Senin, 07 September 2009

Tiap Bencana datang Silih Berganti Korbannya Selalu Orang Miskin


Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter yang mengguncang sebagian wilayah Tasikmalaya Jawa Barat pada rabu pekan lalu itu ternyata menyisahkan banyak cerita. Isu tsunami, gempa susulan dan masih banyak lagi berita simpang siur yang membuat warga cianjur dan sekitarnya dilanda kecemasan. Bahkan hujan yang turun beberapa hari setelah kejadian gempa(5/9), sempat memporak porandakan warga setempat. Pasalnya sebagian warga mengira hujan yang lebat itu adalah tsunami. Tak pelak lagi akibat peristiwa tersebut membuat warga tunggang langgang dan akibatnya seorang warga meninggal, beberapa ada yang pingsan bahwa ada yang luka-luka.

Yang pasti akibat gempa yang melanda daerah Jawa lagi-lagi korbanya adalah Orang-Orang Miskin Dan dari hasil pencarian terhadap korban bencana ini, hingga minggu kemarin tercatat 73 orang tewas, 34 orang hilang dan 900 orang luka-luka.

Bencana ini sudah berulang kali melanda negeri ini, tapi bala bantuan selalu kurang tepat waktu dan sasaran, seolah-olah negeri ini tidak pernah mau belajar, membuat recording, simulasi, dan sosialisasi Tanggap bencana, agar setiap bencana datang, segera dapat mengatasi utamanya penyelematan Korban yang terluka, dan penyediaan sarana prasarana Medis dan Pangan darurat baik untuk Orang Dewasa, Anak-anak dan balita. Apa karena korbanyanya Orang Miskin yang mayoritas suara jeritannya gak Bakalan terdengar. Celetuk Seorang warga yang mengaku gusar ; dari tadi cuma makan mie instant. Coba korbanya Orang-orang kaya atau pejabat ; mungking Penanganannya serba VIP dan Besar-besaran. Team Dokter yang datang pun pasti yang ahli lulusan luar negeri pada berdatangan. Wah-..hawh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Klik Comment untuk komentar dan pertanyaan Anda. TERIMAKASIH.