Kamis, 28 Januari 2010

Orang yang menghancurkan Dunia dan Akheratnya karena ucapannya Mendahului Rabb nya


Hadits ini menyampaikan kepada kita tentang kisah seorang laki-laki yang mengucapkan kalimat yang menghancurkan dunia dan akhiratnya walaupun ia rajin beribadah, beramar ma'ruf nahi munkar. Dia telah bersumpah –manakala melihat temannya berbuat dosa- bahwa Allah tidak akan mengampuninya.

Temannya ini banyak berbuat dosa, dan dia sering melarangnya. Maka sumpahnya itu membuat Rabbnya murka, karena rahmat Allah luas. Dia selalu mengampuni makhluk-Nya sebesar apapun dosanya. Allah mengampuni pelaku dosa dan memasukkannya ke dalam surga. Allah memerintahkan orang yang rajin beribadah agar masuk neraka karena ucapannya.

Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Jundab bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah menyampaikan bahwa seorang laki-laki berkata, "Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni fulan." Dan bahwa Allah berfirman, "Siapakah gerangan yang bersumpah mendahului Aku bahwa Aku tidak mengampuni fulan. Aku telah mengampuni fulan dan membatalkan amalanmu." Atau seperti yang dia sabdakan.

Abu Dawud meriwayatkan dalam Sunan-nya dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Di kalangan Bani Israil terdapat dua orang laki-laki bersaudara. Salah seorang dari keduanya berbuat dosa, sementara yang lain bersungguh-sungguh dalam beribadah. Orang yang bersungguh-sungguh dalam beribadah melihat kawannya selalu melakukan dosa, maka dia berkata kepadanya, 'Berhentilah.'

Suatu hari dia melihat temannya berbuat dosa lagi, maka dia berkata kepadanya, 'Berhentilah.' Kawannya menjawab, 'Biarkan diriku. Ini antara aku dengan Rabbku. Apakah kamu diutus sebagai pengawasku?' Dia berkata, 'Demi Allah Allah tidak akan mengampunimu atau Allah tidak akan memasukkanmu ke dalam surga.'

Lalu keduanya mati. Keduanya berkumpul di sisi Rabbul Alamin. Maka dia berkata kepada orang yang bersungguh-sungguh, 'Apakah kamu mengetahui tentang Aku, atau apakah kamu mampu atas apa yang ada di tangan-Ku?' Dia berfirman kepada pelaku dosa, 'Pergilah, masuklah ke dalam surga dengan rahmat-Ku.' Dan berfirman kepada yang lain, 'Bawalah orang ini ke neraka.'

Abu Hurairah berkata, 'Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, dia telah mengucapkan satu kalimat yang mencelakai dunia dan akhiratnya.'"

Orang yang tekun beribadah melihat rekannya berbuat dosa dan maksiat, maka dia mengingkarinya dan melarangnya. Ini adalah sesuatu yang baik dan diperintahkan oleh syariat. Seluruh syariat datang membawa amar ma'ruf nahi mungkar. Orang yang berbuat dosa merasa sempit dada jika temannya menegurnya. Manakala dia tidak tahan atas pengingkaran temannya kepadanya, dia pun berkata, "Ini urusanku dengan Rabbku , apakah kamu diutus sebagai pengawasku?" Pada saat itu si ahli ibadah ini bersumpah dengan sumpah yang benar-benar berat ia berkata, "Demi Allah, Allah tidak akan mengampunimu atau Dia tidak akan memasukkanmu ke dalam surga."

Tidak patut bagi ahli ibadah ini untuk bersumpah mendahului Allah, karena segala urusan adalah milik Allah. Apa yang Dia kehendaki, pasti terjadi. Dan, apa yang tidak, maka tidak akan terjadi. Dia memberikan dan menahan kebaikan, mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya, menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya, serta memberikan petunjuk dan kesesatan. Bukan sepatutnya seorang hamba menahan Rabbnya untuk mengampuni fulan atau membatalkan amal fulan. Orang yang perlu dikasihani ini telah berbicara –seperti yang dikatakan oleh Abu Hurairah, perawi hadis- dengan satu kalimat yang menghanguskan dunia dan akhiratnya. Allah mengambil ruh keduanya. Keduanya berkumpul di sisi-Nya. Allah mencela dan menyalahkan orang yang bersumpah mendahului Allah, "Apakah kamu mengetahui Aku? Ataukah kamu mampu terhadap apa yang ada di tangan-Ku?" Lalu Allah memerintahkan agar dia dimasukkan ke neraka, sementara orang yang berdosa dimasukkan ke surga.

Pelajaran-Pelajaran dan Faedah-Faedah Hadis
Berkata atas nama Allah tanpa ilmu termasuk dosa terbesar yang menghanguskan amal pelakunya. Seperti klaim laki-laki ini, bahwa Allah tidak mengampuni fulan. Allah Maha Mampu untuk melakkan apa yang Dia inginkan dan rahmat-Nya sangat luas.
Hendaknya seorang muslim berhati-hati dalam bermuamalah dengan Rabbnya. Dia harus bersikap dengan sikap ubudiyah, mentaati-Nya, menjalankan perintah-Nya, bersabar dalam berdakwah dan tidak terburu-buru dalam menghukumi mereka.
Takut terhadap su'ul khatimah. Ahli ibadah ini masuk neraka dan pelaku dosa itu masuk surga.
Hadis ini mengandung dalil bagi ahlus sunah, bahwa Allah mengampuni dosa tanpa taubat jika berkehendak, sebagaimana Dia mengampuni pelaku dosa ini padahal dia tekun berlaku dosa seperti yang tertangkap dari hadis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Klik Comment untuk komentar dan pertanyaan Anda. TERIMAKASIH.