Sabtu, 28 November 2009

Berhaji Berulang-ulang Bisa Makruh




Hidayatullah.com--Imam Masjid Istiqlal, KH Ali Mustofa Yaqub dalam khotbah Wukuf di Arafah, Kamis (26/11) menegaskan hakikat ibadah haji, bahwa rukun Islam kelima itu merupakan kewajiban bagi mereka yang mampu cukup sekali dilakukan dalam sepanjang hayat sebagaimana sudah dicontohnya oleh Rasullullah, Muhammad SAW.

Karena itu KH Ali Mustofa Yaqub mengingatkan agar umat Islam khususnya di Tanah Air yang sangat mampu atau memiliki harta sangat banyak, melimpah lebih memprioritaskan ibadah sosial daripada berkali-kali naik haji yang justru dapat mendorong ibadahnya menjadi makruh atau haram.
Menurutnya, Nabi Muhammad memiliki kesempatan tiga kali naik haji namun hanya dilakukan sekali, dan peluang umroh hanya dua kali dan sekali batal dari sekian ratus peluang yang dimiliki. Ternyata Nabi lebih mengutamakan menyantuni anak yatim dan para janda, karena mereka adalah korban dari gerakan jihad yang dilakukan orang tua mereka ketika Nabi melakukan gerakan perlawanan melawan para peneror dan orang orang yang mendhaliminya.

"Bandingkan dengan selera kaum Muslimin sekarang yang apabila punya dana berlimpah, ingin beribadah haji setiapo tahun, umroh tiapmbulan atau tidap minggu. Tampaknya selera seperti ini sudah menggejalan bagi nsebagian besar Umat Islam dimana saja," kata KH Ali Mustofa yang saat itu meluruskan bahwa khotbah Wukuf tidak ada kaitannya dengan haji. Khutbah wukuf sifatnya hanya ceramah biasa. Berbeda dengan Khotbah Jumat atau IdulFitri.

Melihat adanya kecenderungan ingin haji berulang-ulang, KH Ali Mustofa Yaqub,khawatir niatnya sudah bergeser dari ingin memenuhi rukun Islam kelima, melainkan berkait duniawi, misalnya mencari status, yang justru akan bisa merusak nilai ibadahnya. Apalagi jika rezeki yang didapat untuk ongkos naik haji (ONH-BPIH) diperoleh secara tidak halal.

Apalagi jika misalnya, ONH nya dari orang lain, berupa hadiah atau difasilitasi pihak lain maka disyaratkan, pihak lain yang yang memberikan biaya itu benar-benar ikhlas dan rela. Bukan karena paksaan tekanan, manipulasi dan sebagainya.

"Motivasi dalam menjalankan ibadah haji itu semata-mata karena memenuhi perintah Allah, tidak untuk hal-hal yang lain, misalnya ingin disebut pak haji atau bu haji.Dan apabila seseorang menjalankan ibadah haji hanya ingin disebut sebagai seorang haji,akan sulit rasanya memperoleh haji mabrur, karena motivasi bukan karena Allah lagi, atau tidak ikhlas untuk Allah," jelasnya.

KH Ali Mustafa Yaqub, menegaskan dalam ayat maupun hadis tidak ditemukan perintah bagi umat Islam berhaji berkali-kali. Jika ada yang melakukan demikian berarti mereka sudah dikendalikan atau diperintah hawa nafsu. Atau bisikan syetan, sehingga perbuatan itu menjadi haram.

Hidup Secara Berimbang

Sementara itu, Menteri Agama Suryadharma Ali dalam sambutannya pada hari Wukuf di Padang Arafah, Kamis (26/11), antara lain menyerukan agar umat Islam hendaknya tidak hanya mengejar kehidupan duniawi saja, tetapi menjalankan kehidupan yang seimbang antara kepentingan dunia dan akhirat.

Ia juga berpesan kepada jamaah haji Indonesia, sepulang menunaikan ibadah haji nanti.

"Tingkatkan terus amal dan perilaku, didik keluarga dan anak-anak serta banyak-banyak berzakat, berwakaf dan bersodaqoh, " kata Menag mengingatkan.

Dalam kesempatan itu Menag juga menyampaikan penghargaan kepada tuan rumah, pemerintah Kerajaan Arab Saudi, yang telah memfasilitasi dan memberikan berbagai kemudahan sehingga jemaah haji Indonesia dapat menjalankan Rukun Islam kelima itu dengan khusuk.

Pada bagian lain Suryadharma Ali mengemukakan bahwa di hari wukuf ini jutaan umat Islam datang dari berbagai penjuru dunia untuk melaksanakan ritual puncak ibadah haji,sekaligus menunjukkan solidaritas satu dan lainnya.

Dalam kesempatan itu Menag juga menyampaikan salam dari Presiden Susilo B Yudhoyono kepada seluruh jamaah haji Indonesia, dan Presiden berdoa agar seluruh jemaah haji Indonesia kembali ke Tanah Air dengan sehat-wal afiat dan menjadi haji mabrur.

Hadir dalam acara yang berlangsung di tenda tersebut selain Menag, Pelaksana Dubes RI di Arab Saudi dan Kesultanan Oman Sukanto, Konjen RI di Jeddah Gatot Abdullah Mansyur, Amirul Hajj Bahrul Hayat, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrtoh Slamet Riyanto, Ketua Komisi VIII DPR, Wakil Kertua DPD, pejabat BPK. dan lainnya

Jemaah calon haji (calhaj) Indonesia menjalani wukuf hari ini dengan lancar. Jemaah mengisi waktu wukuf dengan kegiatan ibadah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Klik Comment untuk komentar dan pertanyaan Anda. TERIMAKASIH.