Senin, 26 Oktober 2009

Gotong Royong & hidup rukun : Kita harus banyak belajar dari Bangsa monyet



Manusia terlahir sebagai Makhluk sisial dan mempunyai derajat yang paling tinggi dari ciptaan Allah SWT. Akan tetapi menyadari status "tertinggi" tersebut menyebabkan manusia sering terpeleset kepada ke- ingkaran ; baik ingkar dan lupa terhadap tugas dan tanggungjawabnya kepada Sang Pencipta maupun ingkar terhadap kelompoknya sendiri.

Bagi yang istiqomah menjalankan ibadah utamanya adalah sholat 5 waktu ; insya Allah Tuhan akan selalu menjaga hati dan perbuatannya dari ke-ingkaran nya tersebut dan terhindar dari mengada-ngadakan ayat-ayat Tuhan dan termasuk didalamnya mempercayai ucapan para dukun atau orang lain yang terang-terangan bertolak belakang dengan Alquran.

Bila Alpha ; manusia banyak terjebak kepada hal-hal keduniaan seperti mengagungkan harta dan ketenaran seolah-olah itu adalah Haknya yang harus di gelutinya untuk meraih dunia, sehingga dia melupakan tanggung jawab kepada Tuhan nya dan tanggung jawab kepada manusia dan lingkungannya sendiri. Ini dapat dibuktikan ditengah masyarakat kita ; bahwa manusia dinilai dengan ukuran harta dunia yang dimiliki, hanya sedikit sekali manusia yang menilai seseorang dengan ucapannya, perbuatannya dan keimanannya. Bila dia berharta tinggi maka apapun ucapannya dan perbuatannya akan banyak ditiru dan di amini orang banyak. Padahal orang seperti itu hanya sedikit yang peduli terhadap sesama, tidak berzakat, menghardik dan mengusir orang yang meminta-minta, menggusur kesempatan kerja orang yang berada dibawahnya dan mengecap kepada orang yang sedang teraniaya oleh kesempitan dengan ucapan kasar, pemalas dan banyak dosa.

kalo kita perhatikan pada bangsa Monyet ; dia hanya bersaing terhadap apa yang dibutuhkan perutnya saat itu, sedangkan bila dia sudah kenyang, dia mempersilahkan saudara/temannya untuk memakannya. Bahkan dia memelihara atau mengasihi anak yang bukan anak kandungnya, saling merawat bila sakit, atau saling membersihkan kutu yang menempel pada bulunya masing-masing. itu dilakukan tanpa banyak tannya dan mengharap imbalan. Seolah mereka tahu ;BAHWA HIDUP INI TIDAK AKAN BISA BERDIRI SENDIRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Klik Comment untuk komentar dan pertanyaan Anda. TERIMAKASIH.