Senin, 19 Oktober 2009

Doa Supaya Lepas dari Kesulitan dan Lunas Hutang


Saat puasa Ramadhan, saat di mana segala doa dijabah Allah. Ayo, berdoa, berdoa, dan berdoa. Kalo mau lebih ampuh lagi, doa dimunajatkan setelah seluruh hajat dan persoalan dibawa dalam shalat hajat. Berikut ini berita menyenangkan buat saudara-saudara yang punya hutang. Jika hutang itu masih terbawa di Ramadhan ini, berbahagialah. Sebab jika doa dikabul Allah, maka setelah Ramadhan, akan lunas tuh hutang. Insya Allah.

Berikut ini ada hadits cakep. Dari Anas bin Maalik beliau bercerita bahwa Rasulullah bersabda: Maukah engkau aku ajarkan dengan sesuatu yang jika dibaca, hutang sebesar gunung uhud bisa dibayarkan Allah? Rasul kemudian melanjutkan, bacalah qulillaahumma maalikal mulk... Qs. 3: 26. 'an Anas bin Maalik qoola, qoola Rosuuluwloohi shol'am alaa u'allimuka bikalimaatin yad'uu bihii law kaana 'alaika mitsla jabali uhudin dainan la-addawloohu 'anka.

Berdasar hadits ini, saya kadang memakainya sebagai riyadhah. Saya shalat hajat dengan membaca ayat 26 surah 'Aaali 'Imroon ini sebagai bacaan shalat setelah faatihah. Share ini ke jamaah ya. Bagus lagi jika dilakukan saat shalat malam. Shalat hajat dilakukannya di saat qiyaamullail... Yang sudah witir saat tarawih, ga apa-apa shalat lagi. Witir lagi saja setelahnya. Ok, doa bi doa ya. Lakukan ini sampe datang pertolongan Allah. Yang sabar, yang istiqamah, tanpa ngeluh, dan jangan banyak bertanya kapan lunasnya. Lakukan saja, shalat saja, doa saja. Selebihnya ikutin aliran air mengalir. Saatnya ditagih, ya hadepin. Saatnya diomelin dan dicaci maki, ya dengerin dan terimain dengan ikhlas. Sementara, berdoa juga sama Allah agar dikasih ikhtiar yang bisa membuat hutang-hutang itu lunas. Dan insya Allah semua ikhtiar langit dan bumi kita, jadi ibadah hingga lunas itu hutang. Amin.
Hingga satu cermin hancur berkeping-keping, dan bahkan diinjak-injak, disapu sama orang serpihannya, lalu dibuang, ditumpuk sama sampah-sampah yang lain, Allah tetap punya Kuasa untuk membangun itu serpihan jadi kaca cermin yang utuh lagi.
Bahkan ia kelak lebih bersih, lebih terang, dan lebih bercahaya. Dan itulah kehidupan kita.

Biarlah ia hancur dengan Kehendak-Nya. Ga apa-apa. Asal kita tahu bahwa semua itu adalah Kehendak-Nya, kita minta saja agar Allah menjaga hati kita untuk tetap percaya pada-Nya, tetap bersemangat hidup, tetap mau berjuang keras memelihara ibadah dengan tauhid yang sempurna bersandar dan bergantung pada-Nya, dan tetap percaya bahwa Allah betul-betul akan menolong kita. Innamaa amruhuu idzaa arooda syai-an ay yaquulu lahuu KUN FAYAKUUN...

"Tidak ada satupun hamba-Ku yang ikhlas kuambil harta yg Kuberikan padanya, kecuali Kuganti dengan yang lebih baik. Tidak ada satupun hamba-Ku yang ridha dengan bala yang Kutimpakan padanya, kecuali Kunaikkan derajatnya. Dan tidak satupun hambaKu yang bersyukur, kecuali Kutambah nikmatKu padanya".

Di hadits qudsi yang lain Allah menyatakan:
"Barangsiapa yang tidak bersyukur atas nikmatKu, tidak bersabar atas bala yang Kutimpakan, dan ridho terhadap keputusanKu, keluarlah dari langitKu dan carilah Tuhan selain diriKu".


Mudah-mudahan semua jamaah dalam kondisi sebaik-baiknya mental dan fisik menghadapi Ujian Kenaikan Tingkat Kehidupan. Sebab sejatinya, tidak ada ujian kecuali buat naik kelas.

Ketika gelisah menyerang, atau badan terasa sakit, layak dicoba sebagai berikut:

1. Rileks kan pikiran dan badan.
2. Lakukan peregangan lwt shalat yg sempurna, dan curahkan perhatian bhw kita sdg konsul sama Allah, berhadapan seperti berhadap-hadapan dengan dokter, konsultan, psikiatris, ustadz. Sampe terasa nyata dan hangatnya kasih sayang Allah.
3. Pas ruku dan sujud, dibuat lama, hingga seluruh otot-otot bergerak ke satu titik yang paling terasa sakit, menjadi beban, dan dianggap sebagai pusatnya. Kalo terasanya di hati, ya kirim segala energi ke hati.
4. Berdoa sepenuh hati, dan baca al Qur'an. Sesungguhnya doa dan membaca al Qur'an, akan menenangkan hati dan menjadi obat segala obat.

"Hai hamba-Ku, apabila kamu hidupkan malammu untuk-Ku dan kamu aktifkan siang harimu untuk menuntut ilmu-Ku,maka kamu termasuk salah seorang dari pembesar hamba-Ku.Barang siapa telah memelihara zikir-Ku karena kebiasaan dirinya,berarti dia telah membuat suatu perjanjian untuk keselamatan dirinya kepada-Ku".
(Hadits Qudsi)
"Sungguh,kadang-kadang terlintas dihatiku suatu persoalan yg sulit untuk aku pahami,maka aku beristighfar kepada Allah,sehingga dadaku menjadi lapang dan persoalan itu terpecahkan. Terkadang aku berada di pasar,Masjid,atau sekolah,hal itu tidak menghalangiku untuk mengucapkan istighfar,hingga aku memperoleh apa yg aku inginkan."
(Ibnu Taimiyyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Klik Comment untuk komentar dan pertanyaan Anda. TERIMAKASIH.