Rabu, 07 Oktober 2009

Awas ; hati-hati Migren jangan diremehkan...


Sakit migren terjadi pada banyak orang. Sebaiknya jangan menganggap remeh penyakit migren, karena penyakit ini menyerang syaraf kepala yang menyebabkan sakit kepala parah yang dapat membuat syaraf seseorang melemah. Selain itu, migren juga memicu timbulnya penyakit jantung.

Migren menyerang seseorang dalam berbagai kondisi, tergantung faktor ketidakbiasaan si penderita. Seperti dialami Dewi Retno Siregar yang sudah tiga tahun ini merasakan sakit kepala sebelah, dia acapkali migrennya kambuh saat dirinya memasuki ruangan berpendingin udara setelah sebelumnya berada di luar ruangan yang bersuhu panas.

Data membuktikan sekitar 28 juta orang di Amerika Serikat (AS) menderita migren. Di seluruh dunia, migren menyerang 25% perempuan dan hanya 10% pada pria.

Migren juga berkaitan erat dengan penyakit-penyakit lainnya. Berdasarkan dua penelitian terdahulu, termasuk satu studi Archives in Internal Medicine memperlihatkan bahwa penderita sakit kepala sebelah, berisiko untuk terserang penyakit jantung.

Studi yang dilakukan tahun 2004 seperti ditulis dalam British Journal, menyimpulkan bahwa penderita migren memiliki risiko dua kali lebih besar untuk mengalami stroke dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita sakit kepala sebelah.

Migren adalah nyeri kepala berdenyut yang biasa disertai mual dan muntah. Penderita migren biasanya sensitif terhadap cahaya, suara, bahkan bau-bauan. Menurut Dr Syemour Diamond, Direktur Diamond Headache Clinic di Chicago AS, meskipun hingga saat ini belum diketahui penyebab yang pasti, kemungkinan migren timbul biasanya disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah.

Diperkirakan, adanya hiperaktiftas impuls listrik otak meningkatkan aliran darah di otak, sehingga mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi. Pelebaran dan inflamasi ini menyebabkan timbulnya nyeri dan gejala yang lain. Semakin berat inflamasi yang terjadi, semakin berat pula migrain yang diderita.

Sebelum terjadi serangan, umumnya penderita migren akan mengalami peringatan awal atau aura, seperti penglihatan kabur, pandangan mata menangkap noda hitam yang melayang-layang, melihat bentuk mirip bintang berwarna-warni, atau seakan-akan melihat benda-benda khayal lain.

Disamping itu, timbul gangguan pada indra peraba dan gerak berupa kesemutan pada tangan atau jari-jari, disertai perasaan lemah yang lama kelamaan menjalar ke atas yakni ke seluruh lengan hingga kepala.

Migren memang sulit dibedakan dengan sakit kepala jenis lain. Karena, sakit kepala akibat gangguan pada sinus atau akibat ketegangan otot leher mempunyai gejala yang hampir sama dengan gejala migren.

Menurut survei, perempuan terbukti memiliki risiko dua hingga tiga kali lebih sering terkena migren ketimbang laki-laki. Migren kerap menyerang orang dewasa , remaja, bahkan anak-anak pun dapat mengalami migrain, baik dengan atau tanpa aura. Risiko mengalami migren semakin besar pada orang yang mempunyai riwayat keluarga penderita migren.

Migren dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya oleh makanan, stress atau tekanan emosi, perubahan cuaca atau tekanan udara, tidur berlebihan atau kurang tidur, pantulan sinar matahari, asap rokok, atau perubahan aktivitas rutin harian.

Migren dapat dibedakan untuk beberapa kategori, yaitu untuk migren biasa (migren tanpa aura), kebanyakan penderita migren masuk ke dalam jenis ini. Migren biasa ditandai dengan nyeri kepala berdenyut di salah satu sisi dengan intensitas yang sedang sampai berat dan semakin parah pada saat melakukan aktifitas.

Migren ini juga disertai mual, muntah, sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau. Sakit kepala akan sembuh dalam 4 sampai 72 jam, sekalipun tidak diobati. (izn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Klik Comment untuk komentar dan pertanyaan Anda. TERIMAKASIH.