Senin, 25 Januari 2010

Awas Keypad ATM Palsu, Jangan sampai anda kebobolon


Waspada Keypad ATM Palsu!

Pengawasan kalangan perbankan dan lembaga penegak hukum menyangkut kejahatan perbankan dinilai masih lemah. Sebab, kejahatan perbankan merupakan modus lama yang tidak ditangani dan ditindaklanjuti secara serius oleh pihak perbankan dan aparat hukum.

Waspada Keypad ATM Palsu!

JAKARTA - Pengawasan kalangan perbankan dan lembaga penegak hukum menyangkut kejahatan perbankan dinilai masih lemah. Sebab, kejahatan perbankan merupakan modus lama yang tidak ditangani dan ditindaklanjuti secara serius oleh pihak perbankan dan aparat hukum.

"Fenomena ini sudah sering terjadi, dan pihak bank dan aparat pasti sudah tahu karena modus ini adalah operandi lama yang terus berulang. Makanya sangat disayangkan dengan maraknya aksi ini," kata pakar teknologi informasi digital forensik Ruby Z Alamsyah, Minggu (24/1/2010).

Menurut dia, persoalan perbankan dinilai sangat rentan terhadap aksi kejahata. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Dia berharap, kalangan perbankan dan aparat hukum lebih serius meningkatkan keamanan menyusul kasus pembobolan rekening nasabah melalui anjungan tunai mandiri (ATM) di sejumlah bank.

Ketidakseriusan perbankan, kata dia, bisa dilihat dari sejumlah bank yang kurang begitu memperhatikan ancaman-ancaman yang bakal terjadi kepada para nasabahnya saat bertransaksi disejumlah ATM.

Buktinya, pihak bank sudah memasang atau melengkapi mesin ATM dengan teknologi antikejahatan skimming. Sayangnya, tidak semua ATM dipasang alat tersebut.

"Yang dipasang hanya ATM tertentu saja. Padahal, mereka tahu ancamanya. Kita sebagai orang awam pun tahu apa yang akan terjadi kalau jaringan pembobol bank menargetkan pada ATM yang belum dipasang skimming. Sekarang sudah ada buktinya," ujar dia.

Dia berharap, pihak perbankan dan aparat hukum bisa lebih serius menindaklanjuti persoalan ini. Mengingat kasus pembobolan rekening ratusan nasabah melalui ATM sudah sering terjadi dan terus berulang-ulang. Sayangnya belum ada penanganan serius dari pihak terkait.

Ruby juga mengungkapkan, selain beberapa modus yang sudah dipraktekkan oleh jaringan pembobol bank dan sudah terungkap, ada juga beberapa modus baru yang perlu diwaspadai.

Baru-baru ini, ditemukan modus baru yang terkesan konvensional. Misalnya, jaringan ini memasang keypad palsu pada ATM. Sehingga, jika ada sejumlah nasabah yang tengah melakukan penarikan tunai dan saat menekan keypad tersebut, akan meninggalkan bekas.

"Tentunya, mereka juga menggunakan alat penunjang lain seperti skimming," kata dia.

Dia juga menyayangkan alasan sejumlah perbankan yang keberatan dengan pengadaan alat teknologi antikejahatan skimming. Apalagi, untuk mengganti sistem kartu gesek dengan chip yang membutuhkan biaya besar karena perubahan dari kartu gesek ke chip memerlukan mesin baru.

"Kalau memang itu sulit dipenuhi, minimal mereka memasang stiker pengumuman," jelasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Klik Comment untuk komentar dan pertanyaan Anda. TERIMAKASIH.