Jumat, 01 Januari 2010
Kenapa Babi Haram??? Flu Babi, Virus mematikan
Tahun 2009 menorehkan catatan kesehatan paling heboh sejagat karena munculnya virus H1N1 atau flu babi. Penetapan pandemi flu babi oleh WHO sempat membingungkan dan membuat kepanikan di seluruh dunia. Ini membuktikan bahwa memakan daging Babi itu haram adalah demi kebaikan manusia itu sendiri dan Allah Swt. Akan memberikan berbagai penyakit yang mengerikan bagi yang memakan makanan haram. Sedangkan Zina / seks bebas dan narkoba Allah memberikan hukuman berupa penyakit dahsyat yaitu AIDS, Pemakan daging anjing terserang RABIES, dan berbagai penyakit lainya, yang semuanya belum ada obat yang mujarab dan prosentasi kematiannya masih sangat tinggi.
Pandemi virus H1N1 terjadi di 200 negara dengan menelan korban jiwa sepanjang 2009 lebih dari 11.500 orang. Meskipun virus ini kalah ganas dibandingkan virus H5N1 (flu burung) tapi korban yang meningal lebih banyak karena kondisi tubuh pasien yang terkena flu babi umumnya menderita penyakit lain. Dalam beberapa waktu virus H1N1 ini telah menjadi pandemi yang luas dan membuat kepanikan di sebagian besar negara bagian Amerika serta beberapa negara lain di dunia. Masker wajah dan cairan pembersih tangan habis terjual di hampir semua toko.
Pemerintah Mesir memerintahkan agar semua babi disembelih,. Di beberapa negara bahkan sudah memasang alat detektor suhu tubuh di setiap bandara untuk mendeteksi orang asing yang masuk dengan suhu tubuh di atas 38,5 derajat celsius. Ini juga berlaku di Indonesia yakni di bandara Soekarno-Hatta dan bandara Ngurah Rai, Bali.
Pada bulan Juni 2009, organisasi kesehatan dunia (WHO) mengeluarkan penyataan waspada dengan tingkat tertinggi. Hal ini didasarkan pada virus H1N1 yang telah menyebar ke beberapa negara di dunia dan dianggap sebagai pandemi global.
Virus H1N1 baru dinyatakan masuk ke Indonesia pada bulan Juni 2009, setelah 2 orang pasien dinyatakan terinfeksi virus H1N1. Kedua pasien tersebut dirawat di RSPI Sulianti Saroso dan RS Sanglah Denpasar, Bali.
Tapi kepala organisasi kesehatan dunia (WHO) memperingatkan seluruh dunia bahwa pandemi ini belum berakhir, karena virus H1N1 masih bisa bermutasi. Ditambahkannya masih terlalu cepat dan dini untuk mengatakan bahwa pandemi virus influenza ini telah benar-benar berakhir. Karena para ahli masih harus terus memantau pandemi ini selama 6 sampai 12 bulan ke depan untuk melihat apakah virus ini bisa bermutasi menjadi jenis (strain) yang lebih berbahaya atau tidak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Klik Comment untuk komentar dan pertanyaan Anda. TERIMAKASIH.