Senin, 14 September 2009

Tommy Soeharto Dalam Upaya "Penebusan Dosa?"


Hutomo Mandala Putra alias Mas Tommy, menyatakan kesiapannya bertarung dengan tiga kandidat lainnya; Aburizal Bakrie, Surya Paloh, dan Yuddy Chrisnandi.

"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, saya menyatakan siap maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar," kata Tommy dalam jumpa persnya di gedung Granadi, lantai 2, Jl HR Rasuna Said Kuningan, Kamis, 10 September.

Dalam pernyataan politiknya, Tommy berjanji akan membawa Golkar lebih merakyat dan independen. �Partai Golkar harus menjadi partai yang independen. Artinya, Golkar bukan partai koalisi pemerintah. Golkar adalah partai yang mementingkan kepentingan rakyat. Kalau pemerintah baik, didukung. Kalau tidak baik, harus dikritisi,� tegas Tommy di depan puluhan undangan.

Soal sejarah kelam kasus hukumnya, Tommy tak ambil pusing. Dia balik mengklaim menjadi korban berbagai kasus hukum yang melilitnya, termasuk kasus pembunuhan hakim agung. "Semua orang tahu (kalau itu sandiwara, red). Masyarakat sudah bisa memilih. Saya akan serahkan sepenuhnya kepada DPD II," kata Tommy.

Dia juga menegaskan, targetnya saat ini adalah menjadi ketua umum Partai Golkar, bukan jabatan lain. "Kalau saya kalah dan ada yang menawari menjadi pengurus, lebih baik program saya saja yang dibawa. Saya akan kembali ke habitat saya, ke bisnis," ucapnya.

Itulah kira-kira gebrakan Mas Tommy yang sangat mengejutkan banyak Pihak, karena pada umumnya orang berpikiran karir politik Mas Tommy dan keluarga cendana sudah tamat. Namun kalau ditilik dari apa yang dia dan keluarga cendana alami selama hampir 13 Tahun (periode 1997 -2009) ; semasa akhir jabatan Pak harto sampai sekarang :

1. Orang yang paling berkuasa selama 32 thn tiba-tiba dengan kehandak Allah swt. jatuh, di injak-injak, dihina, keluarga besar hampir bercerai berai, orang yang dulu dekat dengan keluarga banyak yang berkhianat menusuk dari belakang, orang yang dulu memuja-muji kini gencar memfitnah dan mengolok-ngolok.

2. Terusir dari dari rumah, menjadi pelarian dan ancaman pembunuhan, menjadi warga Penjara, di peras disana-sini.

3. Sudah pasti hidup dalam kegelisahan dan ketakutan, para pendedam mencari-cari kesalahan, Orang begitu beringas dan bersemangat untuk memburunya.

4. dll sebagainya

Kita bayangkan seekor gajah jatuh dari ketinggian, tulang belulang pasti remuk dan lumpuh dan sudah barang tentu akan lama sembuhnya. Apakah memang budaya bangsa kita itu memang seperti itu? Gampang Memuja demi kejayaan dan Gampang Pula menghina demi Harapan fasilitas. Munafikah kita?? bukankah tragedi semacam itu banyak terjadi di jaman sekarang dan akan membuat kita lebih mawas diri dan terus intropeksi. Apakah yang kita lakukan sudah seuai dengan porsinya ataukah kita berlebihan. Fakta : yang patut kita catat : HUKUM TIDAK DAPAT MEMBUKTIKAN BAHWA MEREKA BERSALAH TENTANG APA YANG DITUDUHKAN KHALAYAK YANG RAMAI MUNCUL DI BERBAGAI MEDIA. "Kalau mereka bersalah Tuntutlah dan hukumlah mereka sesuai dengan UU yang berlaku ; Ujar salah satu Pengacara Cendana" Jangan memberikan hasutan dan membunuh karakter mereka dengan tuduhan-tuduhan tidak berdasar. imbuhnya lagi."

Enough is Enough kata orang Inggris dalam mengakhiri suatu konflik atau kejadian yang terus berulang tanpa ada penyelesaian. Dan Pertobatan/islah adalah jawaban dari semua itu terlepas bersalah secara hukum atau tidak, baik yang kelihatan maupun tidak kelihatan. Marilah kita selalu berusaha memperbaiki diri baik lahir & bathin agar petunjuk dan Hidayah Allah Swt. dapat selalu menerangi jiwa kita agar kita dapat memberikan keputusan dan rencana kedepan lebih baik.

Sabda Rasulullah : BILA ALLAH AKAN MENAIKAN DERAJAT SEORANG HAMBA-NYA MAKA DEBERIKAN SUATU UJIAN KESULITAN/KESENANGAN AGAR HAMBANYA ITU LEBIH MEMPERBAIKI DIRI (AMAL & IBADAHNYA) ingat hadits Qudsi bahwasanya kita diwajibkan untuk selalu Berprasangka Baik kepada Allah Swt. kalau kita selalu berusaha berpikiran yang positif, berbuat kebaikan, menjadi ahlakul karimah , pemaaf dan beramal saleh niatnya hanya untuk Allah semata pasti diujung dari keinginan kita, doa-doa kita , cita-cita kita kehidupan bangsa kita akan menjadi lebih baik pula. Ya Rabb wallahuya"lamun, wallahua"lam
bishawhab.


Apa yang menimpa Negara Kita dan Keluarga Cendana adalah Ujian Bagi kita semua, dan melihat kedepan akan lebih aman bila kita sedang berjalan. Bila kita melihat kebelakang pada saat berjalan niscaya kita akan celaka. Orang yang kita anggap berdosa belum tentu selamanya berdosa. Dengan Kuasa Allah banyak kejadian di dunia nyata kita yang kita tak tahu apa yang akan terjadi didepan : Seorang yang kita anggap berdosa, pada akhir cerita ternyata dia lebih baik dari orang yang selama ini kita agungkan kesucian dan jiwa besarnya. Subahanallh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Klik Comment untuk komentar dan pertanyaan Anda. TERIMAKASIH.