Jumat, 25 September 2009

Gelang Magnet Bisa bermanfaat tapi juga Bisa membawa penyakit


Manfaat magnet bagi kesehatan sudah sangat lama dikenal. Lebih dari 2.000 tahun lalu, orang Cina dan India kuno telah membuktikan bahwa penggunaan batu yang menghasilkan magnet dapat mengatasi berbagai gangguan seperti stres, ayan, susah tidur, serta masalah ginjal dan hati.

Tubuh manusia memerlukan magnet. Hal ini diperkuat oleh catatan mengenai kondisi para astronot yang pertama kali mendarat di bulan ketika mereka pulang ke bumi. Ketika itu ketiga astronot tersebut harus dikarantina karena sulit berjalan dan mengalami gangguan metabolisme tubuh. Padahal, mereka dilengkapi oksigen, air, dan nutrisi yang cukup ketika pergi ke luar angkasa.

Dari hasil riset, tubuh para astronot itu tidak terkena magnet bumi ketika di luar angkasa. Sejak itulah para ahli mulai mengamati pengaruh magnet terhadap tubuh manusia.

Belakangan ini penggunaan gelang dan kalung magnet sedang ngetren. Aksesori magnetik yang harganya ratusan ribu hingga jutaan rupiah ini laris manis karena diyakini bermanfaat bagi kesehatan.

Simak saja cerita Ido (25). Awalnya pria yang berprofesi sebagai penulis ini tak percaya pada cerita temannya yang mengatakan gelang ini bisa menambah stamina. Setelah mencoba, ia pun mulai percaya. Katanya, "Stamina jadi lebih kuat dan tubuh lebih seimbang." Apalagi setelah mendapat informasi di Internet bahwa gelang ini banyak dipakai orang terkenal, salah satunya pebasket Shaquille O'Neal.

Aliran darah meningkat

Dijelaskan oleh Dr. Erwin Kusuma, Sp.KJ(K), seorang terapis cara holistik dari Klinik Pro-V, pengaruh magnet antara lain melancarkan peredaran darah. "Medan magnet dapat memengaruhi peredaran darah. Aliran darah dalam tubuh akan meningkat. Ketika aliran darah meningkat, otomatis oksigen dan nutrisi lain akan disalurkan lebih cepat lagi ke seluruh tubuh," papar pria yang juga pemerhati penyembuhan dengan magnet dan energi ini.

Dengan demikian, tubuh akan memiliki persediaan oksigen dan nutrisi yang lebih besar untuk menjaga organ-organ dalam.

Medan magnet akan lebih mudah menyerap ke tubuh jika ditempatkan langsung pada pembuluh arteri utama, seperti pembuluh arteri jantung yang terdapat pada pergelangan tangan atau pembuluh arteri karotid yang terdapat di leher. Dengan demikian, banyak penyakit yang diakibatkan oleh kurang lancarnya aliran darah bisa diatasi.

Hal ini diamini Tom Suhalim, Dipl. Phyt, ND, ahli naturopati dari Klinik Pro-V, Tom mengatakan, berbagai keluhan yang berkaitan dengan peredaran darah bisa diatasi dengan gelang maupun kalung magnet ini.

Ketika diuji dengan foto aura, gelang dan kalung magnetik ini menunjukkan hasil positif. "Aura orang yang mengenakan benda tersebut jadi lebih besar. Aura yang membesar membuat seseorang lebih sehat dan lebih tahan terhadap serangan penyakit," sebut Tom.

Yang harus diingat, pengaruh medan magnet tidak sama pada tiap orang. "Semua tergantung kondisi pemakainya. Jadi, hasilnya jangan disamaratakan," tambahnya.

Meski begitu, Dr. Erwin dan Tom Suhalim mengingatkan masyarakat agar waspada. "Tidak semua orang cocok mengenakan gelang atau kalung magnetik ini. Seharusnya orang yang hendak menggunakannya diperiksa terlebih dahulu," kata Dr. Erwin.

Jangan dipakai terus

Selain itu, durasi mengenakan gelang dan kalung magnet juga harus diperhatkan. Banyak orang yang salah kaprah dengan mengenakan benda itu terus-menerus. "Medan magnet membuat metabolisme tubuh menjadi cepat. Padahal, tubuh juga butuh istirahat. Kalau digunakan tanpa istirahat, malah bisa merusak organ dalam tubuh," kata Tom.

Tidak hanya itu, keaslian gelang dan kalung tersebut juga harus terjamin. Karena seringkali ada gelang dan kalung yang diperjualbelikan namun tidak mengandung satuan magnet yang ideal untuk "membetulkan" kondisi tubuh. Untuk mengatasi itu, ada cara mengukur satuan magnet dengan menggunakan Gaussmeter.

Menurut Dr. Erwin, kandungan magnet pada gelang dan kalung yang bagus antara 1.000 hingga 3.000 Gauss. Karena tidak tiap orang memiliki Gaussmeter, cara mudah untuk mengujinya adalah dengan menempelkan sendok.

"Jika sendok itu tetap menempel lengket dan tidak jatuh, berarti medan magnet gelang atau kalung itu sesuai standar. Waspada juga, jangan sampai lebih dari 3.000 Gauss karena bisa merusak tubuh jika digunakan terus-menerus," ungkapnya.

Tak Semua Orang Bisa Pakai

Berbagai manfaat gelang ataupun kalung magnetik antara lain:
• Meningkatkan kekebalan tubuh dan sirkulasi darah.
• Membantu mengeluarkan zat-zat seperti kolesterol dan timbunan lemak dalam darah.
• Membantu mengatasi masalah tekanan darah tinggi dan darah rendah.
• Membantu regenerasi sel tubuh yang rusak dan meningkatkan metabolisme.
• Membantu meningkatkan energi tubuh hingga 40 persen.
• Membantu mengatasi masalah seksual.
• Menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
• Meningkatkan jumlah oksigen dalam tubuh.
• Mengurangi gejala migrain, vertigo, dan sakit kepala.
• Mengatasi susah tidur.
• Menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.
• Membantu perawatan kesehatan kuku, kulit, dan rambut.
• Mengatasi gangguan pencernaan, fungsi lambung, dan hati.
• Membantu mengatasi masalah diabetes.
• Mengurangi masalah dan risiko kegemukan.
• Membantu penanganan asma, bronkitis, dan sinusitis.
• Meringankan rasa sakit, pegal, dan memperbaiki sendi pada penderita rematik.
• Mencegah tubuh terpapar radiasi telepon selular.
• Mempercepat penyembuhan, misalnya pada kasus patah tulang.
• Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Meski demikian, tidak semua orang bisa menikmati kegunaan aksesori magnet ini. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum memakainya. Orang-orang dengan kondisi berikut, bahkan tidak boleh mengenakannya sama sekali.

• Memiliki logam dalam tubuhnya, misalnya logam pada gigi atau sambungan tulang.
• Mengenakan alat pacu jantung. Jika orang tersebut tetap nekat mengenakan kalung atau gelang magnetik, dikhawatirkan akan mengganggu kerja alat pacu jantung dan berefek pada fungsi jantungnya.
• Hamil. Pengaruh medan magnet diduga bisa memengaruhi janin hingga dikhawatirkan bisa membuat bayi lahir dengan kelainan.
• Balita usia di bawah 3 tahun.
• Mengidap hemofilia, sejenis kelainan darah sulit membeku.

Beda dengan Terapi Magnet

Meski sama-sama menggunakan magnet, Tom Suhalim mengingatkan bahwa gelang dan kalung magnetik berbeda dengan terapi magnet yang ada di pasaran. Menurutnya, banyak hal yang membedakan terapi magnet dengan gelang dan kalung magnetik dalam memperbaiki metabolisme tubuh, misalnya dari segi waktu.

"Terapi magnet memakan waktu paling lama 30 menit. Bandingkan dengan gelang dan kalung yang bisa dipakai hingga berjam-jam," kata Tom.

Tidak hanya itu, titik tubuh yang terkena medan magnet pun berbeda. "Kalau terapi magnet lebih spesifik mengenai titik-titik tubuh, sedangkan gelang dan kalung lebih umum dipakai di leher ataupun pergelangan tangan," ungkapnya.

Pada terapi magnet, kutub-kutub magnet yang digunakan bergantung pada jenis penyakit karena kutub tertentu hanya bereaksi mengatasi penyakit tertentu saja. "Jadi benar-benar spesifik tujuannya. Kutub apa untuk penyakit apa," ujarnya.

Ditambahkan oleh Dr. Erwin Kusuma, Sp.KJ(K), gelang dan kalung magnetik yang beredar di pasaran saat ini sudah ada yang memiliki fitur infra merah. Penambahan fitur infra merah ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kemampuan dan metabolisme tubuh. Dengan penambahan fitur ini, gelang maupun kalung magnetik bisa digunakan untuk mengubah bentuk kristal pada air.

"Bentuk kristal pada air yang diberi medan magnet dan infra merah dari gelang ataupun kalung ini akan menjadi heksagonal. Artinya, air tersebut lebih banyak mengandung oksigen. Tentu saja hal ini baik untuk tubuh," papar Dr. Erwin.

Caranya mengubah bentuk kristal pada air itu bisa dengan melingkarkan gelang atau kalung magnetik di dekat gelas berisi air selama 30 menit. Khasiatnya pun beragam. Mulai dari memperbaiki sistem pencernaan seperti mengatasi konstipasi, membuang kelebihan asam dan racun, hingga membantu memperbaiki sistem saraf seperti menenangkan saraf.

"Untuk merasakan efeknya, tentu bergantung pada kondisi masing-masing orang. Selain itu, bergantung juga dari sugesti yang dirasakan oleh tiap orang," sebut Dr. Erwin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Klik Comment untuk komentar dan pertanyaan Anda. TERIMAKASIH.