Senin, 02 November 2009

MT : Ikut Bisikan Nurani Atau Pendapat

Mana Yang Harus Diikuti, Pendapat Atau Bisikan Nurani


Terima kasih Pak Mario, atas pelayanan konsultasi ini.Pak Mario yang baik, setiap orang pasti pernah merasakan perbedaan antara pendapatnya dengan bisikan hatinya. Pada kondisi seperti ini, apa yang sebaiknya kita lakukan atau kita ikuti.
Terima kasih atas jawabannya. Salam Super.

Anwar Hadi, Jakarta


Mario Teguh menjawab:

Terima kasih atas pertanyaan Anda yang super.

Pak Anwar yang baik, mohon diperhatikan dengan cermat definisi-definisi berikut ini.

Hati adalah sebuah kekuatan yang sering disalah-artikan sebagai kesemena-menaan, sebuah kelembutan yang dikira sebagai kelemahan, sebuah hamparan terluas yang dirasa sempit, dan pembuka jalan yang sering dianggap sebagai jalan buntu.

Pendapat adalah kekuatan di atas kekuatan - karena pendapat menentukan bagaimana kekuatan digunakan. Untuk itu Pak Anwar, pendapat dibentuk oleh kesimpulan hati, atau oleh kesimpulan pikiran, atau oleh kesimpulan bersama dari hati dan pikiran; tetapi hati adalah muara dari semua kesimpulan. Bukankah semua proses pikir kita dan semua kesimpulannya adalah untuk membuat kita sampai pada perasaan - sebuah sikap hati - yang membuat kita mampu untuk memutuskan?

Perhatikanlah, berapa lama Bapak bisa bertahan dengan sebuah pendapat yang bertentangan dengan sikap hati Anda - baik pendapat itu adalah pendapat Anda sendiri atau pendapat orang lain?

Hati yang berani - membuat orang yang tidak memiliki kelebihan apa pun - masih melebihkan kesabaran. Tetapi hati yang kosong dari keyakinan baik - akan berlaku seperti hati yang berani - dengan melakukan apa pun, yang sebetulnya adalah kenekatan atau kesemena-menaan.

Hati yang keras akan dilunakkan dan akan menjadi lembut dengan datangnya kesadaran mengenai kekuatan dan tanggung-jawab untuk menggunakan kekuatan bagi tujuan-tujuan kebaikan. Seseorang yang betul-betul kuat - akan bersikap lembut, karena dia tidak khawatir dengan kemampuannya untuk mengharuskan kepatuhan orang lain dan kepastian mengenai hukuman yang bisa dikenakannya. Hanya orang yang lemah - yang merasa perlu untuk bersikap kasar, sebagai cara untuk membuat orang lain percaya bahwa dia orang yang kuat.

Saat kita tidak mampu lagi berpikir, atau saat kita tidak lagi mempercayai pikiran kita, atau saat berpikir-pun tidak akan ada gunanya, ... hati adalah satu-satunya pintu bagi datangnya pengertian yang langkah-langkahnya bisa mengambang dan terseret, atau yang berdentam dengan irama yang memperburuk degup ketakutan jantung kita, ... yang dengan cara-cara yang misterius membuat kita 'mendengar' kata-kata penunjuk kepada jalan setapak yang ternyata telah lama berbaring di depan pintu penyelesaian masalah-masalah kita.

Dengannya, hati adalah juga pembuka jalan - tetapi yang bagi dia yang menolak untuk mendengar arti - adalah alasan untuk mengakhiri upaya untuk tetap bertahan. Karena, hati yang menolak mendengar arti - akan menjadi sebuah jalan luas di tengah tanah lapang - tetapi yang terlihat buntu.

Begitu dulu ya, Pak Anwar Hadi.


Salam Super,
Mario Teguh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Klik Comment untuk komentar dan pertanyaan Anda. TERIMAKASIH.