Kamis, 12 November 2009

Era kedua bagi SBY, mau lanjut atau berhenti di tengah jalan




Baru beberapa bulan President & Wakil presiden di lantik dan selanjutnya para menteri-menteri yang konon dipilih dengan berbagai pertimbangan dan seleksi yang ketat, tapi melihat proses yang berjalan, kita menjadi geli dan bertanya-tanya lakon apalagi yang sekarang ingin dijalankan. Nyata-nyatanya hanya beberapa mentri yang tersingkir bisa dihitung dengan jari tangan satu jumlahnya. Hasilnya pengumumanan para mentri pun banyak mengundang protes dan wacana publik. Dan kelihatannya publik pun telah terlanjur menyimpulkan bahwa Kabinet sekarang ini lebih kepada " Power Sharing" dengan partai-partai, dengan keinginan memuluskan posisi SBY dalam lima tahun kedepan.

Kontroversi tak hanya berhenti disitu ; sejumlah mantan mentri dan pejabat BI yang terlibat kasus SUAP dan SKANDAL BANK CENTURY dan kasus lainnya yang seharusnya tidak dipilih malah masuk lagi kedalam kabinet dan melenggang dengan leluasa di kursi empuk. Budiono dan Srimulyani pun disebut-sebut sebagai orang yang bertanggung jawab dalam kasus tersebut.

Belum lagi kasus KPK VS POLRI DAN KEJAKSAAN, sepertinya ini akan menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu dapat meledak dan melemahkan dukungan masyarakat terhadap pemerintahan SBY, jika masalah ini seperti terbiarkan secara alamiah berproses. Ironisnya kasus ini mencuat berbarengan dengan diumumkanya KENAIKAN GAJI MENTRI DAN PEJABAT NEGARA, yang menambah kekecewaan masyarakat yang menyulut demonstrasi dimana-mana.

Negara Kita belum pulih oleh Bencana Tsunami di Aceh, lalu Jogjakarta, Bengkulu, jawa Barat, dan Sumatera Barat dan beberapa bencana-bencana lainnya yang dibuat oleh Alam (sang Pencipta) maupun karena bencana oleh ulah manusia (kecelakaan dan banjir)

Bencana dan kasus-kasus yang menghiasi Indonesia dan seolah tak pernah berhenti itu seyogyanya disikapi dengan sikap yang lebih sensitif dan pro aktif dan tidak ragu-ragu dalam bertindak. Kesannya SBY mengenyampingkan bahwa KEPUTUSAN DAN TINDAKAN TEGAS nya sangat di tunggu masyarakat Indonesia. Dan jangan biarkan para PAHLAWAN KESIANGAN yang tiba-tiba muncul bersuara ingin menyelamatkan bangsa tapi malah membuat ketidakstabilan karena tujuan mereka adalah POPULARITAS yang gratis mereka peroleh karena kejadian demi kejadian yang TERBIARKAN itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Klik Comment untuk komentar dan pertanyaan Anda. TERIMAKASIH.