Selasa, 12 Januari 2010

Musibah/Kemalangan Bisa datang pada siapa saja (Belajar dari kasus Antasari KPK)



Mata terdakwa kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Antasari Azhar, berkaca-kaca saat menceritakan teror yang dialaminya. Antasari bertanya-tanya siapa yang berbuat jahat dan menjatuhkannya dari kursi KPK.

"Setelah almarhum meninggal, saya masih menerima tindakan fisik dan teror," kata Antasari yang langsung menundukkan kepala dan terdiam beberapa saat.

Hal ini disampaikan dia di hadapan majelis hakim yang diketuai Herry Swantoro di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa (12/1/2010).

Pengacara Antasari, Juniver Girsang, lalu meminta kliennya tenang.

Setelah bisa menguasai diri, Antasari mengusap ujung matanya dan melanjutkan ceritanya. "Maaf majelis hakim," ujar Antasari.

"Dengan masih adanya tindakan fisik itu sampai hari ini, saya tiap malam berdoa di tahanan, ya Allah tunjukanlah siapa sebetulnya yang melakukan semua ini. Siapa yang melengserkan saya sebagai Ketua KPK," lanjut Antasari.

Antasari kemudian menceritakan istrinya, Ida Laksmiwati, mendapatkan teror yang isinya meminta agar Antasari tidak memberantas korupsi. Teror itu diterima Ida sekitar April 2009.

Saat keluar dari Supermarket Giant, kata Antasari, Ida dihampiri orang yang mengendarai sepeda motor.

"Ibu istri ketua KPK kan? Katakan kepada bapak, KPK itu, adalah saya tidak sanggup menyebutkan di sini, karena itu kotoran manusia," ujar Antasari seraya menirukan ucapan sang pengancam itu.

Selain itu, Antasari mengaku mobil yang ditumpanginya tiba-tiba dipepet dari depan dan dari belakang ketika tengah dalam perjalanan ke Jakarta Utara sekitar April 2009. Mobil Antasari mengalami kerusakan.

"Saya ke kantor, ada laporan dari satpam adanya hal-hal yang tidak baik berupa kemenyan dan lain-lain. Maka, saya terus berdoa tunjukkanlah siapa yang melakukan ini dan untuk apa melakukannya," kata Antasari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Klik Comment untuk komentar dan pertanyaan Anda. TERIMAKASIH.