Kamis, 12 November 2009

Ust. UJE berkunjung ke Hongkong




Pendakwah yang terkenal sebagai dai yang fasih membaca Al Qur’an inui memang sangat banyak penggemarnya. Selain sisi keagamaannya, perjalanan hidupnya pun penuh lika-liku yang patut dijadikan teladan, untuk segera hijrah kepada Alloh SWT.

Berkaitan dengan tema keluarga sakinah mawadah warrohmah yangsaat ini di angkat oleh Iqro, atas kerja sama dari Majelis Taklim Yuenlong, kami mendapatkan ijin untuk wawancara dengan Ustad yang lahir di Jakarta 12/04/1973 silam ini dengan leluasa.

Tidak ada satupun perjalanan yang berjalan mulus tanpa tantangan. Keluarga sakinah bukan berarti keluarga yang tidak pernah mengalami konflik atau tidak punya masalah. Namun, keluarga yang mampu menghadapi masalah dan menyelesaikannya dengan baik. Begitu yang diungkapkan Ustad Jefrry. Mau tahu lebih lanjut? Ini hasil wawancara kami;

IQ : Dengan kesibukan yang berjibun (banyak), Uj masih menyempatkan dirimendatangi kami, apa yg manarik buat Uj? Apa yang menarik buat UJ? Dan adakah alasan khusus yang membuat UJ merasa terpanggil untuk mengisi tauziah disini?
UJ : (Sambil tersenyum), Salah satunya ya ingin berlibur/refresing. Kalau tentang dakwah nggak perlu ditanya lagi khan… Terus terang melihat Hong Kong ini, saya bisa merenung. Saya bisa bandingkan, antara pemerintaha Hong Kong dan pemerintah kita. Indonesia sebenarnya tidak kalah kaya dengan Hong Kong. Singapura saja membeli gas dari kita. Sumberdaya alam kita sangat melimpah. Namun karena kekurang seriusan pemerintah dalam mengelolanya, membuat banyak penduduknya yang harus mengais nafkah di negri orang.
Pemerintah Hong Kong yg tidak mengenal sahadat, namun cara hidup mereka sangat islami. Kebersihan dan tata tertibnya perlu dicontoh. Tidak membedakan antara si miskin dan si kaya. Adil. Yang salah di kata salah, yg benar di kata benar. Tidak seperti Negara kita. Seperti yg di ajarkan Rasul Saw kan? Walaupun Fatimah Bt Mohammad, kalau dia salah ya kena marah. Aturannya sangat tegas. Siapa yg salah dia harus di hukum.

IQ : Setelah melihat kondisi teman-teman di sini, sebagai publik figure apa masukan UJ untuk kami?
UJ : Saya usulkan, semua organisasi bersatu, membuat even akbar. Di sebuah tempat yg luas. Kita akan besholawat bersama, berdoa bersama, menangis bersama. Kita tunjukkan pada masyarakat HK, betapa indahnya islam. Semoga dengan itu ada yang terketuk hatinya. Mungkin saya harus belajar bahasa mandarin/kantonis,,, (tertawa)

IQ : Adakah program khusus/ program rutin yg UJ rencanakan buat kami?
UJ : Kami punya rencana untuk membuat acara rutin. Dua bulan atau tiga bulan sekali. Untuk mengirim anggota UJE center kemari. Tentunya tidak harus saya yg ke sini.

IQ :Jadi tidak harus di undang ya?
UJ : Begitulah. Sebenarnya bukan masalah undangannya. Cuma kalau ada undangan, kami bisa mengatur jadwal. Soalnya yg harus saya layani orang banyak. Kadang-kadang untuk keluarga saja saya harus bikin jadwal. Tentunya yang mengundang yang lebih kami utamakan.

IQ : Akhir-akhir ini banyak terjadi perceraian, dari kalangan BMI, setelah merekla pulang ke tanah air. Menurut UJ apa pemicunya?
UJ : Perlu sebuah lembaga konsultan pernikahan nampaknya. Agar teman-teman tahu apa hak dan kewajiban seorang suami atau istri.
Istri merantau dibolehkan. Namun kita juga harus melihat latar belakangnya. Apakah karena darurot? Atau karena kebutuhan. Misalnya, kalau istri tidak membantu mencari nafkah, suami keteteran. Karena harus membiayai anak yang sekian, sedang penghasilan suami kurang. Jangan sampai menimbulkan fitnah bagi suami. Kita membicarakan suami, karena laki-laki lebih rentan dan dia yang di tinggalkan. Lagi pula perempuan lebih kuat menahan godaan ketimbang laki-laki.

IQ : Menurut UJ sikap seperti apa yang baik dalam membangun kekukuhan keluarga jarak jauh seperti kami ini?
UJ : Saling percaya (itu pasti), saling memberi semangat, saling mensuport dan
tetap menjalin komunikasi. Utamakan di malah jum’at untuk meminta maaf pada suami. Karena malam jum’at itu istimewa diantara malam-malam lainnya.

IQ : Kenapa kita yang minta maaf?
UJ : Karena anda yang meninggalkan suami. Bukan suami yg meninggalkan anda. Jangan terlalu berhitunglah mbak,,, semua demi kemaslahatan bersama.

IQ : Seperti apa sih keluarga yang sakinah, mawaddah, warrohmah itu?
UJ : Keluarga sakinah itu bukan berarti keluarga yang tidak pernah mengalami konflik/masalah. Namun ia keluarga yang dapat menyelesaikan dan mengatasi konflik dengan baik.

IQ : Apa pesan UJ buat kami yang jauh dari keluarga ini?
UJ : Jangan jauh-jauh dari majlis taklim. Insya Alloh bila kita sering mendapat siraman rohani kita akan dapat menghindar dari segala goda dan coba.

Tapi dekati juga mereka yg masih belum sadar (mbak tahu kan?.) Jangan membuat sekat antara mereka. Rangkul, mereka sesungguhnya bukan tidak mau tapi belum paham. Untuk membuat mereka paham memang butuh waktu dan kesabaran. Contohnya Rasululloh. Saat ada orang kencing di masjid, para sahabat menghunus pedang, ingin menebasnya. Namun Rasul melarang. Setelah orang itu selesai, rasul memerintahkan sahabat untuk membersihkan bekas kencingnya.
Sahabat terheran-heran dengan sikap Rasul itu. Bukan hanya tidak memarahinya tapi jg meminta sahabat membersihkan bekas kencingnya.
Rasulpun punya alasan. Kencing itu susah untuk ditahan. Kalau kita di usir saat orang itu sedang kencing. Tentunya air kencingnya akan berceceran kemana-mana, semakin repot pastinya. Dan mungkin orang tersebut tidak tahu tempat apa yg sedang di datanginya itu. Coba lihat Al Mukmin ayat 1 – 4.
Semoga kita dapat mengambil hikmahnya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Klik Comment untuk komentar dan pertanyaan Anda. TERIMAKASIH.