Rabu, 09 September 2009

Mudik Lebaran Beban laten, Usai Lebaran Stress berat




Bermula pada awal bulan puasa, mayarakat sudah mulai kasak-kusuk merencanakan memesan tiket bus, kerata api, pesawat, charter kendaraan, atau bawa mobil pribadi bahkan banyak juga yang membawa sepeda motor bersama anak istri menempuh jarak ratusan kilometer..wah..wah.. wah.

Nah untuk modal niat diatas itu banyak sekali cara-cara yang tidak islami mereka halalkan untuk menambah uang saku diantaranya : Terang-terangan keliling ke warga minta THR dengan atas nama golongan atau yayasan tertentu, menaikan harga pelayanan secara sepihak seperti yang dilakukan para pemungut Restribusi kaki lima baik yang liar maupun resmi, Ojek, Taxi, dll. seolah-olah semua orang berlomba mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya demi untuk bisa Pulang kampung..

Namun tradisi ini ternyata banyak menimbulkan dampak negatif yang sering di pandang sebelah mata oleh masyarakat kita sendiri maupun pemerintah. Dampak tersebut meski termasuk golongan berbobot namun tidak dianggap serius karena ucapan " BUAT LEBARAN" dampak-dampak tersebut diataranya adalah ; Seorang PRT di batam mau bunuh diri dengan memanjat Tower telkom gara-gara tidak punya uang buat Lebaran di kampung, Penumpang Bis di Racun/dibius dan barangnya ludes dibawa kabur, Sopir menabrak penyebrang jalan karena alasan ngebut kejar setoran buat lebaran, Karyawan Cashbon diawal untuk pulang kampung, semua hal tersebut dianggap wajar dan gejala biasa.

Wah.wah..Mudik nich...padahal muacet dijalan berjam-jam, pulang dan pergi, berdesak-desakan antri tiket bahkan ada yang menginap distasiun untuk dapat tiket pulkam, Dealer sepeda motor dan mobil baik yang baru dan bekaspun juga kebanjiran order kendaraan untuk pulkam. hehehe.. yang penting bisa pulang kampung bergaya, soal nanti habis lebaran ditarik dealer itu..sih urusan nanti..ujar pedagang ayam dipasar yang sedang mencoba sepeda motor barunya..

Kalau bagi aku sih " kata Pemilik toko sepeda sebelah dealer motor itu ; pada saat lebaran itu yang aku datangi pertama untuk kumohonkan maaf adalah para tetangga dekat, karyawan, mitra kerja dll pokok nya orang-orang yang sering ketemu baik urusan kerjaan atau urusan yang lain mungkin secara sengaja maupun tak sengaja kita berbuat dosa pada mereka. Sedangkan kepada orang tuaku biasanya aku memohon maaf melalui telepon saja dan bila nanti anak-2 libur sekolah baru kita pulang kampung.

Kalo pulang kampung ; ketemunya cuma sekali setahun, tapi begitu ketemu lebaran masak maaf-maafan melulu....padahal kita lebih banyak punya salah pada para tetangga kita dan rekan kerja kita yang ada di Jakarta.

Dan perhatikan apa yang terjadi setelah lebaran :
1. Orang-rata-rata ambil cuti 7 hari tapi masuk kantor terlambat 3-7 hari lagi (korupsi waktu).
2. Mulai banyak orang mengeluh sakit kepala, susah tidur, atau menghindar bila ditelp atau ditemui seseorang, temperamen agak tinggi.
3. Para dealer/marketing dealer motor yang tadi sangat ramah sekarang mulai pada garang dan tidak sabar agar motor/mobil dikembalikan
4. kejahatan terutama pencurian makin marak
5. cerita-cerita sedih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Klik Comment untuk komentar dan pertanyaan Anda. TERIMAKASIH.