Ilmu ini misterius," ujarnya suatu siang di bagian anak FKUI/RSCM. Menurut pria kelahiran Mojokerto 14 Agustus 1953 ini, masih banyak hal yang belum terungkap mengenai alergi-imunologi. Untungnya, katanya, pemahaman masyarakat sudah semakin baik tentang masalah ini. Makin banyak masyarakat yang aware untuk lebih memperhatikan kejadian alergi pada keluarga, terutama pada anak-anak.

Sayangnya, katanya lagi, kontras dengan pemahaman masyarakat yang semakin baik, lagi-lagi negeri ini masih minim ahli alergi-imunologi. Seluruh Indonesia, untuk alergi-imunologi anak, hanya ada 29 ahli. Itu pun, tentu saja hanya terkonsentrasi di kota-kota tertentu. Zaki, sapaan akrab pria ini, mengatakan, untuk mengangkat staff di lingkungan kerjanya pun tidak lagi mudah. Selain calonnya harus qualified, dana yang tersedia juga sangat minim. "Banyak di antara staff bukan pengawai negeri sipil hingga harus kita bayar sendiri," ujarnya.

Masalah lain, ujarnya, fasilitas di Indonesia yang masih sangat kurang, terutama untuk laboratorium. Zaki hanya berharap, paling tidak, Indonesia memiliki fasilitas dan pelayanan seperti yang dimiliki negara tetangga seperti Malaysia atau Singapura. "Dari sisi sumberdaya manusia, bangsa ini tidak kalah." ujarnya.

Zaki lulus dari FKUI tahun 1976, kemudian memperoleh gelar spesialis anak tahun 1986. Tak puas menuntut ilmu di negeri sendiri, ia melanjutkan ke Groningen, Belanda tahun 1989 hingga 1990, lalu John Hopkins University tahun 1994 mendalami masalah AIDS. Tahun 1993 ia ke Singapura mempelajari masalah reumatologi dan Genewa, tahun 2000.

Anak Desa Yang Urung Jadi Ahli Tanaman

Ketika remaja, Zaki tidak pernah berfikir dirinya akan menjadi ahli medis seperti sekarang ini. Masa kecil yang ia habiskan di daerah pedesaan membuatnya ingin menjadi seorang ahli tanaman. Maka, selepas SMA ia pun mendaftar ke Institut Pertanian Bogor. Namun, ia pun diterima di Fakultas Kedokteran UI. Sang ibunda, menyarankan untuk melanjutkan ke sekolah kedokteran. Jadilah ia menuntut ilmu di Salemba, bukan di Pajajaran Bogor. Jika saja, saat itu ia tidak menuruti nasihat bunda, mungkin Zaki dikenal bukan sebagai ahli alergi anak.

Zaki mengatakan, ia memang tumbuh di lingkungan keluarga besar yang sangat menanamkan nilai religius. Meski keluarganya memiliki 14 anak, baik ia dan saudara-saudaranya bukanlah tergolong anak 'yang sulit diurus'. Kedua orang tuanya, sama sekali tidak pernah menggunakan kekerasan dalam mendidik anak, namun lebih pada memberikan teladan. "Kami diajarkan yang lebih tua harus memberi contoh pada yang lebih muda. Seperti estafet," ujar anak keempat dalam keluarga ini.

Ayah Zaki adalah seorang pensiunan militer yang lalu menjadi anggota parlemen. Karena tugas, ayahnya kerap harus berada di Jakarta atau kota-kota lain. Keluarga lebih memilih untuk menetap di Jawa Timur. Tentu saja, berpindah-pindah dengan 14 anak bukanlah hal mudah. Selain itu, ada peternakan sapi perah yang harus diurus di Jawa Timur. Ada sekitar 50 sapi dan ibunda Zaki yang mengelola semuanya. "Jadi ibu saya selain mengurus 14 anak, juga mengurus peternakan," kata dia menggambarkan bagaimana peran ibunya dulu.

Dengan lingkungan pedesaan seperti itu, Zaki kecil sangat menikmati hari-harinya, meski ia katakan semuanya berjalan seperti biasa. "Pagi sekolah, sore ngaji," ujarnya. Di hari-hari libur, ia kerap membantu pegawai ibunya menempel label pada susu hasil perahan. Ia juga merasa tidak kekurangan kasih sayang dari keluarga, karena selain ada ibunda, nenek buyutnya tinggal bersamanya.
Pengagum Kresna yang Masih Ingin Jelajahi Dunia

Sang ayah yang sering bepergian ke daerah-daerah di dalam maupun luar negeri, ketika pulang, selalu membawa 'oleh-oleh' yang membuat Zaki takjub. Ayahnya selalu bercerita bagaimana menariknya tempat-tempat di luar daerahnya. Sambil mendengarkan cerita ayahnya, Zaki kecil bertekad, bahwa ia suatu saat harus mengenal 'dunia luar' tersebut.

Tuhan ternyata mengabulkan keinginannya. Ketika ia sudah menjadi seorang dokter, satu per satu tempat di seluruh dunia ia singgahi. Berkunjung ke negara-negara lain, yang selalu ia jelajahi adalah daerah-daerah pedesaan dan tempat-tempat yang terkenal dengan keindahan alamnya. Zaki pun rajin mengumpulkan dokumentasi foto-foto tempat yang ia datangi. Puluhan folder menyimpan kenangan akan tempat-tempat tersebut. "Saya paling senang dengan suasana pedesaan Inggris." ujarnya.

Di Indonesia, Zaki memilih Yogyakarta sebagai tempat favorit. Budaya membuat Zaki jatuh hati pada kota gudeg ini. Dan inilah satu hal yang menjadikan Zakiudin Munasir seorang yang unik. Tanyakan soal budaya Jawa, terutama wayang padanya. Dengan senang hati ia akan meladeni obrolan tentang hobi yang menemaninya sejak kecil ini. "Saya paling suka tokoh Kresna, karena bijaksana dan cerdik. Selain itu, Kresna merupakan titisan Wisnu dan dipercaya menjaga kelestarian alam," ujarnya.

Di rumahnya, ia menyimpan koleksi berbagai wayang dan peralatan mendalang. Buku-buku mengenai pewayangan pun turut menghiasi koleksi perpustakaannya. Bahkan, dulu ketika bertugas sebagai dokter Inpres di Kalimantan, ia bersama pegawai sebuah perusahaan membentuk kelompok wayang orang yang sering berpentas ketika ada acara-acara besar.

Sayang, karena kesibukannya kini ia tidak bisa sesuka hati menggunakan seluruh waktu untuk mencurahkan hobinya. "Apalagi wayang itu merupakan hobi yang memerlukan waktu panjang," ujarnya. Namun, sesibuk apapun Zaki berusaha menyempatkan diri untuk menonton acara kegemarannya. Salah satunya jika ada pementasan wayang malam 1 Sura di Istora, atau paling tidak, acara wayang di televisi. Saat hari raya lebaran, Zaki selalu 'menanggap' wayang di kampung halamannya juga ketika acara pernikahan putri tertuanya.

Ada alasan lain Zaki selalu menyempatkan diri untuk hobi seninya. Dengan melakukan hobi atau kesenangan tertentu, seseorang bisa terhindar dari stres dan rutinitas yang membosankan. Selain itu, Zaki mengatakan, seni dapat melatih kemamuan otak kanan, yang berperan pada kreativitas. "Ketika hanya otak kiri yang dipacu, maka seseorang akan cenderung kaku," ujarnya. Karena hal itu pulalah , sejak anak-anaknya masih kecil, Zaki sudah mengenalkan berbagai bentuk kesenian pada 3 putrinya, Dinastry Pramadita, Dwinanda Aidina Fitriani, dan Danar Tri Kusuma. "Saya berusaha membangun suasana seni di rumah," ujarnya. "Di rumah, saya sering menyetel gamelan atau klenengan. Jika ada film mahabarata, saya ceritakan hingga mereka senang dengan kisah tersebut juga saya belikan komiknya untuk mereka." Terbukti, semua putrinya menggemari aktivitas seni, seperti menari Bali, Saman, atau bermain organ.

Kini, anak pertama dan kedua Zaki mengikuti jejak orang tuanya menjadi seorang dokter. Putri pertama yang juga bersuamikan dokter, kini tengah mendalami pendidikan spesialis kedokteran olahraga di FKUI. Sedangkan yang terakhir, tengah menempuh pendidikan psikologi di UI. Mengurai resep dalam mendidik anak, Zaki mengatakan, seperti orang tuanya dulu, ia dan istri, Dr. Sulastri, MARS hanya memberi contoh. "Ketika anak-anak melihat orang tuanya bekerja keras, mereka juga otomatis akan bekerja keras," katanya.

Pentingnya Menghitung Gerakan Janin



Jakarta, Ibu hamil seringkali merasakan adanya gerakan pada janin yang dikandungnya. Biasanya ibu menghitung berapa jumlah gerakan janin untuk membantu memantau perkembangannya. Karena salah satu indikator janin sehat berdasarkan gerakannya di dalam kandungan.

Saat memasuki usia kehamilan 16 sampai 20 minggu, sebagian besar ibu hamil bisa merasakan gerakan bayi yang dikandungannya. Tapi gerakan ini bervariasi frekuensi dan kekuatannya, itu semua tergantung dari seberapa besar kematangan si bayi.

Seperti dikutip dari Babycenter, Rabu (18/11/2009), secara umum sebagian besar janin akan lebih aktif bergerak pada malam hari yang dimulai pada usia trimester kedua. Atau bisa juga janin bergerak satu jam setelah ibunya makan karena mengalami kenaikan kadar glukosa dalam darah ibu.

Gerakan janin adalah salah satu indikator kesehatan janin. Meskipun setiap janin memiliki jumlah gerakan yang berbeda, tapi rata-rata janin bergerak 4-6 kali dalam waktu 1 jam. Janin yang dikandung juga terkadang membutuhkan waktu untuk beristirahat sebelum beraktivitas kembali. Biasanya setiap ibu bisa menemukan pola tersendiri dalam gerakan bayinya.

Bila ibu hamil mencoba membandingkan dengan ibu hamil lainnya, maka tak perlu khawatir jika jumlah gerakannya berbeda. Karena tiap janin memiliki pola aktivitas tersendiri, selama janin bergerak seperti biasanya maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Gerakan janin yang kurang atau mengalami perubahan pola mungkin saja sebuah sinyal, untuk itu sebaiknya ibu memeriksa kondisi bayi dan mengkonsultasikannya dengan dokter. Karena itu penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan pola gerakan dari janinnya.

Setelah memasuki trimester ketiga, biasanya beberapa dokter menyarankan ibu hamil agar lebih meluangkan waktunya setiap hari untuk menghitung berapa jumlah gerakan janinnya. Sebaiknya sisihkan waktu yang sama setiap harinya untuk melakukan perhitungan, setelah makan dan saat tubuh merasa rileks adalah salah satu waktu yang paling baik. Lalu hitunglah berapa kali ibu merasakan gerakan bayi dalam satu jam.

Saat kehamilan sudah semakin membesar, biasanya yang dirasakan oleh ibu hanyalah tendangan atau pukulan dari siku bayi. Karena bayi sudah sulit untuk berputar. Jika bayi tidak bergerak sebanyak biasanya, membutuhkan waktu lebih lama untuk bergerak atau tidak bergerak sama sekali maka sebaiknya segera hubungi dokter untuk memeriksa kondisi janin.

Godaan Sholat Khusuk : Tanya Jawab dengan Ust. AJ



Asalamuailakum : Ust yang dirahmati Allah, mau tanya bila kita dalam puncak ke khusuk an Sholat Malam dan berdoa, kadang kita merasa ada yang mengamati kita dari belakang pada saat itu saya agak takut dan dalam hati hanya mengatakan Aku berlindung kepada Allah". Apakah Ust pernah mengalaminya dan bagaimana cara menyikapinya???.

Jawab : Ust. AJ

Alaiikum salam, Mohon maaf baru bisa balas. Memang begitulah cara-cara syaitan untuk menggoda manusia dan membuyarkan konsentrasi kita, yang sedang khusuk beribadah kepada Allah dan saya dulu pernah mengalaminya seperti itu. Tapi kita harus yakin bahwa syaitan akan sulit pada akhirnya untuk membuyarkan konsentrasi kita. Ada suatu kisah tetntang seseorang yang sedang beribadah kepada Allah di dalam sebuah mesjid tapi- tiba-tiba syaitanlari tunggang langgang karena ada alim ulama yang sedang tidur didalam Mesjid. Artinya ; adalah Syaitan akan takut menggoda orang yang taat dalam beribadah yang memiliki /disertai ilmu yang tinggi walaupun orang itu tertidur.

Etika Da’i (Ustadz Muhammad arifin ilham)



Tidak ada kerja yang paling mulia di muka bumi ini selain kerja kepada Allah yaitu da’wah (QS 41: 34), dan kerja ini bukan profesi tapi kerja setiap pribadi mu’min, bisa dengan lisan, tulisan, harta, jabatan, seni, atau potensi apa pun yang Allah karuniakan kepada mu’min itu. Semua akan menjadi alat da’wah. Amal mulia ini membutuhkan kriteria mulia pula :

Pertama, Ikhlas ; (QS 98:5) sehingga perjalanan da’wah ini bertabur berkah (QS 37;99) diantaranya banyak manusia hijrah melalui da’wahnya. Sekali pun demikian tidak membuat dia “geer”, justru membuat dia semakin bersyukur.

Kedua, Teladan, inilah power da’wah sebenarnya. Apa yang ada dihatinya, itulah yang dia ucapkan, apa yang diucapkan itulah yang diamalkan karena dia tahu besarlah kemurkaan Allah kepada mereka yang tidak konsekwen (QS 61:3). Bukan hanya bisa memberi contoh tapi dirinya pun menjadi contoh bagi ummatnya.

Ketiga, ‘Aabid, ahli ibadah sebaik-baik juru da’wah adalah Rasulullah. Beliau tidak pernah putus berdzikir (QS 33: 41-44), tahajjud (QS 17: 79), berjama’ah dimasjid (QS 9:18), menjaga wudhu, puasa sunnah, dan sebagainya. Kekhusyuan dan kesenangan ibadah membuat hati bersih, pikiran jernih, bicara pun menjadi hikmah, akhlak pun mulia.

Keempat, Istiqomah dan Tsiqqoh (QS 41:30), komitmen dan konsisten, tidak ragu, tidak rapuh, tidak minder, apalagi riya, tidak mudah tergoda, tidak memilah milih tempat atau siapa yang mengundang dan sungguh aib besar mereka yang menentukan tarif da’wahnya. Mereka yang dicintai akan dihargai, tapi mereka yang minta dihargai tidak akan dicintai oleh ummat.

Kelima, Cinta kepada ummatnya luar biasa, memang keluarganya menjadi perhatian pertama, tetapi ummat baginya adalah yang utama. Dia persiapkan keluarganya untuk menjadi keluarga dan generasi da’wah. Perhatian dan do’anya kepada ummat menjadi nafasnya (QS 9:128). Kalau pun dia berdo’a untuk dirinya juga efeknya untuk ummat, “Ya Allah terimalah aku sebagai hamba-Mu dan jadikanlah hamba sebagai alat-Mu yang membuat banyak manusia mendekat kepada-Mu”. Ingat kecaman Rasulullah, da’i yang berdo’a hanya untuk dirinya, sungguh ia diam-diam telah mengkhianati ummatnya. Tidak heran perhatian dan do’a da’i itu hanya untuk ummatnya. Saudara-saudaranya di Palestina, Afganistan, Iraq, Khasmir, dan seterusnya, do’anya pun diakhiri dengan “waj ‘alna minhum” jadikan kami barisan mereka para mujahidin.

Keenam, Tidak merasa paling suci (QS 53: 32), sibuknya asyik memperbaiki diri dan paling cepat koreksi diri kalau belum berhasil memperbaiki ummatnya. Ingat “sebiadab-biadab manusia selama dia hidup masih ada peluang hidayah Allah, demikian sebaliknya, sealim-alim manusia selama dia hidup ada peluang kufur”. Inilah membuat dia semakin berselera berda’wah.

Ketujuh, Paham fiqih da’wah, ada tabligh, ta’lim, tarbiyah, dia tahu setiap tempat ada perkataan dan dia pun berbahasa sesuai dengan kemampuan ummatnya (QS 14:4) bukan hanya menyampaikan tetapi yang penting sampai. “Think globally but act locally” berfikir global tetapi bersikap local, itulah pribadi yang rendah hati. Inilah da’wah global di desa dunia ini.

Kedelapan, Terus semangat belajar sebagaimana semangatnya mengajar (QS 3: 79). Semakin dia ingin da’wahnya berhasil maka semakin semangat belajarnya. Tidak ada cara yang paling jitu menghilangkan keangkuhan diri dan kebodohan selain duduk mengaji lagi. Belajar pada seniornya, sayang pada sesama juru da’wah, menghormati perbedaan mana yang kontroversi dan mana yang variasi. Mengutamakan da’wah, ukhuwah, dan silaturrahim. Inilah generasi robbani yang dirindukan negeri tercinta ini.

Rumah Ustaz Yusuf Mansyur Disatroni Maling, Rp500 Juta Raib


Maling menyatroni kediaman Ustaz Yusuf Mansyur, di Jalan Thamrin RT 01/05, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Akibatnya, uang tunai senilai Rp500 juta raib.

Saat kejadian, rumah ustaz kondang itu kosong dan hanya dijaga oleh seorang pegawai, sementara Yusuf tengah pergi ke luar kota.

"Kerugian diperkirakan Rp500 juta dan saat ini sedang diselidiki," kata Kapolsek Cipondoh AKP Sukarna, Rabu (18/11/2009).

Menurut Sukarna, ada indikasi pelaku adalah orang dalam karena tidak ditemukan kerusakan. "Tidak ada kerusakan apapun. Biasanya modus yang dilakukan maling adalah mencongkel, tapi ini tidak ada," bebernya.

Nominal kerugian yang diderita Yusuf bisa membengkak. Pasalnya, selain uang tunai Rp500 juta, sejumlah perhiasan dan ponsel ikut digondol rampok.

Hingga kini, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan Polsek Cipondoh dan pihak kepolisian masih menunggu ustaz Yusuf kembali ke Jakarta.

Diketahui, maling beraksi di rumah Ustaz Yusuf Selasa, sekira pukul 02.00 WIB. Saat maling beraksi, Yusuf dan keluarga sedang di Bali untuk ceramah. Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang, ini bertolak ke Pulau Dewata sejak Sabtu, 14 November. (ang)

Bolehkah Ibu Hamil Minum Air Dingin??


Ada mitos orang hamil tidak boleh minum air dingin karena bisa bikin anak yang dikandungnya besar. Apa benar ibu hamil tidak boleh minum air dingin? Berikut penjelasannya.

Saat hamil terkadang perempuan ingin minum air dingin, apalagi jika cuaca sedang terik. Tapi banyak juga yang takut minum air dingin karena khawatir bakal sulit saat melahirkan nanti. Padahal tidak demikian. Bayi yang besar saat dilahirkan bukan karena kebanyakan minum air dingin tapi lebih pada si ibu yang mempunyai turunan penyakit kencing manis (diabetes).

Ibu hamil boleh saja mengonsumsi air dingin, tapi porsinya jangan terlalu banyak karena untuk ibu hamil lebih baik mengonsumsi air putih biasa dengan jumlah yang cukup agar tidak terjadi dehidrasi. Saat manusia mengonsumsi air dingin, maka tubuh harus membakar kalori atau lemak untuk meningkatkan temperatur dari minuman dingin tersebut.

Jadi kalau ibu hamil sering minum air dingin tubuhnya akan bekerja keras dan mengurangi kalori ditubuhnya karena air dingin yang masuk ke dalam tubuh harus disesuaikan dengan suhu tubuh itu sendiri. Tapi bukan berarti air dingin akan membuat si bayi besar. Karena air dingin yang dikonsumsi ibu hamil tetap akan dikeluarkan kembali melalui urine.

Satu hal yang pasti jangan mengonsumsi air dingin setelah makan, karena bisa memperlambat pencernaan dan menyerap makanan padat lebih lama. Untuk itu, sebaiknya ibu hamil minum air hangat saja setelah makan.

Seperti dikutip dari Childbirth, Jumat (13/11/2009) bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes sangat berisiko lahir dengan tubuh yang besar sehingga menyulitkan ibu dalam melahirkannya. Ini terjadi karena saat kadar gula dalam darah ibu bertambah, maka secara otomatis bayi pun akan mendapatkan tambahan kadar gula. Kelebihan gula ini akan membuat bayi lahir dengan bobot yang besar.

Karena bayi mendapatkan asupan gula tambahan, maka secara otomatis pankreas bayi juga akan membuat insulin tambahan. Sehingga saat lahir nanti sulit bagi bayi untuk menghentikan insulin yang berlebihan tersebut.

Penting bagi ibu hamil untuk selalu mengontrol kadar gula darahnya selama hamil dan setelah bayi dilahirkan juga harus dipastikan kadar gula darah bayi stabil tidak terlalu rendah atau tinggi.

Jika memang memiliki riwayat atau turunan penyakit diabetes, maka sebaiknya mengatur pola makan agar tidak meningkatkan kadar gula dalam darah dan menghindari bayi lahir dengan bobot tubuh yang besar.

Bagi ibu hamil tidak ada masalah untuk mengonsumsi air dingin, asalkan tidak terlalu berlebihan dan jangan minum air dingin setelah makan.

Alquran : Menyebutkan mengenai Proses Embriyo menjelang Lahir ke dunia



In the Holy Quran, God speaks about the stages of man’s embryonic development:


“We created man from an extract of clay. Then We made him as a drop in a place of settlement, firmly fixed. Then We made the drop into an alaqah (leech, suspended thing, and blood clot), then We made the alaqah into a mudghah (chewed substance)…” (Quran 23:12-14)

Literally, the Arabic word alaqah has three meanings: (1) leech, (2) suspended thing, and (3) blood clot.

In comparing a leech to an embryo in the alaqah stage, we find similarity between the two[1] as we can see in figure 1. Also, the embryo at this stage obtains nourishment from the blood of the mother, similar to the leech, which feeds on the blood of others.[2]

The second meaning of the word alaqah is “suspended thing.” This is what we can see in figures 2 and 3, the suspension of the embryo, during the alaqah stage, in the womb of the mother.

Figure 2: We can see in this diagram the suspension of an embryo during the alaqah stage in the womb (uterus) of the mother. (The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 66.)

The third meaning of the word alaqah is “blood clot.” We find that the external appearance of the embryo and its sacs during the alaqah stage is similar to that of a blood clot. This is due to the presence of relatively large amounts of blood present in the embryo during this stage[3] (see figure 4). Also during this stage, the blood in the embryo does not circulate until the end of the third week.[4] Thus, the embryo at this stage is like a clot of blood.


So the three meanings of the word alaqah correspond accurately to the descriptions of the embryo at the alaqah stage.

The next stage mentioned in the verse is the mudghah stage. The Arabic word mudghah means “chewed substance.” If one were to take a piece of gum and chew it in his or her mouth and then compare it with an embryo at the mudghah stage, we would conclude that the embryo at the mudghah stage acquires the appearance of a chewed substance. This is because of the somites at the back of the embryo that “somewhat resemble teethmarks in a chewed substance.”[5] (see figures 5 and 6).

How could Muhammad, may the mercy and blessings of God be upon him, have possibly known all this 1400 years ago, when scientists have only recently discovered this using advanced equipment and powerful microscopes which did not exist at that time? Hamm and Leeuwenhoek were the first scientists to observe human sperm cells (spermatozoa) using an improved microscope in 1677 (more than 1000 years after Muhammad). They mistakenly thought that the sperm cell contained a miniature preformed human being that grew when it was deposited in the female genital tract.[6]

Professor Emeritus Keith L. Moore[7] is one of the world’s most prominent scientists in the fields of anatomy and embryology and is the author of the book entitled The Developing Human, which has been translated into eight languages. This book is a scientific reference work and was chosen by a special committee in the United States as the best book authored by one person. Dr. Keith Moore is Professor Emeritus of Anatomy and Cell Biology at the University of Toronto, Toronto, Canada. There, he was Associate Dean of Basic Sciences at the Faculty of Medicine and for 8 years was the Chairman of the Department of Anatomy. In 1984, he received the most distinguished award presented in the field of anatomy in Canada, the J.C.B. Grant Award from the Canadian Association of Anatomists. He has directed many international associations, such as the Canadian and American Association of Anatomists and the Council of the Union of Biological Sciences.

In 1981, during the Seventh Medical Conference in Dammam, Saudi Arabia, Professor Moore said: “It has been a great pleasure for me to help clarify statements in the Quran about human development. It is clear to me that these statements must have come to Muhammad from God, because almost all of this knowledge was not discovered until many centuries later. This proves to me that Muhammad must have been a messenger of God.”[8] (To view the RealPlayer video of this comment click here).

Consequently, Professor Moore was asked the following question: “Does this mean that you believe that the Quran is the word of God?” He replied: “I find no difficulty in accepting this.”[9]

During one conference, Professor Moore stated: “....Because the staging of human embryos is complex, owing to the continuous process of change during development, it is proposed that a new system of classification could be developed using the terms mentioned in the Quran and Sunnah (what Muhammad, may the mercy and blessings of God be upon him, said, did, or approved of). The proposed system is simple, comprehensive, and conforms with present embryological knowledge. The intensive studies of the Quran and hadeeth (reliably transmitted reports by the Prophet Muhammad’s companions of what he said, did, or approved of) in the last four years have revealed a system for classifying human embryos that is amazing since it was recorded in the seventh century A.D. Although Aristotle, the founder of the science of embryology, realized that chick embryos developed in stages from his studies of hen’s eggs in the fourth century B.C., he did not give any details about these stages. As far as it is known from the history of embryology, little was known about the staging and classification of human embryos until the twentieth century. For this reason, the descriptions of the human embryo in the Quran cannot be based on scientific knowledge in the seventh century. The only reasonable conclusion is: these descriptions were revealed to Muhammad from God. He could not have known such details because he was an illiterate man with absolutely no scientific training